Share

Bab 19

Dua jam lebih menunggu, Dian sudah tiba. Hal yang aku khawatirkan adalah jangan sampai si Mbok ditugaskan pula memata-matai aku agar Akbar tahu kebenarannya.

Namun, bukankah aku ingin segera cerai? Entahlah, bukan tidak mau berpisah, tetapi bercerai karena dituduh selingkuh itu adalah aib yang paling memalukan.

"Kita ke belakang rumah aja, ya. Kebetulan di belakang rumah aku liat ada taman. Gak enak ngobrol di sini, ada si Mbok."

Dian mengerti, kami pun langsung menuju belakang. Tidak lupa pintu aku kunci agar suara tidak kedengaran sampai ke luar.

Aku membuang napas kasar karena ternyata taman belakang tembus ke rumah Gio dan hanya ada dinding kecil yang membatasi. Tidak perlu susah-susah memanjat karena dengan satu kursi pun aku bisa melewatinya.

"Jangan bilang kamu punya rencana menemui Gio lewat pintu belakang!" sindir Dian tepat sekali menampar wajah.

Aku hanya tersenyum miris.

"Lagian gak kasian apa sama Akbar yang sudah menerima perjodohan kalian? Bisa aja dia juga sudah dekat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status