Share

Pernikahan konyol.

Pagi itu mentari telah terbit dari ufuk timur, seberkas cahaya masuk menyinari ruangan rumah sakit itu. Cukup silau jika dilihat dengan mata telanjang, bahkan angin melambai-lambai menerbangkan kelambu yang menjadi penutup jendela ruangan itu. Ternyata hari sudah sesiang itu.

Rosalyn Valois memijat-mijat keningnya, dia masih fokus dengan laptop di pangkuannya rambutnya berkibar-kibar ikut tertiup angin,

"Apakah kamu benar-benar bersedia tuan?!" Rosalyn Valois menatap Kaiser Morgan yang tengah mengancingkan kancing kemejanya, nampak otot perut yang cukup kekar di depan mata Rosalyn Valois, tentu saja hal itu membuat gadis itu merona.

Kaiser Morgan masih fokus dengan kancing bajunya dia bahkan tidak menoleh untuk melihat ekspresi Rosalyn Valois, seluruh bagian tubuhnya masih terasa nyeri ada beberpa titik yang sakitnya lebih terasa.

"Nona aku tidak pernah menarik kembali kata-kataku!."

Rosalyn tersenyum dia menutup komputernya kemudian mendekati Kaiser Morgan yang tengah menyelesaikan setelannya.

Dengan sedikit menggoda Rosalyn Valois mendekatkan dirinya kearah Kaiser Morgan, "Mau ku bantu tuan calon suami?!".

Kaiser Morgan tidak menjawab dia hanya menggeleng dengan cepat, wajahnya memerah. Sialnya dia tergoda dengan wanita yang memberinya mahar pesawat jet sebuah pulau dan kartu tanpa batas. Astaga sebuah mahar, harusnya dia yang memberi mahar namun ini justru sebaliknya dia bahkan mendapatkan mahar dari wanita yang ingin menikahinya.

Menyelamatkan nyawanya, apakah itu hanya kedok untuk mendekatinya, namun kini Kaiser tidak peduli lagi dia benar-benar tertarik pada gadis jelmaan harimau betina itu.

Setelah prosedur keluar rumah sakit di selesaikan, pertama kalinya Rosalyn mengajak Kaiser untuk membeli beberapa sarapan karena sejak kemarin sore dia bahkan belum menyantap apapun, "Tuan apakah kamu ingin makan denganku. Aku lapar!".

Kaiser Morgan mengangguk, "Tentu dengan senang hati!"

Negara yang tidak asing, kota yang tidak asing rupanya Kaiser Morgan masih lumayan dekat dengan kediamannya. mungkin alasan para pengawal tidak dapat menemukannya itu karena dia lebih dahulu dibawa oleh Rosalyn Valois.

"Rosalyn, kamu tau kota apa ini?!"

Rosalyn menggeleng, dia adalah pendatang di tempat itu. Sehingga tentu saja dia tidak tau tempat yang dia datangi, "Tuan aku tidak tau kota ini, yang aku tau aku sedang berada di negara I untuk mencari suami! untung saja aku menemukanmu jadi aku tidak perlu lama-lama berada di tempat ini. Pada saat nanti aku akan pulang dan merobek topeng busuk mereka!"

Rosalyn Valois mengepalkan tangan namun Kaiser Morgan tidak tau siapa yang dia maksud dengan orang-orang bertopeng busuk itu yang dia tau sebentar lagi dia akan menjadi seorang suami.

"Ayo kita makan dulu, lalu pergi ke biro urusan sipil!."

Kaiser Morgan hanya mengangguk dia mengikuti wanita itu masuk kedalam sebuah mobil tanpa sadar dia menarik garis sudut bibirnya, apakah dia barusan tersenyum? ahh itu tidak mungkin.

Sebuah mobil yang nampak sederhana tidak begitu mewah namun bagaimana bisa gadis itu menjanjikan pesawat Jet dan kartu tanpa batas, sungguh gadis konyol khayalannya terlalu tinggi.

Mobil melaju dengan kecepatan sedang, musik diputar perlahan untuk mecegah keheningan suasana itu.

Rosalyn Valois nampak lelah dia bahkan memejamkan mata di dalam mobil.

