Share

Rumah Nisa Horor

Aku memberanikan diri mengajak Nisa menemui kedua orang tuaku di kampung. Berhubung karyawanku sudah kembali. Jadi, kios sudah ada yang menjaganya.

Rencananya besok aku dan Nisa berangkat. Sementara anak-anak di titipkan kepada saudaranya.

Segera aku mempersiapkan semuanya.

"Semoga saja, Bapak dan Ibu menyetujuinya," gumamku sembari mengemas beberapa pakaian untuk aku bawa.

"Bunda, kamu udah siap-siap belum," tanyaku pada Nisa.

"Udah Yah, jam berapa kita berangkat Yah, menitipkan anak-anak dulu ya, Yah," cetus Nisa.

"Sore ini kali ya, Bun, jadi Ayah bermalam dulu di rumah kamu, besok pagi baru kita berangkat, gimana?" Pintaku.

"Ya udah Yah, Bunda bergegas kalau gitu," Nisa mengiakan.

Aku memberi penjelasan pada karyawanku dan mempercayai semuanya untuk beberapa hari saja dan menekankan agar menjaga kesehatan, jangan paksakan jika sudah letih atau kondisi warung ramai, tidak harus tutup malam. 

"Ayo Bun, kita berangkat," cel

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status