Share

KELUARGA MORGAN.

Sebelum Kaiser Morgan bertemu dengan Rosalyn Valois sempat terjadi kekacauan yang terjadi di keluarga Morgan. Seseorang menargetkan keempat tuan muda keluarga besar itu, benar-benar orang yang tidak takut mati.

Waktu itu ke empat bersaudara itu tengah menghabiskan waktu dengan berbincang santai dan mengobrol di sebuah bar, namun karena perdebatan kecil mereka memutuskan untuk pulang kerumah saja.

Langkah kaki tegap empat orang itu seakan-akan serempak, di dalam parkir terdapat satu buah bentley Continental GT Speed warna hitam menunggu mereka.

Satu persatu dari mereka masuk kedalam mobil itu, sementara Louis Morgan sebagai putra tertua harus mengambil kursi kemudi.

"Kakak Louis? Kapan kamu akan mengambil alih perusahaan?! ayah terlalu tua untuk mempertahankan posisi Presiden Direktur di Armor Group!"

Yuno Morgan adalah pria muda yang selalu blak-blakan ditambah didepan kakaknya dia tidak perlu untuk menutupi sebuah pertanyaan.

"Tidak tertarik, jika kamu tertarik kamu bisa mengambilnya!"

Louis Morgan menjawab dengan nada dingin, selama ini dia selalu bercita-cita ingin menjadi seorang desainer ternama. Bagaimana mungkin dia mau mengambil alih perusahaan ayahnya.

"Tidak-tidak, aku bahkan ingin menjadi pembalap!" Yuno menyahuti perkataan kakak sulungnya itu. Dia bener-benar tidak tertarik untuk menjadi pewaris.

"Diantara kita hanya Kaiser yang suka dengan bisnis. Mungkin seumur hidup kita harus mengandalkannya. Tapi jangan bermimpi untuk menjadi pembalap, seumur hidup ibu tidak akan mengizinkannya!"

Damian Morgan ikut menyahuti pembicaraan mereka sementara Kaiser Morgan tetap diam, dia adalah orang yang paling dingin dan tenang diantara ke empat bersaudara itu.

"Aku sudah cukup puas dengan menduduki kursi wakil Presdir! Mengapa tidak kamu saja presiden nya Damian?!"

"Jangan bercanda Kaiser, aku suka pekerjaan ku menjadi seorang Arsitektur!"

Lagi dan lagi mereka berdebat tentang posisi Presdir, dari empat bersaudara bahkan tidak ada yang tertarik menjadi presiden direktur Armor Group. Bagaimana bisa seperti ini? Bukankah ayahnya adalah presiden yang cakap? Bagaimana bisa ke empat anaknya tidak ada yang ingin menduduki kursi presiden Direktur. Benar-benar konyol.

Laju mobil sangat santai, mereka juga sesekali Berbincang-bincang hangat sebelum akhirnya Damian Morgan menyadari jika ada orang yang sengaja membuntuti mereka.

"Jalankan mobilnya dengan baik. Perhatikan mobil-mobil dibelakang, mereka mengikuti kita!"

Mereka yang awalnya fokus dengan perjalanan dan arah pembicaraan mereka kini mulai menatap ke arah spion. Benar saja, banyak sekali mobil-mobil yang mengikuti mereka.

"Panggil pengawal," teriak Louis Morgan.

Yuno Morgan segera mengeluarkan ponselnya dia mengirimkan beberapa pesan darurat kepada pengawal mereka, "Butuh waktu kurang dari setengah jam bagi mereka untuk sampai di tempat ini, sial sekali. Apakah mereka tidak tau siapa kita?!"

Mobil terus melaju dengan kecepatan tinggi, namun sayang sekali mobil itu kehilangan kendali tepat di sebuah jembatan. Mobil yang ditumpangi empat bersaudara itu menabrak pembatas dan akhirnya terjun ke sungai dengan bebas.

Teriakan kakak beradik itu seakan-akan tidak berguna, mobil sudah masuk kedalam sungai dan akhirnya hanyut terbawa air.

Suasana menjadi sangat ricuh, tiga orang ditemukan dalam kondisi selamat itu adalah Louis Morgan, Damian Morgan dan Yuno Morgan. Entah mengapa Kaiser Morgan tidak ditemukan di dalam mobil yang diangkat naik itu.

"Bagaimana ini tuan muda ketiga Morgan menghilang?"

