Senyuman Ardi semakin jahat, ia sudah tahu. Narnia sudah merasakan bagian bawahnya sudah berdenyut hebat. maka ia akan pelahan-lahan menyiksa Narnia dengan sentuhan pelan dan mengoda. Untuk membuat Narnia semakin menginginkan untuk di masuki lagi.
Saat ini, Nanrnia sungguh menambahkan milik Adam yang keras dan panas menghujam masuk ke cela intinya dengan hentakkan kuat.
Desah Narnia semakin nyaring.
Setiap sentuhan di atas tubuhnya saat ini. sudah berhasil membuant Narnia mengeluarkan ceceran air bening kenikmatan atas setiap sentuhan yang ia terima di atas tubuhnya yang bagikan candu untuknya.
Ardi tidak bersuara, jari-jarinya mulai menarik sisa lingeria yang melekat di tubuh Narnia. Yang di anggap menganggu dalam proses mencicipi tubuh Narnia malam ini.
Narnia merasakan Adam melepaskan pakaian tidur dan penyangga bawah. Kemudian merasakan kembali sentuhan bibir yang tipis di kedua bagian dada yang sensitif. padahal yang melakukannya adalah A
Teriak Narnia yang hampir kehilangan suaranya. Menerima barang besar masuk lagi ke dalam cela intinya yang sudah perih dan memar. Seakan kesetanan, Ardi terus menikmati tubuh Narnia hingga ronde ke tiga dan melupakan apa yang di minta oleh ibunya. ia sibuk mengejar kesenangannya demi kepuasan. Selesai mendapatkan apa yang menjadi haknya, Ardi keluar dari dalam kamar Narnia dengan bersiur riang gembira, dengan langkah kaki melangkah ke arah kamarnya. Malam ini, ia puas menyiksa Narnia dan merencanakan trik selanjutnya untuk malam yang akan datang. Di dalam kamar, Narnia yang sudah lelah, tidak bisa merasakan apapun lagi selain kenikmatan yang sempurna dan langsung tidur terlelap. Tanpa menyadari bahaya selanjutnya mengintai. Bahaya yang menarik semua air bening di dalam tubuh malam ini untuk membuat kuah bakso oderan dari pihak partai politik dalam jumlah 1.000 porsi mangkok. *** Jam 1 malam . Herman dan Lala kembali ke rumah. Mereka be
Herman yang tidak puas mencicipi tubuh Narnia. Mengosok-gosok rudalnya, kemudian memasukkan kembali dan menghentakan lagi dan lagi. Untuk mendapatkan aie bening dalam jumlah banyak. Lala yang melihat kemolekan tubuh anak sambungnya, yang seksi dan mengoda. Merasakan perasaan iri dan dengki. Hatinya tetiba memanas, untuk berapa hari ini. ia selalu iri dengan wanita yang lebih cantik dan segar darinya. Lala ingin memiliki tubuh seperti Narnia, muda dan menggoda. Bukan tubuh yang sudah menua seperti sekarang ini. Yang selalu membuantnya menjadi minder. Tetiba, sebuah ide muncul di kepala Lala. Ia bisa meminta banyak uang kepada Herman. Kemudian mencari dukun lain untuk melakukan penukaran arwah. Maka ia akan tetap cantik tanpa menua. “Sungguh ide yang cemerlang!” Lala memuji dirinya sendiri. Tentu saja, hal ini tidak akan Lala katakan kepada Herman. Bisa-bisa jatah uang jajannya akan di potong oleh Herman. Untuk melakukan hal yang sama sepe
"Liat datamu di data siswa sekolah, aku mau ambil buku yang kemarin aku pinjamkan padamu semalam. Kirain, kamu tidak akan masuk ke sekolah. Jadi aku..." jelas Adam mengantungkan kalimatnya dengan berputar-putar dan wajah bersemu merah. layaknya orang yang sedang kasmara, padahal ia hanya berpura-pura menipu Narnia. agar semakin terjerat semakin dalam di ritual persugihan yang di jalankan oleh orangtuanya Dalam hati, Adam berharap. Narnia tidak ingat apapun. Tentang ingatan di mana mereka ketemu dan siapa dirinya. "Benar juga," balas Narnia yang hendak mengeluarkan buku dari tas sekolah. di depan mobil Adam. "Masuk dulu," tawar Adam yang membukakan pintu mobilnya. Narnia yang tidak ingin menyia-yiakan kesempatan tersebut. langsung masuk ke dalam mobil dan ia menatapi Adam yang masih senyum padanya. "Ini bukunya dan terima kasih," ucap Narnia dengan tersipu malu. "Sama-sama, ayo kita kesekolah barengan. semoga saja tidak macet," ba
