"Cukup, setidaknya untuk persediaan besok!" balas Lala yang masa bodoh.
Ardi mengamati kepergia ibunya dengan sikap datar.
Terlibat dalam ritual persugihan, Memang bukan hanya di lakukan ketiga keluarganya. Melainkan dirinya juga. Ardi tidak ingin kalah dari Adam. Yang bisa sukses dan tinggal sendirian di apertement mewah.
Pulang hanya sesekali, itu pun untuk menyentuh Nardia. Tapi Ardi tidak terlibat dengan dukun Joko. Ia hanya memafaatkan celah kesempatan yang ada untuk bisa sukses tanpa menggunakan ilmu gaib atau sebagainya.
"Cih, aku akan setingkat dengan mu!" gumam Ardi pelan yang siap menyentuh Narnia selama berapa ronde malam ini.
Jam 2 siang, Lala sampai ke toko milik herman. Para karyawan yang mendapatkan bonus. Banyak yang pergi dan ada berapa yang membantu Herman untuk beres-beres. Seperti mencuci panci dan berapa peralatan masak. Piring disusun di mobil pick up.
Tepatnya. Herman pergi kerja dengan menggunakan mobil pi
Gadis berlia itu kemudian tersipu malu dan menjawab pertanyaan Adam."16 tahun," jawab Tia sambil merilekskan badan untuk mempersilahkan kepada pria di depannya untuk lanjut melakukan apa yang di inginkan oleh pria itu.Muda sekali, pikir Adam yang kini sudah duduk di bangku Sma kelas 3.Kemolekan tubuh Tia benar-benar mantap, apalagi wajahnya begitu cantik mengemaskan.Rudal panas lelaki normal jelas langsung bangkit. Kalau melihat Tia terbaring seperti itu.Topeng kulit berwajah joker di pasang. Adam perlahan-lahan merangkak sampai rudal panasnya berada di di atas inti yang pink merekah.Rudal yang tegak itu masuk ke dalam tubuh Tia yang rapat dan menjepit erat.Adam tersenyum puas. Misinya merobek para perawan sepertinya selalu berhasil. Seperti ia mengambil malam pertama Narnia dan para wanita lainnya.Memikirkan bagaimana nasib Narnia yang tergila-gila padanya. Adam tidak perduli, ia akan menikmati Narnia setelah ia sudah
“Itu gampang, pergilah dan awasin wanita bekas Adam yang ia campakkan! Kau godain atau perkosa dia, terserah padamu. Dengan sering menyentuh mereka, maka kau akan semakin muda secara perlahan-lahan,” jelas Joko yang di angukkan oleh Herman.“Aku bagaimana?” tanya Lala yang tidak terima, Hanya Herman yang kembali muda. Sedangkan ia tetap tua keriput seperti ini.“Cari pria yang tertarik denganmu, maka hasilnya akan terlihat! Imbalan dari kalian berdua, akan ku minta nanti!” jelas Joko yang melambaikan tangan untuk mengusir mereka berdua keluar dari rumahnya. karena ia tidak sabaran untuk mencicip genangan air basah di lantai rumahnya yang bercampur dengan calon benih kehidupan dari Adam.Keduanya pamit pergi dari rumah Joko. Terutama Lala dan Herman, mereka tidak puas dengan apa yang di katakan oleh Joko. Karena terlihat seperti sebuah jebakkan dan juga pilih kasih.Joko selalu mengutamakan Adam dari yang mereka berdua.
Senyuman Ardi semakin jahat, ia sudah tahu. Narnia sudah merasakan bagian bawahnya sudah berdenyut hebat. maka ia akan pelahan-lahan menyiksa Narnia dengan sentuhan pelan dan mengoda. Untuk membuat Narnia semakin menginginkan untuk di masuki lagi. Saat ini, Nanrnia sungguh menambahkan milik Adam yang keras dan panas menghujam masuk ke cela intinya dengan hentakkan kuat. Desah Narnia semakin nyaring. Setiap sentuhan di atas tubuhnya saat ini. sudah berhasil membuant Narnia mengeluarkan ceceran air bening kenikmatan atas setiap sentuhan yang ia terima di atas tubuhnya yang bagikan candu untuknya. Ardi tidak bersuara, jari-jarinya mulai menarik sisa lingeria yang melekat di tubuh Narnia. Yang di anggap menganggu dalam proses mencicipi tubuh Narnia malam ini. Narnia merasakan Adam melepaskan pakaian tidur dan penyangga bawah. Kemudian merasakan kembali sentuhan bibir yang tipis di kedua bagian dada yang sensitif. padahal yang melakukannya adalah A
Teriak Narnia yang hampir kehilangan suaranya. Menerima barang besar masuk lagi ke dalam cela intinya yang sudah perih dan memar. Seakan kesetanan, Ardi terus menikmati tubuh Narnia hingga ronde ke tiga dan melupakan apa yang di minta oleh ibunya. ia sibuk mengejar kesenangannya demi kepuasan. Selesai mendapatkan apa yang menjadi haknya, Ardi keluar dari dalam kamar Narnia dengan bersiur riang gembira, dengan langkah kaki melangkah ke arah kamarnya. Malam ini, ia puas menyiksa Narnia dan merencanakan trik selanjutnya untuk malam yang akan datang. Di dalam kamar, Narnia yang sudah lelah, tidak bisa merasakan apapun lagi selain kenikmatan yang sempurna dan langsung tidur terlelap. Tanpa menyadari bahaya selanjutnya mengintai. Bahaya yang menarik semua air bening di dalam tubuh malam ini untuk membuat kuah bakso oderan dari pihak partai politik dalam jumlah 1.000 porsi mangkok. *** Jam 1 malam . Herman dan Lala kembali ke rumah. Mereka be