"Liput beritanya. ini akan menjadi sebuah berita besar,"

"Bagaimana ini apakah mereka tidak akan kacau?!"

Suara orang-orang yang menyaksikan pengangkatan mobil Bentley milik Keluarga Morgan itu mulai terdengar. Entah itu reporter, wartawan ataupun masyarakat lokal semuanya mendekati tempat kejadian perkara.

"Teruskan pencarian, temukan tuan muda Kaiser!"

Seseorang yang merupakan kepala pelayan keluarga Morgan berteriak dengan keras sementara nyonya Monica Morgan berkali-kali jatuh pingsan melihat putra keduanya menghilang di tengah derasnya arus sungai.

"Apa yang terjadi mengapa bisa seperti ini?! "

Saat ini hampir seluruh dunia terguncang, pasalnya hilangnya Kaiser Morgan sudah menjadi sebuah berita internasional. Hingga saat ini hampir 75% dari tim keluarga Morgan mengerahkan kekuatan untuk mencari pria berusia 25 tahun tersebut.

"Bagaimana ini dia menghilang, sudah sehari namun belum ada kepastian. Oh, putraku yang malang!"

Monica Morgan menangis histeris, wanita berusia 50 tahun itu meraung-raung di dalam kamar Mansion Morgan.

"Istriku kamu belum makan sejak kemarin, makanlah dulu. Perlu tenaga untuk mencari Kaiser,"

"Hu... Hu... Suamiku. Putraku hilang! Putraku hilang! Putra Kita..... "

Semakin lama kesadaran Monica Morgan berkurang akhirnya wanita paruh baya itu jatuh pingsan di pelukan suaminya.

"Dokter panggil dokter!"

Davis Morgan mulai memberi perintah dengan lembut dia menggoyangkan tubuh istrinya itu agar wanita itu sadar.

Tak lama kemudian, dokter keluarga Morgan masuk kediaman itu. Dia harus berusaha keras untuk merawat anggota keluarga itu karena saat ini semuanya butuh perawatan.

"Tuan tolong bujuk nyonya untuk makan, walaupun hanya satu atau dua sendok!"

Davis Morgan mengangguk, istrinya terbaring di depannya dengan selang infus ditangan. Sementara putra ketiganya hingga kini Hilang Kepastian. Jangankan kepastian, Kabar saja tidak ada.

Namun dia masih harus tetap kuat, keluarga Morgan masih membutuhkannya untuk saat ini.

"Kakak bagaimana ini? Kaiser menghilang!"

Damian Morgan mulai berbicara, di salah satu ruangan besar keluarga morgan ketiga kakak beradik itu duduk diranjang yang sama. Ketiganya memiliki selang infus di tangannya.

Louis Morgan menghela nafas, "Aku bukan kakak yang baik. Seandainya aku mengemudi lebih berhati-hati kita pasti tidak akan seperti ini!"

Yuno Morgan memperhatikan kedua kakaknya itu, "Tidak ini bukan salahmu kak. Musibah tidak ada dalam kalender semua manusia!"

Suasana menjadi hening, beberapa pelayan masuk untuk menyajikan makanan. Mereka bahkan bisa melihat kesedihan yang terpancar dari ketiga tuan mudanya itu.

"Tuan anda semuanya harus makan!"

Kepala pelayan menyuguhkan hidangan itu, namun mereka bahkan enggan untuk membuka mulut dan bersuara. Mereka yang selalu bersikap riang tiba-tiba menjadi pendiam.

"Paman, apa belum ada kabar dari Kaiser?!"

Kepala pelayan itu menggeleng kemudian dia dan para pelayan pamit undur diri. Setelah mereka pergi Louis Morgan mulai memerintah adik-adiknya untuk makan.

"Makan, setelah ini kita harus turun langsung mencari Kaiser!"

"Benar Kaiser masih menunggu kita untuk menyelamatkannya!"

"Bahkan tim elit saja tidak mampu, apakah kita bisa kak?"

Namun akhirnya mereka semua menikmati santapan itu walaupun rasanya benar-benar tidak enak. Mungkin ini adalah pengaruh dari kesedihan mereka.

Sementara itu Kaiser Morgan kini sedang berada di salah satu rumah sakit, namun dia tidak tau dimana itu. Dia terbatuk-batuk dengan tidak jelas. Air-air mulai keluar dari mulutnya, beberapa orang dokter dan perawat merawatnya dengan sangat baik.

