Share

Bab 27

Kaluna

"Alhamdulillah, akhirnya kamu sadar."

Samar, aku mendengar suara Mas Langit. Lalu ia memelukku yang sedang berbaring.

"Mas takut terjadi sesuatu sama kamu, Luna. Alhamdulillah, kamu tidak apa-apa," ucapnya lagi, suaranya terdengar sangat khawatir.

"Tidak akan terjadi apapun kalau di sini ada aku," sahut Rayan sombong.

Sungguh, kalau saja aku sudah sepenuhnya sadar dan badan ini sehat, aku akan langsung memberikannya pelajaran.

"Semuanya atas kasih sayang Allah, Rayan. Boleh kamu bercanda, tapi jangan keterlaluan," timpal Mas Langit membuatku gembira.

Meksipun tidak memukul Rayan, setidaknya sudah mewakili aku untuk bicara begitu.

"Maksudnya itu, tadi hanya keceplosan," kilahnya.

Akhirnya aku berhasil melihat dengan sempurna, tidak seperti tadi yang tidak terlihat jelas.

"Alhamdulillah, ada hikmah di balik kejadian sulit yang kamu alami tadi malam," ucap Rayan dengan nada suara yang sangat berbeda dengan tadi.

Kalau tadi terdengar sangat angkuh, sekarang justru merendah, dan men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status