Herman yang tidak puas mencicipi tubuh Narnia. Mengosok-gosok rudalnya, kemudian memasukkan kembali dan menghentakan lagi dan lagi. Untuk mendapatkan aie bening dalam jumlah banyak. Lala yang melihat kemolekan tubuh anak sambungnya, yang seksi dan mengoda. Merasakan perasaan iri dan dengki. Hatinya tetiba memanas, untuk berapa hari ini. ia selalu iri dengan wanita yang lebih cantik dan segar darinya. Lala ingin memiliki tubuh seperti Narnia, muda dan menggoda. Bukan tubuh yang sudah menua seperti sekarang ini. Yang selalu membuantnya menjadi minder. Tetiba, sebuah ide muncul di kepala Lala. Ia bisa meminta banyak uang kepada Herman. Kemudian mencari dukun lain untuk melakukan penukaran arwah. Maka ia akan tetap cantik tanpa menua. “Sungguh ide yang cemerlang!” Lala memuji dirinya sendiri. Tentu saja, hal ini tidak akan Lala katakan kepada Herman. Bisa-bisa jatah uang jajannya akan di potong oleh Herman. Untuk melakukan hal yang sama sepe
"Liat datamu di data siswa sekolah, aku mau ambil buku yang kemarin aku pinjamkan padamu semalam. Kirain, kamu tidak akan masuk ke sekolah. Jadi aku..." jelas Adam mengantungkan kalimatnya dengan berputar-putar dan wajah bersemu merah. layaknya orang yang sedang kasmara, padahal ia hanya berpura-pura menipu Narnia. agar semakin terjerat semakin dalam di ritual persugihan yang di jalankan oleh orangtuanya Dalam hati, Adam berharap. Narnia tidak ingat apapun. Tentang ingatan di mana mereka ketemu dan siapa dirinya. "Benar juga," balas Narnia yang hendak mengeluarkan buku dari tas sekolah. di depan mobil Adam. "Masuk dulu," tawar Adam yang membukakan pintu mobilnya. Narnia yang tidak ingin menyia-yiakan kesempatan tersebut. langsung masuk ke dalam mobil dan ia menatapi Adam yang masih senyum padanya. "Ini bukunya dan terima kasih," ucap Narnia dengan tersipu malu. "Sama-sama, ayo kita kesekolah barengan. semoga saja tidak macet," ba
“Kau akan jadi milikku, Adam!” batin Lala. Herman berapa kali melirik Lala yang mempunyai tekat kuat untuk mendapatkan ke awetan dan kemudaan. Ia tidak akan ikut campur. Karena semua bukan urusannya dan pada akhirnya, Lala tetap akan jadi tumbal selanjutnya. Ketika waktunya sudah tiba. Sebelum sampai ke rumah, Herman melihat pesan yang masuk ke dalam ponselnya. bahwa yang menyewa tokonya untuk jam 6 malam ke atas tidak jualan. Maka meminta Herman mengembalikan uang sewanya tanpa kredit. Herman dengan senang hati mentranser dana tersebut. Kemudian mengirimkan pesan kepada lima karyawannya untuk berjualan lagi pada malam hari dengan iming-iming bonus besar. Karena Herman masih ada simpan sisa kuah bakso yang sudah berisi campuran cairan kehidupan pria dan air bening dari cela inti Narnia. Ketika ia menghentakkannya berulang-ulang kali, sehingga ada setengah cairan sudah di simpan di dalam botol buat jaga-jaga kedepannya. Tentu saja, ia menyimpannya di tempat ya
Jam olahraga di mulai, Ardi yang sekelas dengan Narnia menatapi Narnia dengan tatapan bergairah. Ketika melihat kedua gundukkan naik turun mengikuti irama lagu olahraga senam. Yang seolah memanggil dirinya untuk menjamah kedua gundukkan berisi yang melompat naik turun. "Sial," batin Ardi. Sedangkan dari kejauhan, di atas lantai dua. Seseorang telah memperhatikan gerakkan Narnia yang mengundang hasrah. Jakun pria itu naik turun berapa kali, dengan pandangan matanya ke arah kedua gundukkan yang naik turun yang tiada hentinya. "Malam ini, akan ku puaskan kau!" batin Adam. Merasakan tatapan, Ardi melihat ke arah jendela. Ia melihat Adam tengah mengawasi Narnia. Emosinya langsung naik seketika. Dari dulu sampai sekarang. Ardi dan Adam saling bermusuhan dan merebut barang satu sama lain. Senyuman jahat terlukis di wajah Ardi, ketika menatapi Adam yang menatapnya dengan kebencian. "Tak lama lagi, aku akan mirip denganmu! A