Share

Tawaran Pekerjaan

Yudistira menarik napas pelan, dan menghembuskannya, mencoba bersikap tenang, waktu mendengar hinaan dari papa mertuanya.

“Ini mungkin hanya sebuah gubuk, tapi aku pastikan Keysha bahagia tinggal di gubuk ini,” ucap Yudistira.

“Iya, Pa,  walaupun rumahnya kecil, tapi nyaman kok Pa, Keysha senang tinggal di sini,” sela Keysha, sambil mengamit  lengan Yudisita dan tersenyum.

“Benar kamu nyaman tinggal di rumah sekecil ini?” tanya Risma, sambil memicingkan matanya dan memandang rumah minimalis dihadapannya.

“Iya Ma, yuk kita masuk, kebetulan kami sedang makan malam. Kita makan malam bersama Pa, Ma,” ajak Keysha.

“Nggak usah Sha, papa ke sini, hanya ingin mengantarkan surat penerimaan kerja, kamu di undang dan diterima oleh perusahan besar PT. Agratama Corp.” Rama berkata sambil meyerahkan sebuah amplop kepada Keysha.

“Terima kasih Pa. Ini yang Keysha harapkan, bekerja di salah satu perusahaan multi nasional, salah satu perusahahn terbesar di negeri ini,” balas Keysha, meraih amplop dan tersenyum lebar.

“Papa dan Mama pulang dulu,” pamit Risma, sembari memeluk Keysha. Lalu diikuti Rama memeluk putri kesayangan itu.

Setelah kepergian Rama dan Risma, Yudistira dan Keysha melanjutkan makan malam dan setelahnya beranjak ke kamar tidur.

Keysha  duduk di atas ranjang, di sebelahnya Yudistira sedang memainkan ponsel.

“Mas, aku minta maaf atas perkataan Papa dan Mamaku tadi,” ucap Keysha, sambil menoleh ke arah Yudistira.

Yudistira meletakan ponselnya di atas nakas samping tempat tidur, lalu menatap Keysha dengan mata teduhnya, seraya merangul bahu Keysha, dan menariknya  hingga kepala Keysha bersandar di bahunya.

“Seperti yang pernah  kamu bilang Sha, aku tidak peduli dengan siapapun, yang aku pedulikan hanyalah dirimu, kamu bahagia ’kan tinggal di sini bersamaku?” tanya Yudistira.

“Iya, aku sangat bahagia,” Keysha menjawab seraya mengangkat wajahnya mendekat ke wajah suaminya.

Yudistira mengusap lembut wajah cantik dihadapannya, kedua  mata itu saling tatap dan mengisyaratkan sebuah cinta. Dengan berlahan di kecupnya bibir mungil nan merah, hingga menyisakan desiran halus di jantung kedua insan yang  berada di puncak asmara.

****

Pagi datang, diiringi sinar mentari yang menghangatkan tubuh, Keysha terbangun, seperti biasa Yudistira telah terbangun terlebih dahulu, aroma roti bakar sudah tercium sampai ke dalam kamar. Dengan wajah semringah, Keysha secepatnya bangkit dari tidurnya dan bergegas membersihkan diri. Ia pun bersiap-siap ke PT. Agratama Corp, dengan mengenakan atasan baju warna hijau dan celana kain warna senada, serta blezer warna putih.

“Sha, kamu sudah siap?” tanya Yudistira ketika melihat Keysha muncul dari dalam kamar.” Makanlah dulu, aku sudah siapkan roti bakar dan susu cokelat untukmu,” sambung Yudistira lagi.

“Emmm dari penampakannya pasti lezat,” puji Keysha, saat melihat sepiring roti bakar selai stwrabery, dan segelas susu cokelat kesukaannya.

“Aku akan mengantarkanmu ke PT. Agratama Corp,” ajak Yudistira.

“Nggak usah Mas, kebetulan aku ada janji dengan Hanin, untuk pergi bersama. Hanin akan melamar pekerjaan di kantor pengacara yang kebetulan satu arah denganku,” tolak Keysha dengan pelan.

“Baiklah, aku akan panggilkan taxi untukmu,” ucap Yudistira sambil memainkan ponselnya, memanggil taxi online.

