Home / Thriller / PERNIKAHAN DUSTA / KECURIGAAN PAPA

Share

KECURIGAAN PAPA

Author: Reinee
last update Last Updated: 2021-06-14 11:10:28

Agak jauh dari rumah mama mertuaku, aku menyuruh Pak Parjo memarkirkan mobil. Aneh, karena harusnya mobil Geo sudah ada disana jika dia tadi mengantarkan Cindy pulang. Tapi sampai hampir dua jam kami berada di salah satu sudut jalan sambil memperhatikan rumah itu, tidak ada nampak mobil suamiku itu datang. Atau mungkin tadi Geo hanya mengantar Cindy sampai depan rumah dan langsung pulang?

 

"Pak," panggilku ke Pak Parjo.

 

"Ya, Non?"

 

"Kita pulang," kataku sambil membenarkan posisi dudukku di jok belakang.

 

"Baik."

 

 

Dan benar saja, saat mobil kami memasuki halaman rumah, aku melihat mobil Geo sudah terparkir rapi di garasi. Dan saat aku beranjak masuk, bertiga Mama, Papa, dan Geo sudah menungguku di ruang tengah.

 

"Sayang, dari mana saja sih kok jam segini baru pulang?" tanya Geo bangkit menyambut kedatanganku.

 

Haduuuh ... pinter sekali ternyata akting suamiku ini. Bukannya tadi dia sudah tahu kalau aku mencarinya ke kantor? Sekarang kenapa dia jadi berlagak nggak tahu aku kemana?

 

"Eeem ... habis dari jalan sama Gemma tadi kebetulan aku ketemu temen di jalan, Ge. Jadi sekalian aja ngobrol," jawabku sekenanya. 

 

"Ngomong-ngomong tadi aku ke kantor lho," kataku tiba tiba. Aku ingin tahu bagaimana reaksinya. 

 

"Oya? Jam berapa, Sayang?" 

 

"Habis maghrib. Tapi kata satpam kamu udah pulang." 

 

Geo nampak kebingungan merespon ucapanku.

 

"Udah sana, mandi dulu Alma. Baru nanti suaminya diajakin ngobrol kalau sudah wangi," ujar Mama terkekeh menggoda kami. Geo terselamatkan oleh Mama.

 

"Iya, Ma." senyumku mengembang ke arahnya. Lalu bergegas aku ke kamar untuk membersihkan diri. Lagipula aku juga sudah sedikit jengah dengan tingkah Geo seharian ini. 

 

***

 

Saat malam menjelang, aku sengaja tidak segera ke kamar untuk beristirahat. Setelah membersihkan diri, aku duduk di halaman belakang sambil memainkan ponselku. Lastri yang tadi menemaniku kusuruh istirahat karena beberapa kali kulihat dia sudah tidak kuat menahan kantuk. 

 

Entah kenapa hari ini aku jadi sangat tidak nyaman dengan suamiku itu. Aku semakin merasa dia sangat asing. Sedikitpun aku bahkan tidak mengenalnya. 

 

Meskipun selama ini aku tidak terlalu mengenalnya, tapi aku selalu mengira bahwa Papa sudah tahu banyak tentang Geo. Karena yang kutahu beliau begitu mempercayai lelaki itu. Maka ketika Papa memutuskan untuk menikahkan kami, aku sama sekali tidak keberatan karena sejujurnya aku pun sudah sangat lama mengagumi sosok Geo sebagai orang kepercayaan Papa yang paling muda dan keren.

 

Namun saat ini, semua seolah berbalik 180 derajat. Saat kutemukan kejanggalan demi kejanggalan dalam beberapa hari ini. Padahal usia pernikahan kami belum genap 1 bulan dan mendadak aku jadi  mempertanyakan apakah benar Papaku mengenal Geo sebaik itu?

 

"Al, nggak tidur Kamu?" Suara Papa dari arah sampingku sangat mengagetkanku. 

 

"Belum ngantuk, Pa," jawabku singkat.

 

Papa mendudukkan diri di kursi sampingku. Bergabung bersamaku memandangi air kolam yang begitu tenang malam itu memantulkan sinar indah dari lampu-lampu yang ada di sekeliling pagar rumah kami

 

"Apa ada yang sedang kamu pikirkan, Al?"