“Kau akan jadi milikku, Adam!” batin Lala. Herman berapa kali melirik Lala yang mempunyai tekat kuat untuk mendapatkan ke awetan dan kemudaan. Ia tidak akan ikut campur. Karena semua bukan urusannya dan pada akhirnya, Lala tetap akan jadi tumbal selanjutnya. Ketika waktunya sudah tiba. Sebelum sampai ke rumah, Herman melihat pesan yang masuk ke dalam ponselnya. bahwa yang menyewa tokonya untuk jam 6 malam ke atas tidak jualan. Maka meminta Herman mengembalikan uang sewanya tanpa kredit. Herman dengan senang hati mentranser dana tersebut. Kemudian mengirimkan pesan kepada lima karyawannya untuk berjualan lagi pada malam hari dengan iming-iming bonus besar. Karena Herman masih ada simpan sisa kuah bakso yang sudah berisi campuran cairan kehidupan pria dan air bening dari cela inti Narnia. Ketika ia menghentakkannya berulang-ulang kali, sehingga ada setengah cairan sudah di simpan di dalam botol buat jaga-jaga kedepannya. Tentu saja, ia menyimpannya di tempat ya
Jam olahraga di mulai, Ardi yang sekelas dengan Narnia menatapi Narnia dengan tatapan bergairah. Ketika melihat kedua gundukkan naik turun mengikuti irama lagu olahraga senam. Yang seolah memanggil dirinya untuk menjamah kedua gundukkan berisi yang melompat naik turun. "Sial," batin Ardi. Sedangkan dari kejauhan, di atas lantai dua. Seseorang telah memperhatikan gerakkan Narnia yang mengundang hasrah. Jakun pria itu naik turun berapa kali, dengan pandangan matanya ke arah kedua gundukkan yang naik turun yang tiada hentinya. "Malam ini, akan ku puaskan kau!" batin Adam. Merasakan tatapan, Ardi melihat ke arah jendela. Ia melihat Adam tengah mengawasi Narnia. Emosinya langsung naik seketika. Dari dulu sampai sekarang. Ardi dan Adam saling bermusuhan dan merebut barang satu sama lain. Senyuman jahat terlukis di wajah Ardi, ketika menatapi Adam yang menatapnya dengan kebencian. "Tak lama lagi, aku akan mirip denganmu! A
Lala memikirkan apa yang di katakan oleh Herman ada benarnya, maka ia akan serius mengoda Andika untuk mendapatkan ke inginan yang selama ini hanya bisa ia lihat di depan mata. Sebelum keduanya pulang ke rumah, Herman dan Lala mendatangi dukun Joko yang menjadi dukun lagganan mereka bertahun-tahun ini. Kedatangan keduanya, sudah di perhitungkan oleh Joko. Ia tau, cepat atau lama. Herman dan Lala pasti kembali dengan keinginan baru. “Jadi kalian sudah memikirkannya,” ucap Joko yang seolah bisa melihat Herman dan Lala di satu tempat bersamaan. “Iya, sudah kami pikirkan jauh-jauh hari!” balas Lala dengan tekat bulatnya. Lala memutuskan kembali memakai Joko daripada dukun lainnya. Yang entah kualitasnya menjamin atau tidak sesuai harapan. “Bagaimana dengan mu!” tanya Joko pada Herman yang kelihatan melamun. “Sama dengan perkataan Lala,” balas Herman yang sudah ingin buru-buru pulang untuk menyentuh Narnia. Ia sudah tidak tahan meny
Lagi-lagi usaha Narnia selalu gagal. Ketika sesuatu menerobos masuk ke dalam cela intinya yang terasa sesak oleh benda tumpul yang terasa bergerigi. Seperti pelindung bergerigi banyak yang di jual di alfamat atau indomaret. yang biasa di gunakan dalam persetubuhan dengan gaya liar dan sebagainya. "Ahh..sakit," pekik Narnia yang tidak menikmati permainan persetubuhan yang kini di alaminya. "Sakit, Cih. kau kira kau itu masih virgin," cibir Ardi dengan nada sarkasnya yang semakin mengoyangkan pinggulnya dengan kecepatan penuh. Saking kerasnya permainan dari pria itu, hingga Narnia tidak bisa merasakan nikmat seperti malam-malam sebelumnya. Yang ada hanya rasa sakit dan perih oleh benda keras yang di lapisin sejenis karet bergerigi. Ardi terus menghentkkan pilarnya ke dalam cela inti Narnia dengan menggunakan pelapis bergerigi yang memaksa air bening tersebut keluar dalam jumlah banyak. Sesekali ia mencabutnya, membiarkan air bening itu menentes ke dalam
Lala mendengus kesal, ia pun segera mempersiapkan berapa bahan baku untuk memasak kuah bakso. Setelah kuah mendidih, Herman menuangkan cairan tersebut ke dalam kuah bakso. “Aku yakin, mereka akan kembali memesannya dan ketagihan terus dan otaknya akan ingat terus rasa bakso ini,” ucap Herman dengan percaya diri dan mengaduk-aduk cairan tersebut yang sudah rata dengan kuah bakso di dalam panci yang telah bercampur dengan lendir persugihan milik Narnia. Walaupun malam ini, ia gagal menyentuh Narnia. Herman tidak putus asa. Karena uang 700an juta akan di dapatkan besok dari orang pemerintahan yang berani bayar mahal untuk satu porsi bakso seharga 30rb. Aroma harum rempah bercampur dengan cairan persugihan, menghiasi dapur. Wangi yang berbeda dengan biasanya yang sungguh membuat perut lapar. Lala yang lapar, memilih makan nasi putih tanpa lauk. Daripada makan kuah menjijikan di campur dengan bakso. Sedangkan Herman tidak perduli, ia langsung mencici