Share

Bab 15 A

Hari masih pagi. Anak-anak semua sudah wangi dan rapi. Namira pun sudah bersiap hendak pergi ke kantor. Sebelumnya, ia masih menyempatkan diri untuk sarapan denganku dan anak-anak.

“Jadi, buat apa kemaren kamu bawa-bawa ponsel itu?” tanya Namira saat Dafi dan Dafa sudah dipindah ke ruang tengah, tinggal hanya aku dan Namira yang duduk di meja makan.

Kupikir, dia tak akan membahas lagi, karena hari sudah siang. Mestinya dia buru-buru berangkat karena jalanan akan semakin macet. Ini malah masih sempat bertanya-tanya hal kemarin.

“Mau aku jual kembali ke tokonya dik. Uangnya buat pegangan aku, Dik. Aku ngga punya uang sama sekali,” ujarku memelas. Mestinya dia berterimakasih karena aku sudah menstransfer semua gaji terakhirku. Apa Namira berubah sepertiku saat aku masih bekerja, tidak peka?

Aku menunggu reaksinya. Berharap dia akan mengambil ponsel dan mentransfer sejumlah uang untuk pegangan. Tapi, rasanya harapanku sia-sia.

Setelah berfikir semalaman, aku tak lagi berniat menutup mu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status