Share

Bab 15

Fajar menyingsing, aku tentu sudah siap untuk ke luar kamar hendak membantu ibu di dapur. Sesuai kesepakatan saat fitting baju pengantin, aku minta untuk menetap di rumah beberapa hari.

Baru saja tangan ingin membuka daun pintu ketika Akbar menarikku menjauh dari sana. Kami berdiri di dekat jendela, matanya seperti ingin mencari tahu sesuatu.

Aku berdehem karena salah tingkah. "A-ada apa?"

"Ada yang mau aku tanyakan dan tolong kamu jawab dengan jujur, Ay."

"Apa?" Aku mengerjapkan mata seraya berusaha meminimalisir rasa gugup.

"Kamu ...." Sejenak Akbar menundukkan pandangan, lalu melanjutkan, "apa ada kemungkinan namaku hadir dalam hatimu?"

Entahlah. Aku tidak tahu harus menjawab apa pertanyaan sepele itu. Bagi pengantin baru lainnya, tentu akan menjawab dengan yakin bahwa suaminya akan menjadi pemilik hati. Namun, mungkin tidak denganku karena pernikahan ini tidak pernah kuharapkan terjadi.

Dia memang baik, aku tahu itu. Hanya saja kita tidak bisa mengatur hati untuk mudah menggantika
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status