Share

Ranjang Panas

"Bukalah bajumu!" titah Mbah Datuk pada Asih yang terduduk pada bibir ranjang yang  terbuat dari bambu yang dilapisi oleh tikar yang terbuat dari daun pandan.

"Semua, Mbah?" tanya Asih dengan wajah takut.

"Iya, semuanya, Neng!" sahut lelaki tua itu terlihat sudah tidak sabar.

Perlahan Asih membuka satu persatu kancing baju yang ia kenakan. Kini terlihat dua gunung yang sangat menantang khas anak gadis yang belum pernah sekali disusui.

Gairah Mbah Datuk semakin menggelegak. Melihat gunungan putih mulus Asih yang semakin menantang untuk di rem*snya.

"Neng, celananya dibuka semua, ya!" titah Mbah Datuk, lelaki itu berpura-pura untuk setenang mungkin. Ia pun ikut melucuti baju yang ia kenakan hingga menyisakan celana pendek yang masih tertinggal.

Kini Asih sudah menganggalkan semua benang yang menutupi tubuhnya. Kemudian ia membaringkan tubuhnya di atas ranjang dengan kak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status