 

"Nggak ada kok, Pa"

 

"Jangan bohong. Papa ini sudah hidup bersamamu selama lebih dari 25 tahun lho. Papa hafal betul wajah seperti itu." Papa mulai terkekeh.

 

"Menurut Papa, Al lagi punya masalah?"

 

"Papa yakin Kamu sedang memikirkan sesuatu. Apa soal suamimu?"

 

"Papa tau dari mana?" Dahiku berkerut menatap Papa.

 

"Al, sebagai orang yang memintamu untuk menikah dengan lelaki pilihan Papa, Papa ingin meminta maaf sama Kamu." Kalimat Papa tiba tiba terhenti. 

 

"Kenapa Papa berkata begitu?" Aku keheranan. 

 

"Papa mau minta maaf sama kamu, Al. Jika mungkin papa telah salah memilihkanmu seorang jodoh."

 

"Maksud Papa?" Aku sangat tidak suka melihat Papa seperti ini. Wajah tuanya nampak sedih dan jauh dari kesan pemimpin seperti biasa. 

 

"Jujur saja, Papa melihat ada yang aneh dari suamimu. Dan sayangnya Papa baru menyadarinya setelah pernikahan kalian. Papa sungguh menyesal, Al."

 

"Apa yang Papa rasa aneh dari Geo?"

 

"Pertama, waktu kamu bilang kalian ingin menunda momongan. Itu bukan kemauan kamu 'kan, Al?"

 

Aku tertunduk. Ternyata Papa sebenarnya tahu hal itu.

 

"Kamu nggak perlu menutupi apapun dari Papa. Papa bisa melihat semuanya dengan jelas. Semua itu benar 'kan?"

 

"Iya, Pa. Memang Geo yang minta," kataku dengan hati teriris.

 

"Lalu kemudian, saat adik angkatnya yang bernama Cindy itu ikut makan malam bersama kita. Papa juga melihat ada sedikit kejanggalan. Kamu juga merasakannya 'kan?"

 

"Iya, Pa. Alma juga tau itu."

 

Jadi ternyata Papa juga merasakan apa yang aku rasakan. Papa menaruh kecurigaan pada Geo sama persis seperti kecurigaanku padanya. Dan sayangnya semua itu terjadi setelah pernikahan kami berlangsung. 

 

"Meskipun Papa masih belum tahu kebenaran itu sepenuhnya Al, tapi Papa menggantungkan harapan padamu. Papa berharap mulai sekarang kamu mau belajar untuk mengelola perusahaan. Karena Papa nggak mungkin menyerahkan tanggung jawab perusahaan sepenuhnya pada suamimu. Kepercayaan Papa sudah luntur, Al."

 

"Tapi, Apa Papa pikir Alma akan sanggup melakukannya?"

 

"Harus! Jika Kamu ingin menyelamatkan perusahaan kita, maka Kamu harus belajar mulai sekarang. Minggu depan Papa akan mengumumkan kepemimpinan perusahaan yang baru. Papa harap kamu juga sudah akan disana menggantikan Papa."

 

Jadi diam-diam Papa sudah mengetahui semuanya. Dan Papa pun juga sudah merencanakan sesuatunya dengan sangat matang. Beliau berbicara panjang lebar malam itu mengatakan apa saja yang harus kulakukan untuk menyelamatkan perusahaan. Walaupun sebenarnya kami berdua belum yakin sepenuhnya bahwa tujuan Geo sebenarnya menkahiku adalah karena harta Papa. 

 

Aku nampak mengangguk mengerti saat Papa kemudian menjelaskan padaku semuanya. Begitu besar harapan yang dibebankan Papa padaku kali ini. Pada anak manjanya yang sangat lemah dan tidak berguna ini. 

 

***

 

Keesokan harinya saat sarapan, sebelum Papa dan Geo berangkat ke kantor, mendadak beliau mengatakan sesuatu yang aku yakin membuat suamiku dan bahkan Mama sekalipun mengerutkan dahinya keheranan.

 

"Al, mulai hari ini kamu harus ikut juga ke kantor. Kamu akan belajar tentang perusahaan sedikit demi sedikit. Jadi nanti kalian berdua bisa berdampingan dalam mengurus perusahaan."

