Share

12.

"Kakak kapan datang?" Agha, suara adik Marlina membuat suasana yang awalnya terasa cukup romantis tiba-tiba menjadi sangat canggung.

"Agha, sejak kapan kamu datang?" Marlina mencoba bersikap biasa saja, dan mengusap-usap wajahnya.

"Ehmmm, baru saja. Kakak kenapa disini?" Agha mendekat kearah Marlina sambil menyipitkan matanya. Dia melihat kearah Kelana dengan tatapan curiga.

"Kamu sudah ditunggu ayah, cepat sana ganti baju dan segera bantu ayah." Kelana mencoba mengalihkan perhatian Agha, dia merangkul kepala Agha sambil menariknya berjalan menuju pasar.

"Heiii, kenapa kamu memanggil ayahku Ayah." Agha mencoba melepaskan rangkulan Kelana.

"Apa maksudmu, aku ini kan kakakmu. Sopanlah sedikit. Ayo cepat." Kelana kembali menarik tubuh Agha untuk berjalan lebih cepat.

Marlina masih kaget dengan kejadian yang baru saja terjadi. Dia juga bingung dengan perilaku Kelana yang sok akrab dengan adiknya.

"Hei, kenapa kamu masih berdiri di sana?" Kelana berteriak ke arah Marlina.

"Haaa,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status