Share

Bab 30

Pelukan Nestapa

“Kamu tidak ingin apa, Fan?” tanyaku penasaran.

“Aku tidak ingin menorehkan luka lagi dalam hatimu. Ketika kamu terluka, aku merasakannya, Sayang,” jawab Rafan dengan suara tertahan. Air matanya berlinang. Ia memang lelaki yang bisa dikata mudah menangis.

“Marsha sudah menjadi istrimu. Namun, tidak mungkin juga kamu tidur di depan tv, Sayang.”

“Mungkin jika aku mau, tetapi aku ingin bersamamu.”

Aku menggeleng sambil terus menitikkan air mata. “Bukan aku tak ingin bersamamu, Sayang. Hanya saja Marsha juga seorang perempuan, bisa jadi ia terluka dan merasa diperlakukan tidak adil.”

Rafan hanya diam sambil mengatupkan bibir yang dihiasi kumis tipis. Suara di dapur merusak suasana, aku dan Rafan melangkah ke sana dan menemui Marsha tengah memasak. Ia tersenyum padaku. “Maaf, Lin. Aku lancang memasak karena mungkin kamu sedang sibuk.”

Senyuman yang ia b

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
Rsfan kmu jadi laki2 hrs tegas kmu mo pilih yg mana Ralin apa Marsya .kasian Ralin hati terlalu terluka .karena sifat yg tidak tegas kmu k marsya ..klo kmu g cinta dgn marsya udah lepas marsya kasian Ralin thor ..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status