 

"Apa? Alma, Pa? Ke kantor?" tanyaku berpura pura kaget. Mengikuti gerakan Mama yang menghentikan suapan nasi di piringnya, kaget. 

 

"Lhoh, nggak salah, Pa? Papa suruh Alma ke kantor?" Mata Mama sampai membulat. 

 

Geo meskipun tidak menampakkan reaksi berlebihan seperti kami, aku yakin kekagetan dia lebih hebat dari mendengar sebuah bom meledak. Tapi kulihat suamiku itu sangat pandai berakting. Wajahnya nampak tenang saat berkata.

 

"Wah, menyenangkan pasti kita bisa berdua terus, Sayang," ujarnya sambil meraih sebelah telapak tanganku dan menggenggamnya. Aku menyunggingkan senyum manisku padanya dan masih berakting seolah olah aku tak tahu apa-apa dengan keputusan Papa.

 

"Tapi Alma nggak tau apa-apa Pa tentang perusahaan," kataku kemudian. 

 

"Papa sudah menunjuk seorang asisten untukmu. Dia akan mengajarkanmu semuanya dari nol. Dan ingat, meskipun kalian di rumah ini suami istri, di kantor kalian harus menjaga jarak. Jangan mencampur-adukkan masalah rumah tangga dengan perusahaan. Kalian mengerti kan Alma, Geo?"

 

Dengan ragu aku mengangguk. Dan Geo pun nampak ikut mengangguk walaupun dengan sangat terpaksa. 

 

"Mengerti, Pa," katanya. 

 

"Nah, Al, usai sarapan bersiaplah. Kamu berangkat dan pulang bersama Geo sekarang. Kecuali jika nanti kalian ada urusan masing masing, Alma tinggal telpon Pak Parjo untuk mengantar dan menjemput. Oke, Anak-anak?"

 

"Ya, Pa." Aku dan Geo serentak menjawab.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • PERNIKAHAN DUSTA   EXTRA PART

    Saat dokter mengatakan bahwa Geo sudah bisa dibawa pulang, aku meminta ijin pada mama mertuaku untuk membawanya ke rumah. Aku ingin merawatnya sebagai rasa terima kasih telah menyelamatkanku dari kejahatan mantan istrinya itu.Seperti sore ini, aku pulang lebih awal dari kantor dan bergegas ke kamar kami membawa senyum di wajahku dan sebuah berkas yang kubawa dari pengadilan agama.Wajah Geo tersenyum senang saat melihatku menyembul dari balik pintu kamar kami."Sudah pulang, Al?""Iya, aku ingin makan malam sama Kamu." Aku menghampirinya yang masih berbaring di ranjang dan mendaratkan sebuah kecupan di pipi dengan rahang kokoh itu."Aku mandi dulu ya," kataku setelah itu. Bermaksud hendak berlalu dari samping ranjang ketika tiba-tiba dia mencekal pergelangan tanganku."Ada apa?" tanyaku kehe

  • PERNIKAHAN DUSTA   ENDING AND THE BEGINNING

    Kantor sudah lumayan sepi. Dan hari ini Aku memang sengaja menyelesaikan pekerjaannya di kantor agar saat sampai rumah nanti dia bisa langsung istirahat dengan tenang.Beberapa kali aku meregangkan otot-otot tubuh di atas kursiku dan bersyukur karena tepat jam setengah 8 semuanya sudah selesai. Kurapikan meja sebentar sebelum akhirnya bangkit usai kusambar tas kerjaku.Geo meninggalkan kantor sejak sore untuk mewakiliku meeting dengan klien dari Jepang di sebuah hotel ternama di kota kami. Dia memang selalu bisa diandalkan untuk masalah negosiasi dengan klien ataupun calon klien. Untuk itulah aku selalu memerintahkannya untuk mewakiliku dalam kegiatan-kegiatan seperti itu.Dan kali ini aku yakin Geo pasti sudah langsung pulang ke rumah mamanya karena ini juga sudah sangat malam. Kami memang masih memutuskan untuk tinggal di rumah masing-masing walaupun hubungan kami sudah cukup memba