Resto yang mereka tuju tidak terlalu jauh, saat ini mereka sudah berada di lantai dasar dari tempat makan itu, setelah melakukan reservasi mereka akhirnya mendapatkan satu ruangan vip untuk menyantap makanan mereka.

"Setelah ini beli cincin, astaga susah sekali hendak menikah. Ini terlalu ribet, apakah kamu menginginkan cincin tuan? setidaknya itu bisa dijual nanti?!"

Kaiser menggeleng biasanya bukankah perempuan yang paling suka dengan barang-barang romantis mengapa sekarang justru dia belum menyiapkan semuanya.

tidak lama kemudian sekelompok orang pelayan datang mereka hendak menyajikan makanan yang dipesan oleh Rosalyn Valois.

"Selamat menikmati tuan dan nyonya!"

Setelah membungkuk hormat pelayan itu akhirnya pergi. Makanan sudah tersaji di atas meja, Rosalyn memotong steak menjadi beberapa bagian.

"Ayo makan lalu membeli cincin!"

"Mau menikah saja harus seribet itu nona?!"

Kaiser Morgan menuang arak dalam gelas kemudian meneguknya dalam satu tegukan, "Arak yang manis, sama seperti anda!"

Ini sangat konyol pria itu pasti sedang menghina Rosalyn Valois, mana ada arak manis bahkan pahitnya bisa tersangkut semi permanen dalam tenggorokan.

"Anda bercanda tuan,"

Gadis yang sangat menarik seperti itu sayang sekali untuk di lewatkan. Hendak menikah namun tidak menanyakan kartu Identitas atau apapun, terlihat sekali jika dia sedang terburu-buru.

"Ingin menikah namun anda bahkan tidak menanyakan identitasku nona. Baru pertama kali aku menemukan hal seperti ini, bahkan kamu tidak bertanya apakah aku masih lajang atau sudah berkeluarga?!"

Rosalyn Valois yang tengah meneguk minuman dalam gelas ikut tersedak, karena dia terlalu terburu-buru dia sampai lupa tentang hal yang begitu penting. Bagaimana bisa dia mengajak pria menikah tanpa menanyakan identitas nya.

"Uhukk..... Jikapun kamu sudah menikah tidak masalah, aku hanya butuh buku nikah bukan orangnya!"

Sial sikap macam apa itu? Benar-benar gadis yang tidak tau malu, jika hari itu tidak bertemu dengannya. Apakah dia juga akan menikahi sembarang orang yang ditemuinya.

"Nona jika bukan aku yang anda temui mungkin anda akan dibilang gila saat memaksa seorang pria menikahimu?!"

Yang dikatakan Kaiser Morgan benar, Rosalyn Valois sangat terburu-buru waktunya sudah tidak banyak lagi. tinggal satu bulan, dalam satu bulan dia harus menemukan suami jika tidak maka uang dan harta miliknya akan jatuh ketangan orang lain.

"Kamu benar tuan, dan untungnya aku bertemu kamu. Satu bulan, aku hanya punya waktu satu bulan untuk ini. Dan untuk semuanya!"

Kaiser Morgan bahkan tidak paham apa yang dikatakan gadis itu, namun sebagai orang kaya dia tahu jika gadis itu menemukan kesulitannya sendiri. Tidak pantas baginya orang asing untuk ikut campur dalam masalah rumah tangga orang lain.

"Apakah anda sudah selesai, jika sudah ayo pergi."

Tak sadar Rosalyn Valois menggandeng tangan Kaiser Morgan keluar dari tempat itu, semua pengeluaran mereka sudah dibayar dari tadi sehinga mereka hanya tinggal pergi dari tempat itu. Senyum yang manis dan tangan yang hangat.

Apa yang dipikirkan Kaiser Morgan mengapa dia bisa berpikiran seperti itu kepada gadis bar-bar didepan matanya .

Mobil melaju meninggalkan resto itu, pernikahan konyol antara dia dan Rosalyn akan benar-benar terjadi. Bagaimana dengan nasibnya di masa depan.

"Nona apakah kamu akan membuangku setelah memanfaatkan aku?!"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status