PERNIKAHAN WARISAN

PERNIKAHAN WARISAN

By:  susi  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
15Chapters
248views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Perjanjian perjodohan dari kakek mereka, membuat Marina dan Kelana yang memiliki latar belakang yang sangat berbeda harus bersatu dalam ikatan pernikahan. Sedangkan Kelana sudah memiliki rencana kehidupan dengan kekasihnya. Kehidupan kalangan atas tidak seindah dalam cerita dongeng. Bagaimana Marina bisa bertahan dengan kehidupan perkawinannya?

View More
PERNIKAHAN WARISAN Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
No Comments
15 Chapters
1.
"Tika, Raptor hari sabtu manggung di kampus kan, kita pakai baju apa bagusnya?" Tiwi merangkul sahabatnya Tika. "Gimana kalau pulang kuliah nanti kita mampir ke mall, sepertinya ada diskon, lumayan kan." jawab Tika semangat. "Kalian kan kuliah buat jadi desainer, baju masih aja beli gak jelas." celetuk Ranti yang duduk di belakang kedua sahabatnya itu. "Lagian apa itu Raptor, kumpulan bangsa dinaosaurus, jaman purba?" "Kamu yang dari purbakala, seluruh kampus juga tahu, siapa itu Raptor. " jawab Tika ketus. Tiba-tiba dari samping Marlina datang langsung mengambil handphone Tika, dia menggoda dua sahabatnya yang menjadi fans berat grup Band Raptor. Marlina berlarian mengelilingi kelas sambil menghindar dari kejaran Tika dan Tiwi. "Hehhh...., Marlina kembalikan HP ku, awas kau!!!" Tika berteriak sambil mengejar Marlina. "Kalian kenapa seperti anak kecil, lagian mau seperti apa kalian berpakaian itu dinosaurus juga gak akan melihat kalian." Ranti bergegas menarik tangan Marlina, se
Read more
2.
"Ini tidak mungkin! Mana kembalikan cincin itu, akan aku kembalikan kepada mereka." Marlina tampak memanyunkan mulutnya. "Kamu tidak dapat melakukan itu tuan putriku." Ibu Marlina langsung memarahi putrinya. "Kalian tidak bisa melakukan ini padaku, kalian ingin menjualku?!" Marlina berdiri dari duduknya dan langsung mengambil cincin yang berada di atas meja. "Kita hidup di abad berapa sekarang, masih harus memaksaku menikah, seperti orang kuno saja!!" "Ibu akan membelikanmu mesin jahit terbaru." Ibu coba merayu putri nya. "Apa maksud Ibu, sekarang bukan waktunya membicarakan tentang mesin jahit. Ibu dan Ayah bayangkan seorang pewaris perusahaan ternama di negara ini akan menikah dengan orang sepertiku? Ini sungguh menggelikan!" Marlina mencoba mencari-cari alasan "Apakah kau tidak mendengar tadi, Pak Rudi sekretaris pribadi mereka mengatakan bahwa putra pewaris tunggal telah menerima dan menghendaki perkawina ini." Ayah Marlina mencoba meyakinkan. "Aku tak tahu apa yang merasuki
Read more
3.
Setelah sepuluh tahun hidup di Jepang, hari ini Hiroshi sampai di Bandara di kota S. Bukan tanpa sebab Hiroshi kembali ke kota kelahirannya. Selain untuk menghadiri pernikahan saudaranya, dia harus mengambil kembali apa yang seharusnya menjadi miliknya. Meskipun bukan sebuah pengasingan, namun Hiroshi dan Ibunya merasa terusir dari rumahnya sendiri. Dia dan ibunya harus keluar dari rumahnya sendiri dan pulang ke kampung halaman ibunya di Jepang, setelah ayahnya tiba-tiba meninggal. Saat inilah waktu yang tepat untuknya merebut kembali apa yang sudah seharusnya menjadi miliknya. Setelah selesai membongkar barang-barangnya, Hiroshi bergegas menuju ke kampus untuk mengurus perpindahan kuliahnya. Sesampainya di Kampus, Hiroshi bingung mencari tempat untuk mengurus kepindahannya. Tanpa sengaja dia bertemu dengan gadis berpakaian cukup nyentrik, dengan rambut di ikat dengan sumpit yang ditusukkan."Maaf, aku mungkin tersesat, dimana tempat untuk mengurus kepindahan mahasiswa?" Hiroshi menco
Read more
4.