  • PERNIKAHAN DUSTA   CINTA BERSEMI KEMBALI

    "Apa-apaan Kamu, Al? Kenapa Kamu menyuruh security menghalangiku untuk masuk ke kantor?"Adrian tiba-tiba datang membuka pintu ruanganku dengan kasar, di belakangnya dua orang security sedang berusaha memeganginya.Aku yang memang sudah menunggu kedatangannya sejak pagi hanya memandangnya dari kursi kerjaku dengan tenang. Aku tahu dia pasti akan datang dengan kemarahan saat tahu aku menyuruh patugas keamanan di depan untuk melarangnya masuk ke kantor."Anda sudah tidak bekerja di sini lagi, Pak Adrian. Jadi, silahkan keluar. Bagian HRD akan menyelesaikan urusan Anda yang belum selesai," kataku dengan santai menyambut kedatangannya dengan wajah yang bersungut itu."Kamu sudah gila, Alma. Apa Kamu tau apa yang Kamu lakukan ini? Dengan begini kamu bisa menghancurkan perusahaan Kamu sendiri. Kamu nggak akan bisa menjalankan semua ini tanpa aku, kamu tahu itu?!"

  • PERNIKAHAN DUSTA   KEMBALINYA GEO

    "Tadi mama ketemu Adrian, Al."Mama menyambutku pulang dari kantor malam itu dengan wajah bimbang."Kapan?" kataku sambil mendudukkan diri di sofa ruang tengah, lelah."Tadi siang, dia menelpon mama ngajak makan siang. Kita ketemu di luar.""Lalu, Ma? Dia bilang apa? Masalah Pak Toby ya pasti?" tanyaku penasaran."Itu salah satunya." Mama nampak menghela nafas panjang. Tidak biasanya wanita itu membicarakan Adrian dengan raut muka seperti itu. Pasti ada yang tidak beres."Ada apa sih, Ma?" Aku menatap mama serius."Al, Adrian mendesak mama untuk mengurus perceraian kamu dengan Geo secepatnya."Wajah mama sedikit tegang saat mengatakan itu, tapi aku justru terbahak mendengar kalimatnya."Adrian itu sudah gila, Ma. Memangnya d

  • PERNIKAHAN DUSTA   PAK TOBY - KUNCI KEJAHATAN ADRIAN

    Hari ini aku sengaja mengunjungi beberapa staf pentingku di kantor tanpa sepengetahuan Adrian. Walaupun sebenarnya aku belum yakin benar siapa saja yang bisa kupercaya saat ini. Setidaknya aku akan melakukan pencegahan sekecil yang aku bisa untuk menyelamatkan aset yang sudah papa tinggalkan untukku.Aku menginstruksikan pada seluruh jajaran untuk memberikan laporan mereka langsung padaku, bukan pada Adrian lagi. Terutama untuk lini-lini yang sangat penting.Dan terakhir aku mengundang Pak Toby, kuasa hukum sekaligus orang kepercayaan papa, untuk melakukan pertemuan rahasia di sebuah Kafe yang sudah kutunjuk.Saat dia datang, kulihat wajah Pak Toby sedikit cemas, dan aku sepertinya sudah bisa menebak kenapa."Apa ada yang bisa saya bantu, Bu Alma?" tanyanya sedikit canggung dan kurasa juga ada ketegangan di wajahnya."Ap

  • PERNIKAHAN DUSTA   GEO DAN RENCANANYA (AUTHOR'S P.O.V)

    Wanita itu sangat menyukai Adrian. Bahkan Arumi sudah menyukainya sejak pandangan mereka bertemu saat Adrian menjejakkan kakinya pertama kali di kota kelahirannya, Pontianak.Ayahnya yang seorang pengusaha ternama di pulau Kalimantan, menyuruhnya menjemput Adrian di bandara waktu itu. Lalu memperkenalkan Adrian sebagai anak dari salah seorang sahabatnya yang tinggal di Jakarta. Di situlah Arumi mulai menyukai Adrian. Dia lelaki tampan, cerdas, dan tidak banyak bicara.Papa Arumi membantu Adrian merintis perusahaannya sendiri di pulau itu. Keluarga Arumi sangat memberi support pada Adrian. Terutama sang papa, yang merasa dulunya sepertinya memiliki hutang budi pada ayah Adrian. Dan pada akhirnya sampai memutuskan untuk menikahkan putri satu-satunya dengan putra dari sahabatnya itu.Arumi sendiri tidak pernah tahu masa lalu Adrian. Lelaki itu tidak pernah banyak menceritaka

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status