Tidak lama kemudian taxi pun datang, Keysha bergegas menuju taxi setelah, berpamitan dengan Yudistira.

Taxi menuju rumah Hanin. Akhirnya, mereka  berdua berangkat bersama, karena kebetulan satu arah.

“Han, semoga berhasil kamu mendapatkan pekerjaan.”

“Iya, kamu juga sukses ya, di tempat baru.”

“Sha, bagaimana kamu betah tinggal di rumah Yudistira, jauh dari perkotaan, apalagi setelah kamu kerja di PT Agratama, itu hampir satu jam perjalanan dari rumahmu?” tanya Hanin.

“Tak apalah, Han. Aku harus mengikuti suamiku ‘kan,” balas Keysha.

“Oh ya, kamu belum bercerita tentang ibu mertuamu. Apa ibu mertuamu sangat baik padamu?”

Sebelum menjawab pertanyaan Hanin, Keysha menarik napas panjang, dan menghembusakannya kasar, sebenarnya ia tidak ingin, membicarakan perlakuan  Rani terhadap dirinya.

“Ibu Rani, sedang dalam pemulihan sakit depresi, jadi aku maklum, jika ia merasa kurang suka terhadapku, apalagi aku banyak kekurangan sebagai seorang istri,” jelas Keysha.

“Maksudmu?’

“Han, setiap orang tua pasti menginginkan menantu yang sempurna, pintar masak, mengerjakan pekerjaan rumah, sementara aku, nol besar dalam pekerjaan rumah tangga.”

“Ohh hanya itu, kamu bisa belajar Sha, apa susahnya masak, berlahan  kamu pasti bisa, tapi jika memang sudah mentok nggak bisa, gampanglah, pesan makan lewat aplikasi,” hibur Hanin. Sambil tertawa kecil, diikuti Keysha.

Hanin, turun dari taxi begitu sampai di depan kantor pengacara yang ia tuju. Keysha pun melanjutkan perjalanannya. Beberapa menit kemudian sampailah Keysha di PT. Agratama Corp, perusahaan multi nasional, yang bergerak di bidang properti dan pembangunan. Langkah kaki Keysha memasuki loby kantor, setelah mencari informasi ke resepsionis ia pun menuju ke ruangan CEO .

Tok..tok..

“Masuk.” terdengar suara dari balik ruangan.

Keysha pun membuka pintu, dan terlihat pria seusia Papanya dengan garis wajah tegas, rambut dengan sedikit uban dan sorot mata yang tegas. Netranya menatap datar  ke arah Keysha

“Duduklah Keysha Rahmania, ucap  Haris, CEO dari PT Agratama Corp.

“Terima kasih, Pak Haris Tama,ucap Keysha pada pemilik perusahan. 

“Aku memilihmu langsung untuk menjabat sebagai manajer keuangan, karena kamu adalah lulusan terbaik dari fakultas ekonomi, dan aku sebagai alumni di universitas yang sama, tertarik untuk merekrutmu menjadi bagian dari perusahaanku,jelas Pak Haris.

“Terima kasih atas kepercayaan yang bapak berikan pada saya, saya berjanji akan bekerja secara profesional dan loyal terhadap PT. Agratama Corp.

“Oke, terima kasih, karena bersedia bergabung, di PT. Agratama Corp, semoga sukses, dan untuk hari ini cukup perkenalan dengan staff lain,ucap Pak Haris

Kemudian Haris mengajak Keysha menemui beberapa staff dan menunjukkan ruangan yang akan menjadi tempat

kerja Keysha.

Tiba-tiba salah satu staff, mengenali dirinya dan menyapa Keysha.

“Keysha, putri Pak Rama Atmajaya, dokter senior Rumah Sakit Hostipal Healty,” ujar salah satu staff.

“Iya benar, saya putri dari Pak Rama Atmajaya,” balas Keysha sambil tersenyum.

“Jadi kamu putri Rama Atmajaya,” tukas Haris, sambil menautkan kedua alisnya. Ia tidak menyangka gadis cantik di handapannya merupakan putri dari seseorang yang sangat dikenalnya. Bukan hanya dikenal, tapi juga seseorang yang mengetahui rahasia terbesar dalam hidupnya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status