Pelahan kelopak mata itu mulai terbuka, samar-samar Kaiser Morgan melihat tembok serba putih dia juga mencium bau disinfektan yang sangat kuat. "Dimana aku?!".

Namun orang-orang itu tidak menyadari Kaiser Morgan yang telah sadarkan diri, mereka hanya melihat kearah gadis yang teriak-teriak bagaikan orang gila.

" Selamatkan dia, jika kalian tidak bekerja dengan benar. Tinggalkan jas putih itu keluar dari rumahsakitku!"

Seorang wanita bak harimau betina, namun mengapa dia menolong Kaiser Morgan. Apakah itu karena harta keluarganya? kebanyakan gadis tergila-gila dengan wajah dan harta mereka.

Sejak Kejadian itu Kaiser Morgan akhirnya dirawat di rumah sakit oleh gadis bernama Rosalyn Valois tersebut, dia juga meminta tolong kepada gadis itu agar bisa mendapatkan ponsel dan menghubungi keluarganya.

Setelah semuanya diselesaikannya semua berita tentang hilangnya Kaiser Morgan sudah bisa di redam, sehingga orang-orang yang belum tahu tidak akan tau kekacauan yang terjadi di dalam keluarga itu.

"Sebenarnya apa yang terjadi denganmu? Mengapa kamu terdampar di sungai. Apakah kamu benar-benar tidak bisa berenang?!"

Omong kosong macam apa yang di dengar oleh Kaiser Morgan, bagaimana bisa dia tidak bisa berenang? Hah, namun kenyataan hari itu sangat rumit. Mobilnya membentur batu hingga pintu otomatis terbuka kemudian dia yang tidak sadar akhirnya terseret arus air sebelum akhirnya di temukan oleh Rosalyn Valois.

"Jika ku bilang dikejar bandit apakah kamu akan percaya?!"

Rosalyn Menggelengkan kepalanya, "Tentu saja tidak. Mana ada bandit yang berani bergerak di kota seramai ini?!"

Tak lama kemudian perawat masuk dengan semangkuk bubur di tangannya, dia meletakkan bubur itu di nakas samping tempat tidur Kaiser.

"Makanlah aku tidak akan menganggu mu,"

Kaiser hanya menatap gadis yang hendak berbalik dan pergi itu, "Bisakah kamu mengambilkannya? Kepalaku sangat pusing susah untuk menjangkaunya!"

Entah Kaiser berpura-pura atau tidak yang jelas intinya sekarang dia adalah pasien.

Rosalyn mendekati Kaiser, tangannya meraih mangkuk berisi bubur cair tersebut, karena Kaiser baru sadar tidak bagus untuknya makan makanan yang keras sehingga bubur cair adalah pilihan yang tepat.

Rosalyn menggeser kursi sehingga posisinya makin dekat dengan Kaiser Morgan, dia meraih gagang sendok menyendok bubur dan menyuapinya.

Apa yang terjadi? Bukankah Kaiser hanya minta untuk diambilkan? Apakah Rosalyn menyalah artikan itu. Namun Kaiser nampak puas dia menarik sudut bibirnya sebelum akhirnya makan sesuap demi sesuap

Pada akhirnya semua bubur di mangkuk itu benar-benar habis, Rosalyn juga membantu Kaiser untuk meminum obatnya. Apa yang terjadi dengan dirinya? bagaimana dia bisa berubah menjadi seorang pelayan. Ahh tidak itu demi perjanjian itu.

Intinya sekarang bagi Kaiser wajah memerah Rosalyn sangatlah imut.

"Mengapa anda begitu memerah nona? apakah anda sakit? perlukah anda periksa kedokter?!"

Kaiser Morgan yang dingin kini berubah menjadi sangat cerewet astaga bagaimana bisa seperti itu. Namun dia benar-benar tidak tau apa yang istimewa dari gadis itu,bahkan jantungnya berdetak cukup cepat karena gadis itu.

Rosalyn menggelengkan kepalanya kemudian dia beranjak pergi, "Aku harus melakukan sesuatu. Tunggu disini sampai aku kembali!"

Kaiser hanya mengangguk sekilas dia menatap punggung itu tenggelam dibalik pintu rumah sakit, gadis yang sangat ceria namun kadang juga sangat ganas. Gadis yang suka malu-malu namun memaksanya untuk menjadi suaminya.

"Menarik ..... menarik, mengapa baru tau ada gadis se-menarik ini."

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status