Share

PGK 88

BAB 88

Mandala langsung berjalan tergesa-gesa meninggalkan Daffa. Setelah mendengar saran dari Daffa, dia telah membulatkan tekadnya untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan ini.

Sementara Daffa yang melihat sahabatnya hanya menggeleng pelan dan tersenyum kecil. “Kayaknya bentar lagi kamu bakal dapat kabar bahagia, Ris,” gumam Daffa.

Membayangkan bagaimana ekspresi bahagia Klarisa ketika dia pulang nanti dan mendengar kabar bahwa Mandala telah menemukan gadis impiannya di sini. Itu adalah harapan Klarisa selama ini.

Sementara Mandala yang telah berdiri di depan kediaman Buya menghentikan langkahnya sejenak, ia mengeluarkan ponselnya dan memutuskan untuk menelepon ibunya dahulu.

Tak membutuhkan waktu lama Raida langsung mengangkat panggilan Mandala dan menyapa Mandala dari seberang sana.

“Tumben pagi-pagi begini menelepon. Kamu baik-baik aja kan?” tanya Raida.

“Ada hal penting yang mau aku tanya ke Mama,” ucap Mandala cemas.

Ia berjalan mondar-mandir dengan hati ketar-ketir, berharap ibun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status