Share

Ternyata Jandaku Itu, Orang Kaya

"Yah, mau jalan jam berapa?" Nisa bertanya setelah para pelanggan selesai makan siang.

"Habis ini saja yuk, ya udah makan dulu, Bun, biar Ayah yang membersihkan semuanya, laper nih, Bun," aku meminta Nisa mengambilkan makanan yang ia telah masak, sudah menahan lapar dari tadi karena ramai.

"Cup ... Cup ... Cup, ya udah Bunda ambilkan makanannya ya, Yah," masih sempatnya Nisa dengan candaannya.

"Iya Bun, enggak pake lama, kan," aku mencoel punggungnya.

"Dih Ayah, geli tahu, ya udah sebentar ya sayangku," Nisa keluar meninggalkan kios.

"Cek ... Cek ... Cek ...," Jandaku emang bisa saja nih," aku sambil menggelengkan kepala.

Sembari menunggu Nisa membawakan makanan, aku bergegas merapikan semuanya.

****

Pov : Yudi

"De, gimana? Nisa sudah ada kabar belum?" Yudi mengirim pesab pada Burhan Suaminya Nia adiknya Nisa.

Burhan yang telah mendapat kabar dari Istrinya bahwa Nisa akan pulang, menjadi senang karena sudah punya jawaban.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status