Dengan mobil Porsche 911 Carrera biru gelap seharga 160.000 dolar, Rehan melaju dari Distrik Malcolm tempat rumah keluarga Carver berada, menuju Distrik Brooklyn Hills tempat rumah keluarga Roland berada. Dua distrik yang berjarak 2 kilometer itu, ditempuh dengan cepat tanpa keraguan. Perselisihan besar keluarga Carver dan Roland selama lebih dari 3 dekade, tidak lagi menghambat Rehan untuk menemui Nayra yang terjebak di keluarga Roland. Rehan yang selalu fokus pada satu tujuan, hanya berpikir untuk menemui Nayra saat ini, demi menenangkan kegundahan hatinya karena Serena yang hendak menjodohkannya dengan wanita lain. Di sisi lain, selang setengah jam kemudian, Nayra baru saja terlelap saat sebuah suara mengejutkannya dari beranda kamarnya. “Siapa itu?” Nayra sedikit waspada, apalagi karena rumah mewah itu masih asing untuknya. Nayra turun dari kasur dan berjalan perlahan menuju beranda yang tertutup gorden putih tebal. Ia menyingkap sedikit gorden tebal ter
Tiga Puluh Menit Sebelumnya Brian sedang berbaring di tempat tidurnya, sambil memainkan gantungan ponsel tua Doraemon di tangannya. Meskipun ada beberapa noda darah yang sudah lama mengering hingga berubah warna menjadi gelap, tapi Brian tidak bisa menghentikan senyumnya karena beberapa alasan, sampai sebuah suara membuatnya terbangun dan menghilangkan senyumnya itu. Rehan ada di beranda kamar Nayra, tepat di sebelah beranda kamar Brian. Melalui jendela yang gordennya tersingkap sedikit, Brian mengamati Rehan dari kamarnya, termasuk saat Rehan memeluk Nayra yang baru saja membuka jendela di kamarnya sendiri. Seketika, mata Brian melebar hingga memerah seolah terbakar, bersamaan dengan kedua tangannya yang terkepal erat dan kaki yang tertahan saat hendak menghentikan mereka. Jantungnya yang semula diliputi angin hangat pun, mendadak terkena badai petir yang hampir menghancurkannya. “Rehan..” Bibir Brian bergetar, giginya menggertak dan seluruh wajahnya menger
Kota Lexington, Tahun 2022 – Keesokan HariPagi yang cerah di Brooklyn Hills tempat rumah keluarga Roland berada, menghadirkan perasaan berbeda untuk para penghuninya.Nayra yang semalam mendapat kejutan tidak terduga dari Rehan, masih diliputi perasaan aneh karena tindakan pria yang sulit ditebak itu. Ucapan selamat malam dengan sebuah pelukan di rumah yang seharusnya tidak didatangi Rehan, serta
Kantor Carver Group, Keesokan Hari Hari bekerja sudah kembali di mulai dan Rehan sudah sampai di kantor Carver Group sebelum semua karyawannya datang. Dengan tekanan dari Albert untuk menyelesaikan masalah Carver Group yang disebabkan oleh lawan mereka Roland Group, Rehan tidak membiarkan waktu sedetikpun terbuang untuk hal lain. Apalagi karena Serena berusaha menikahkannya dengan anak konglomerat lain, hanya agar ia tidak dekat dengan Nayra yang merupakan anak kandung Serena sendiri yang sekarang hidup sebagai cucu dari musuh keluarga Carver. Di tengah kerumitan pikiran Rehan tentang masalah Nayra dan perusahaannya, rasa frustasi yang menggumpal di kepalanya, membuat Rehan langsung mencerca para karyawannya yang baru datang setelahnya. Meskipun puluhan karyawan khusus kantor Rehan itu datang tepat waktu, tapi mereka tetap terhitung lambat karena datang setelah Rehan sang bos besar tiba lebih dulu di sana. “Mengapa kalian baru datang?!” teriak Rehan di de
