Share

Kesurupan Arwah

"Memangnya apa yang kamu lihat, Yuda?" Angga menatap penasaran kepada Yuda yang berdiri di belakang punggung Dimas.

Wajah pemuda dengan gaya rambut belah pinggir itu tercekat untuk sesaat. "Aku melihat po-pohon!" ucapnya dengan nada terbata.

Angga menghela nafas panjang, bagitu juga dengan Siska dan Rani.

"Sudah-sudah! Ayo kita lanjutkan perjalanan lagi!" seru Angga.

Tubuh Dimas semakin bergetar, dengan berat, lelaki itu melangkahkan kakinya mengikuti rombongan pendaki. Kedua lelaki yang mengenakan baju kerajaan itu terus mengawasinya saat Dimas melintasinya. Sorot matanya tajam melihat pada Dimas dan Yuda.

"Sudah, ayo jalan!" seru Yuda yang berada di belakang Dimas, sedikit memberikan dorongan kecil pada Dimas untuk mempercepat langkah kakinya.

_____

Kampung Ranu Pani tidak seramai dulu. Semenjak pembunuhan masal Lastri yang dilakukan oleh pada warga. Hanya ada beberapa kepala keluarga yang masih tetap tinggal di kampung itu. Rumah-rum

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sunglon
bikin lagi cerita tentang pesugihan dong..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status