Hari ini, hari pertama Kelana dan Marlina datang bersamaan ke kampus. Setelah satu minggu acara pertunangan, ini pertama kali mereka menampakkan diri di depan umum. Sesampainya d kampus, Kelana langsung keluar dari mobil dan pergi begitu saja meninggalkan Marlina. Sedangkan Marlina masih merasa canggung harus diantar jemput dengan mobil, apalagi bersama dengan Kelana. Dengan agak sedikit canggung, dia keluar dari mobil dan masuk kedalam kampus. Setiap langkahnya seperti diperhatikan oleh mahasiswa yang ditemu Marlina. Namun seperti biasanya, Marlina tetaplah Marlina yang periang dan sedikit cuek. Kali ini Marlina sudah tidak memakai celana olahraga dan rampung yang dikepang dengan sumpit. Penampilan Marlina terlihat begitu anggun, dengan sedikit riasan diwajahnya. Diapun bergegas menuju kelasnya. Dia langsung menghampiri ketiga sahabatnya. Wajah Tika dan Tiwi yang awalnya nampak kesal, tiba-tiba berubah langsung memeluk Marlina. "Bagaimana kau begitu jahat seperti ini, kamu buan cind
Read more
5.
Hari yang sudah dipersiapkan dan dinanti-natipun tiba. Hari ini pernikahan Kelana dan Marlina berlangsung. Pagi hari acara akad nikah dilangsungkan dirumah Kelana, karena memang tamu yang datang saat akad nikah hanya keluarga inti dan teman dekat saja. Kelana dan Marlina menggunakan pakaian adat jawa berwarna putih. Kelana terlihat begitu tampan, dan tentu saja Marlina terlihat begitu "manglingi" karena Marlina sangat jarang terlihat memakairiasan wajah setiap harinya. Suasana begitu khidmat dan berjalan dengan lancar. Kelana bisa mengucapkan ijab qobul dengan sekali tarikan nafas, dan SAHHHHH.... Semua tamu yang hadir terlihat begitu bahagia. Ayah Marlina terlihat sangat terharu karena harus melepaskan anak gadisnya yang sanagt dia cintai, untuk hidup bersama laki-laki yang telah dijodohkan oleh Kakek Marlina. Rangkaian acara adat dilanjutkan, karena untuk acara resepsi malam hari sama sekali tidak ada acara adat, hanya bersalaman dengan semua tamu undangan. Marlina belajar dengan sa
Read more
6.
"Halo, aku sedang sarapan. Tidak, lanjutkan saja." Kelana menerima telepon sambil melihat ke arah Marlina. "Apakah itu Kanaya?" Marlina mencoba memastikan. "Kamu tahu, kalian tidak perlu sungkan, aku tahu kalian teman dekat." "Apa maksudmu?" Kelana sedikit meninggikan nada suaranya. "Kenapa aku harus sungkan, Sudah menikah atau tidak, aku bebas menerima telepon dari siapapun. Aku hanya melihat kearahmu karena ada nasi menempel diwajahmu." "Hah, apa." Marlina langsung meraba-raba wajahnya mencoba mencari nasi yang masih menempel di wajahnya. "Bukankah ucapanmu tadi sedikit keterlaluan, apa kau tidak memandangku sebagai istrimu?" "Apa kau punya hak untuk berkata seperti itu? Kau setuju menerima pernikahan ini karena uang kan, bahkan kau dengan berani meminta mama untuk melunasi semua hutang-hutang keluargamu. Aku kira kau gadis yang lugu, tapi ternyata kau lebih licik dari dugaanku. Kau sudah lihat seberapa banyak harta yang sudah kamu dapatkan setelah menikah denganku?" Kelana denga
Read more
7.
Hari ini adalah hari ulang tahun Kelana. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Kelana merayakan ulang tahun bersama dengan teman-teman band nya. Kelana kali ini merayakan ulang tahun di villa pribadi keluarga. Selain teman band yang datang, ada teman-teman Marlina yang juga diundang atas permintaan Marlina. Tak lupa Hiroshi pun juga datang di acara itu. Terlihat Kelana dan Marlina memasuki tempat acara diadakan. Tidak seperti pasangan suami-istri yang baru saja menikah, Kelana sangat tidak peduli dengan Marlina yang berjalan dibelakangnya. Sikap dingin Kelana begitu mencolok terlihat, namun Marlina selalu nampak ceria walaupun perlakuan Kelana seperti itu. Kelana berjalan dan menyapa teman-temannya yang sudah datang."Kamu tahu siapa tamu spesial hari ini?" Joe menarik tangan Kelana. Joe adalah gitaris dari band Kelana."Apa maksudmu?" Kelana sedikit penasaran."Selamat ulang tahun Kelana." Kanaya menjulurkan tangannya.Kelana nampak canggung menyambut tangan Kanaya. Marlina pun merasa tida
Read more
8.