Beberapa Jam Sebelumnya...“Nayra..” Kakek David sedang melakukan aktivitas paginya di halaman belakang rumah, saat Nayra menghampirinya setelah diminta datang ke sana olehnya. Dengan berbagai peralatan kebugaran khusus, Kakek David melatih kakinya yang lemah karena faktor usia sekaligus efek dari kecelakaan yang pernah dialami puluhan tahun lalu.Nayra masih takjub dengan tempat gym outdoor yang unik dan klasik, tapi juga berkelas ini. Terutama karena ini adalah gym pribadi khusus pria tertua di rumah mereka itu, serta kenyataan bahwa ketiga penghuni lainnya juga memiliki gym pribadi masing-masing di sini. “Hari ini, datanglah ke kantor Roland bersama Brian,” ucap Kakek David, membuyarkan pikiran Nayra yang sempat melayang di dunianya sendiri.“Ke kantor?” Nayra memastikan, tidak tahu alasan dari permintaan tersebut.“Ya..” Kakek David hanya menjawab singkat, membuat Nayra sadar bahwa sudah saatnya ia meninggalkan beliau untuk melanjutkan aktivitasnya.“Baik Kakek..” Nayra menurut u
Benar saja, mereka semua sudah tahu bahwa Nayra adalah cucu Kakek David, yang berarti secara tidak langsung memiliki hak untuk mewarisi Roland Group yang didirikan sang kakek, sejak puluhan tahun silam ini –setidaknya dalam pendekatan keluarga bukan bisnis. Namun, tentu saja itu hanya akan terjadi jika Nayra benar-benar cucu Kakek David, karena pada kenyataannya Nayra adalah cucu asli Albert Carver, musuh abadi kakeknya saat ini. Sementara Nayra tidak bisa menahan wajah terbelalaknya, mendengar ia ‘direkomendasikan’ sebagai Direktur Teknologi baru menggantikan Brian, justru Brian tersenyum lebar melihat kegugupan Nayra. Padahal sejak nama Brian disebut dalam perdebatan sengit para pemegang saham, Brian sama sekali tidak berkutik, seolah ia sudah tahu apa yang akan terjadi pada rapat hari ini. “Sepertinya kau akan mempelajari perusahaan dengan pengalaman langsung, Nona Ambisius..” bisik Brian dengan nada menggoda, di tengah perdebatan yang belum berakhir. Nayra melirik kesal dari kur
Pesta paling melelahkan itu berakhir dengan pertanyaan Nayra yang belum terjawab. Mengapa Brian dan Tuan Freddy tidak ikut mencurigai identitas Nayra seperti Nyonya Linda? Apa itu hanya kebetulan karena mereka ingin makan dengan tenang? “Ah..” Nayra sudah kembali ke kamarnya dengan desahan tanda lelah yang meliputi seluruh tubuh dan pikirannya. Ngomong-ngomong, apa ia harus berpikir positif bahwa pengangkatannya sebagai salah satu direktur di Roland Group, bisa membawa Nayra sedikit lebih dekat dengan tujuannya mengalahkan Carver Group? Nayra sedang merebahkan dirinya di kasur dengan pikirannya yang mengembara, ketika suara ketukan pintu membuatnya terbangun. “Nayra..” suara yang tidak asing itu memanggilnya. Suara Brian. Nayra berjalan menghampiri untuk membuka pintu. Di balik pintu, Brian berdiri dengan wajah santainya lagi. “Kau tidak lapar?” tanya Brian, membuat Nayra mengernyit. Bukankah mereka baru saja makan malam? “Kau sepertinya tidak banyak makan hari ini..” Deg. N
Nayra terdiam. Ia teringat dengan apa yang telah ia pelajari tentang Carver Group, sejak ia memutuskan untuk membalaskan dendamnya pada keluarga Carver yang telah membuangnya. Ada proyek besar yang sedang dikerjakan Carver Group dan dinanti banyak pihak termasuk pemerintah, karena proyek inovasi retail dan teknologi itu diyakini bisa menjadi solusi dari krisis ekonomi dunia saat ini, terutama di Bexley State.Jika alasan pertemuan antara petinggi Carver Group dan Allison Tech ini adalah terkait dengan proyek tersebut, mungkin itu akan mengancam rencana Nayra untuk mengalahkan Carver Group melalui Roland Group. Sebab, Allison Tech adalah perusahaan teknologi terbaik saat ini dan kerjasama mereka akan membuat Nayra sulit mengalahkan Carver Group.Mereka tidak boleh bekerjasama, pikir Nayra.“Tuan..” sebuah suara lain yang asing, memanggil Rehan dari belakangnya. Nayra menoleh. Seorang wanita dengan rambut sebahu, berjalan dengan langkah elegan menghampiri Rehan dan mulai membisikan se