Dia memandang Im Kwan terus menerus sejak tadi, padahal, dia duduk di sampingku, apa dia sebenarnya sedang memikirkan Im Kwan?Hati Cing Lian bicara dan entah kenapa ada perasaan cemburu menyelinap di hatinya karena mengira, Zaiho memandang Im Kwan terus menerus lantaran tertarik dengan sahabatnya tersebut.Sementara itu, Zaiho yang tidak sadar diperhatikan oleh Cing Lian tengah menunggu tanggapan yang diberikan oleh Im Kwan atas apa yang dikatakannya tadi pada perempuan tersebut. Keringat memercik di dahinya karena mengerahkan kekuatannya untuk berkomunikasi dengan Im Kwan sementara situasi pun tidak termasuk aman lantaran ada kekuatan lain yang menyelimuti perguruan hingga Zaiho dan Im Kwan harus bekerja keras untuk mengerahkan kekuatan mereka satu sama lain dibandingkan tanpa ada kekuatan lain yang menghalangi.Sekali lagi, hal itu diperhatikan oleh Cing Lian dan rasa cemburunya semakin bertambah karena melihat Zaiho yang memperhatikan Im Kwan sampai berkeringat seperti itu.(Kalau
Karena Im Kwan tidak memberikan izin Cing Lian untuk berbicara berdua dengan Zaiho, akhirnya, Cing Lian bergerak dan memakai pakaian pengantin dibantu oleh Im Kwan.Pikirannya dipenuhi dengan berbagai macam pertanyaan, apakah yang dirasakannya sekarang sama yang dirasakan oleh Zaiho?Beberapa saat kemudian, Cing Lian sudah selesai berpakaian. Im Kwan sekali lagi memastikan bahwa Cing Lian sudah berpakaian dengan benar dan rapi agar prosesi pernikahan sahabatnya itu berjalan dengan lancar. Di waktu yang sama, Zaiho juga sudah selesai berpakaian. Ia dibantu oleh beberapa murid perguruan laki-laki atas perintah Im Kwan.Ketika semua persiapan sudah selesai, termasuk penampilan Zaiho yang juga sudah sempurna, Zaiho bersiap untuk ke bangunan utama perguruan, agar bisa melakukan prosesi pernikahan dengan Cing Lian.Namun saat ia menuju ke bangunan utama, Cung Sin menghadangnya. Beberapa murid perguruan bergerak mundur ketika Cung Sin meminta mereka untuk pergi menjauh dari ia dan Zaiho. "
"Cing Lian, kenapa pakaian pengantin mu dilepas?"Saat sudah tiba di kamar, Im Kwan terkejut karena Cing Lian sudah tidak lagi memakai pakaian pengantinnya."Bukankah pesta pernikahan akan dibatalkan? Untuk apa memakainya?" jawab Cing Lian dengan nada sumbang."Tidak. Guru sudah memutuskan, kau tetap menikah dengan Zaiho."Wajah Cing Lian berubah ketika mendengar apa yang diucapkan oleh Im Kwan."Apa yang kau katakan?" katanya seolah tidak percaya dengan ucapan Im Kwan yang baru saja diucapkannya."Aku serius. Setelah menikah, Zaiho akan ke luar perguruan, bertugas menggantikan tugas Cang Sin yang semula diberikan pada Kak Cung Sin.""Apa?""Pakai kembali pakaian pengantin mu! Aku antar ke tempat pernikahan kau dan Zaiho."Im Kwan memberikan perintah, tapi Cing Lian tetap diam tidak bergeming sebab gadis itu masih tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Im Kwan."Kenapa? Tidak mau?" tanya Im Kwan begitu melihat Cing Lian hanya memandangnya saja tanpa bergerak sama sekali apalagi
Aneh, kenapa ada kekuatan lain yang mencegah aku untuk menyampaikan sesuatu pada Zaiho? Hati Im Kwan bicara demikian sambil terus mengerahkan kekuatannya untuk mampu membisikkan sesuatu pada Zaiho agar pemuda itu tahu apa yang sedang ia pikirkan hingga ia meminta pemuda tersebut menikah saja dengan Cing Lian.Namun, belum lagi niat Im Kwan terealisasi, tiba-tiba saja, suara sang guru besar terdengar."Baiklah. Begini saja, karena mempertimbangkan situasi yang sekarang terjadi, aku memutuskan tetap menikahkan Zaiho dengan Cing Lian, dan masalah Zaiho yang harus menggantikan Cung Sin ke wilayah barat tetap aku terima pula, karena aku memikirkan perguruan ini sedang bergejolak lantaran masalah Zaiho dan juga Cang Sin, aku tidak mau menambah gejolaknya lagi karena itu akan merugikan perguruan ini."Semua mata langsung tertuju pada sang guru besar ketika pria itu mengucapkan kalimat tersebut.Sementara itu, Cung Sin terlihat sangat terkejut mendengar keputusan sang ayah, tidak menyangka a
"Kalau begitu, bisakah aku tidak ikut?" tanya Cing Lian tanpa menentang tatapan mata Im Kwan tidak ingin perempuan itu tahu dia sedang mencoba untuk menguasai diri agar ia tidak terlihat sedih di mata sahabatnya tersebut."Baiklah, kau kembali saja ke kamar, tenangkan dirimu dulu. Biar aku yang ke tempat guru."Im Kwan yang menyadari, Cing Lian sedang berusaha menahan rasa sedihnya berusaha maklum, dan meminta Cing Lian untuk kembali saja ke kamar mereka. Tanpa menunggu perintah dua kali, Cing Lian segera pergi meninggalkan Im Kwan yang hanya geleng-geleng kepala melihat apa yang sedang tersirat dari raut wajahnya yang murung.Sepeninggal Cing Lian, Im Kwan buru-buru beranjak pula dari tempatnya. Ia akan ikut menghadap pada sang guru besar untuk tahu apa yang sebenarnya dilakukan oleh Zaiho hingga pemuda itu nekat menolak pernikahan yang sudah diatur oleh sang guru besar.Sementara itu, Zaiho dan Cung Sin sudah berada di hadapan sang guru besar. Mereka menjura hormat di hadapan Can
"Bagaimana, Cung Sin? Apakah kau bisa mengizinkan aku untuk bicara langsung tentang masalah ini pada Guru?"Suara Zaiho membuyarkan lamunan Cung Sin yang sibuk mencemooh Zaiho di dalam hati. "Ya! Bisa saja, kau ikut denganku sekarang! Aku akan mendampingi mu, karena kau saat ini sedang terhukum, maka, kau harus didampingi, jika tidak, kau dianggap melanggar aturan berkeliaran sendiri tanpa pendampingan."Zaiho mengangguk. Ia segera bergerak mengikuti langkah Cung Sin untuk keluar dari ruang bawah tanah agar bisa menghadap sang guru besar. Meski sedikit aneh dengan tindakan yang dilakukan oleh Cung Sin padanya, namun, karena ia tidak mau wilayah bagian barat dibawah penanganan Cung Sin, Zaiho mau tidak mau menerima tawaran tersebut.Bisa kacau segalanya jika tugas yang awalnya diserahkan pada Cang Sin lalu diselesaikan oleh Cung Sin. Entah kenapa walaupun Zaiho tahu kemampuan Cung Sin sekarang sudah mengalami kemajuan tetap saja ia tidak percaya seperti rasa percayanya dengan Cang Si