"Sebaiknya hari ini kamu tidak ada rencana, aku akan mengajarimu main golf." Kelana beranjak dari kursinya dan meninggalkan Marlina yang masih menikmati sarapannya. "Ini kan hari minggu, aku mau tiduran di rumah saja. Lagi pula buat apa aku harus belajar main golf, temanku tidak ada yang bisa bermain juga. Aku juga tidak berminat dengan mainan itu." Marlina menjawab dengan nada kesal. "Sudah nurut saja, aku tidak menawari tapi aku menyuruhmu belajar. Kamu tidak bisa memilih. Cepat selesaikan sarapanmu. 30 menit lagi kita harus berangkat, aku tidak akan menunggumu." Dengan wajah manyun, Marlina bergegas menyelesaikan makanannya. Entah apa yang sebenarnya yang dirasakan Marlina, namun setiap perkataan Kelana dia pasti akan menurut saja. Setelah selesai makan dia kemudian menuju kamarnya untuk berganti pakaian, dan di atas tempat tidurnya sudah disiapkan pakaian untuknya bermain golf. "Kelana, bagaimana penampilanku, bukankah ini cocok untuk ku?" Marlina berdiri tepat di depan Kelana
Read more
9.
Hari ini Kanaya masuk kuliah dengan perasaan yang masih sangat kesal dengan perlakuan Kelana tempo hari. Dia tidak terlalu bersemangat dengan jadwal kuliah hari ini. Dia berjalan di lorong kampus hendak menuju kantin kampus. Ketika dia melewati toilet, terdengar percakapan beberapa gadis yang menyebut namanya. "Apakah kau tahu, Kanaya telah dicampakkan oleh Kelana. Semua siswa seni tahu kalau mereka sudah sudah menjalin hubungan sejak lama." "Aku tidak yakin mereka sudah tidak berhubungan sama sekali. Aku kira dia menjadi simpanan sekarang." "Bukankah itu rendahan sekali, seorang wanita simpanan. Dia wanita berkelas, tidak sepatutnya dia menjadi seperti itu." "Aku kasihan padanya, aku lihat mereka sangat cocok. Dia masih harus melihat Kelana setiap hari di kampus, bahakan sekarang Kelana selalu datang bersama dengan istrinya. Kalau aku menjadi Kanaya, aku pasti sudah tidak kuat. Aku memilih pindah kampus atau ambil beasiswa ke luar negeri." "Betul juga, aku dengar dulu dia pernah
Read more
10.
Pagi ini tidak seperti biasanya, Marlina sarapan sendiri. Sejak bangun tidur tadi Marlina tidak melihat Kelana ada di rumah."Bi, Kelana kenapa tidak sarapan? Apa dia belum bangun tidur?" Tanya Marlina kepada Bi Nah."Maaf Non, tuan dari semalam belum kembali kerumah. Mungkin Pak Rudy lebih tahu.""Hah, tidak pulang?" Marlina langsung berdiri dan berlari ke depan mencari Pak Rudy"Pak, Kelana tidak pulang? Dia kemana?" Marlina memegang lengan Pak Rudy sambil menggoyang-goyangkannya."Iya Non, tapi..." Belum selesai Pak Rudy menjawab pertanyaan Marlina, Kelana sudah nampak dari dalam rumah."Ada apa kamu mencariku?" Nada suara Kelana terdengar agak meninggi."Hei, kemana saja kamu semalam, kenapa tidak pulang?" Marlina langsung menghampiri suaminya."Ada hal yang perlu aku selesaikan, dan itu bukan urusanmu. Cepat kamu berkemas, hari ini kita harus pergi ke suatu tempat." Kelana mendorong Marlina masuk ke dalam rumah."Kita akan kemana, kamu mengajakku liburan? benarkah itu?" Marlina
Read more
DMCA.com Protection Status