"Yang sangat fatal itu, orang yang memberikan ilmu inti padamu," kata Dewi Lembah Seribu Obat pada Cang Sin."Kalau aku?""Kau mungkin terluka, tapi tidak terlalu fatal seperti halnya orang yang memberikan ilmu inti itu padamu."Cang Sin terdiam mendengar apa yang dijelaskan oleh Dewi Lembah Seribu Obat. Rasa khawatir menyelusup di hatinya, hingga Dewi Lembah Seribu Obat mengarahkan pandangannya pada Cang Sin."Jika kau tidak sanggup, kau bisa membatalkan pencarian, ilmu inti perempuan tadi bisa dikembalikan," katanya membuat Cang Sin membuang napas, merasa tertekan oleh ucapan Dewi Lembah Seribu Obat."Kau selalu mengucapkan kata itu padaku, aku jenuh mendengarnya!" sungut Cang Sin, membuat Dewi Lembah Seribu Obat tertawa."Baiklah. Aku tidak akan mengganggumu, kau lakukan saja apa yang sudah kau yakini, yang penting kau tahu akibatnya, yang penting kau juga bertanggung jawab atas apa yang kau lakukan.""Lalu, batas waktu yang ditentukan itu kapan? Apakah aku boleh tahu?" tanya Cang
Buru-buru, Cang Sin memunguti pakaiannya yang berserak di dekat kakinya yang selamat dari amukan api saat tubuhnya diselimuti oleh sinar merah muda tersebut.Melihat Cang Sin melakukan hal itu, Dewi Lembah Seribu Obat tersenyum masam. Namun, ia membiarkan saja Cang Sin buru-buru memakai pakaiannya lantaran seberapa cepatnya Cang Sin memakai pakaian, ia sudah melihat warna merah muda di dekat pusar laki-laki tersebut."Kau berhasil, Cang Sin," kata perempuan itu hingga membuat gerakan Cang Sin yang mengancingkan pakaiannya jadi terhenti seketika.Ditatapnya wajah Dewi Lembah Seribu Obat yang juga melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan olehnya."Berhasil mendapatkan satu ilmu inti dari 7 pendekar wanita yang bisa memusnahkan kutukan itu?" tanya Cang Sin sekedar memastikan saja."Benar."Wajah lelah Cang Sin terlihat senang ketika apa yang ditanyakan nya dibenarkan oleh Dewi Lembah Seribu Obat."Jadi, tersisa 6 pendekar wanita lagi, kan?" tanyanya lagi seraya menatap wajah Dewi L
Sinis sekali perkataan Yi Wen saat mengucapkan kalimat itu padanya. Membuat Cang Sin menarik napas panjang. "Nona Yi Wen, aku minta maaf jika aku membuat kau tersinggung. Aku tidak bermaksud demikian, tapi aku benar-benar tidak melakukan hal yang terlarang di Lembah Seribu Obat, aku hanya dijebak, dan sekarang aku memang sedang mencari seseorang yang bisa memberikan aku ilmu inti tapi tidak mengajak ku melakukan hubungan intim, karena aku punya kekasih, dan aku tidak mau mengkhianatinya."Dengan nada suara menurun, Cang Sin berusaha untuk menjelaskan lagi pada Yi Wen, berharap kali ini, perempuan itu mau mengerti tentang apa yang dikatakannya. Bukan karena ia memandang buruk Yi Wen, tapi karena ia tidak mau mengkhianati sang kekasih.Mendengar Cang Sin menyebut dirinya memiliki kekasih, perasaan Yi Wen kembali bergemuruh. Perempuan itu memaki dirinya sendiri karena sudah banyak memikirkan hal yang tidak-tidak pada Cang Sin. Dia ternyata pria yang sangat menjaga baik dirinya sendiri,
"Aku bukan ragu, Nona. Tapi, apakah memang aku tidak diizinkan tahu apa yang akan kau lakukan padaku?"Sekali lagi, Cang Sin mempertanyakan masalah itu, dan Yi Wen menghela napas mendengarnya."Kau masih mau meneruskan atau tidak?" tanya Yi Wen masih tidak mau menjawab apa yang dipertanyakan oleh Cang Sin.Cang Sin terdiam dalam rasa kesalnya. Akan tetapi, jika mundur sekarang, ia khawatir Yi Wen tidak bermaksud melakukan hal seperti yang ia khawatirkan hingga kesempatan kedua menemukan pendekar wanita yang bisa membantunya bisa hilang seperti yang dikatakan oleh Dewi Lembah Seribu Obat karena kesempatan pertama, ia sudah gagal."Batalkan saja, Cang Sin! Dia pasti akan mengajak mu melakukan hubungan intim!"Suara Dewi Lembah Seribu Obat terdengar, mempengaruhi Cang Sin. Namun, jika ia membatalkan semuanya, ia khawatir Yi Wen tidak melakukan apa yang dikhawatirkannya dan akibatnya kesempatannya mendapatkan ilmu inti gagal.Mungkin, Yi Wen hanya menyentuhku saja, tidak melakukan hal leb
Cang Sin mengepalkan telapak tangannya, berusaha untuk menahan diri agar tidak terbawa emosi menyadari gelagat Yi Wen seperti aneh menurutnya. Akan tetapi, karena sudah kepalang tanggung, Cang Sin merasa jika ia membatalkan kesanggupan, ia juga tidak akan pernah bisa memusnahkan kutukan yang sekarang dialaminya.Ia tetap harus melanjutkan sembari mencari tahu apakah benar Yi Wen sama dengan Lien Er atau tidak."Baiklah. Aku siap!" kata Cang Sin dengan perasaan yang bercampur aduk karena berusaha untuk menenangkan dirinya sendiri bahwa Yi Wen mungkin tidak seperti Lien Er yang memaksanya untuk melakukan hubungan intim sebagai syarat menerima dan memberikan ilmu inti.Mendengar kesanggupan Cang Sin, Yi Wen untuk sesaat mengatur napas. Entah kenapa sekarang perasaannya jadi bergejolak.Jantungnya saja tidak henti-hentinya berdetak tapi ia tahu, ia tetap harus konsentrasi agar bisa menghimpun kekuatannya untuk kemudian diberikan pada Cang Sin.Apa yang akan dia lakukan? Tangannya bergera
Mendengar apa yang diucapkan oleh Yi Wen secara panjang lebar, perasaan Cang Sin sedikit gelisah. Bagaimana jika ternyata perempuan itu sama seperti Lien Er yang meminta dirinya untuk berhubungan intim sebagai syarat pertukaran ilmu inti yang dibutuhkan oleh Cang Sin."Apa yang harus aku lakukan agar kau tidak membahayakan dirimu sendiri saat memberikan ilmu inti itu?" Meskipun terpaksa, Cang Sin menanyakan juga syarat dari Yi Wen."Buka bajumu!" perintah Yi Wen, dan perintah itu membuat Cang Sin terkejut bukan main.Karena terlalu terkejut, Cang Sin sampai mundur beberapa tindak ke belakang, dan hal itu membuat Yi Wen geleng-geleng kepala."Kenapa? Tidak mau? Ya, sudah. Kalau demikian aku juga tidak bisa memberikan apa yang kau mau."Pendekar Panah Beracun kembali bicara meskipun pertanyaannya belum dijawab oleh Cang Sin."Apakah aku boleh tahu, apa yang akan kau lakukan padaku dengan perintah itu?"Karena tidak mau ada sentuhan yang berlebihan, Cang Sin melontarkan pertanyaan terse