Happy Reading
Jangan lupa komen yah! Muah
*****
Robert dan Alamanda mengajak Sally untuk berbincang secara privat. Begitu pula dengan Peter dan Liza yang mengajak Roland untuk sedikit memberikan petuah sebelum pernikahan.
Sally terlihat gugup dan sedikit cemas. Mengingat bagaimana sikap sinis dan ketus Alamanda padanya. Saat ia menjadi fake maid atau kini menjadi Sally Beatrice, perlakuan Alamanda tetap sama, terlihat begitu tidak suka dengannya.
"Kau tahu kenapa kami mengajakm
Peter dan Liza begitu senang melihat putri tunggalnya terlihat sangat ceria seperti sekarang. Sally begitu sibuk meneliti satu per satu dari belasan paper bag yang baru saja tiba di Mansionnya. Tidak ada teguran baik dari Liza maupun Peter melihat semua barang-barang itu tiba, padahal mereka yakin jika nominal semua barang itu sudah mencapai puluhan dolar. Semua itu berkat telepon Charlotte pada Liza yang menyampaikan keadaan anaknya dan kehadiran Sally cukup membawa perubahan yang sangat signifikan. Untuk itu Charlotte meminta agar Liza ataupun Peter tidak memarahi Sally karena sudah menghabiskan uang begitu banyak karena ingin menghibur Feli. Charlotte juga mengatakan akan mengganti uang tersebut, tapi segera ditolak oleh Liza. Sally dan Feli sudah dianggap anak sendiri oleh Liza maupun Charlotte karena sejak kecil mereka memang sud
Ku butuh komen sebanyak mungkin dan review cerita ini sebanyak mungkin juga. Please, luangi waktu yah buat kasih permintaan Shin ^^ Xoxo ebeb ^^ Happy Reading ***** "Ms James, ini Milkshake yang anda minta." Amor meletakkan minuman pesanan Sally ke atas meja. Sally sendiri sedang sibuk memotret dirinya sendiri dengan pemandangan indah laut Santorini. Akhirnya ia bisa menikmati keindahan Santorini tanpa beban. "Amor kemari! Tolong potret aku." Sally menyerahkan ponsel mahalnya pada Amor tanpa ragu. Ia berpose layaknya supermodel dunia. Sally tampak begitu luwes bergaya. Wanita berbola mata hijau itu tersenyum lebar saat melihat hasil potret Amor di kamera miliknya. "Thank you. Wajahku dan tubuhku tampak begitu bagus di foto ini," ucap Sallyexcited. Amor hanya tersenyum tipis seakan begitu menjaga jarak dengan Sally. "Kau tidak perlu terlalu bersik
Dari judul bab aja udah bikin bengek! awas aja kalo komennya cuma seiprit doang!!!! ***** "Hi, apa kabar? Masih ingat denganku?" sapa Sally dengan senyum miring di wajah cantiknya. Tatapan penuh kebencian, iri dan marah berkumpul menjadi satu kesatuan di kedua bola m
Menuju Part akhir!!! Nanti ada penambahan bab kalo cerita yang lain sudah di update ^^ Happy Reading yaaahh **** Selama ada uang dan segala fasilitasnya, semua bisa diatur sedemikian
Setelah sekian lama muncul juga part ini. Part ini berkaitan dengan part di cerita Crazy maid punya kak Ncheet Nca, seperti yang kami sering bilang, cerita kami adalah cerita kolaborasi yang berkaitan satu sama lain. So, versi endingnya juga nanti barengan sama cerita Crazy maid, tapi tenang, di Playmate ini, Shin kasih ekstra part nantinya. Kalian harus sabar nunggu yah!By the way, thank you untuk yang tetep sabar ngikutin cerita ini. Lafyuu*****"Feli! Hei, Feli! Kau melamun terlalu jauh, Gadis bodoh!" Feli membuat Feli terkejut saat indera pendengarnya menangkap sebuah suara yang amat sangat ia kenal. Ia menoleh ke samping, dan mendapati Sally sudah berada di sampingnya. Wanita ini tak menyangka jika sang sahabat yang tak ia lihat lebih dari satu minggu ini sudah berada di depannya."Sa—Sally?" Feli mengerjap tak percaya. "K—kau di sini? Kapan kau da
JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK KALIAN DI BAB INI.JANGAN BERANI MENCOPAS, MENJUAL CERITA INI DALAM BENTUK APA PUN!! CERITA INI SUDAH BERBADAN HUKUM YANG JELAS, KALIAN BISA DITUNTUT!**********Sally memilih untuk duduk menyendiri di ayunan yang tidak jauh dari bibir pantai. Suara deburan ombak menjadi musik pengiring keadaannya. Sally merasa dirinya sama sekali tidak memiliki teman lagi. Laura pulang lebih cepat karena kondisi kehamilannya, sedangkan Feli masih begitu sulit dihubungi. Entah apa yang sedang terjadi pada sahabat karibnya itu. Sally tidak bisa menebak apa pun karena dirinya sama sekali tidak punya clue apa pun tentang Feli.Tiba-tiba wanita muda itu merasa kesepian. Nasib memiliki teman terbatas ternyata tidak menyenangkan. Saat seperti ini, ia seolah ingin kembali menjadi maid, karena di sana jauh lebih ramai dan sebagian besar orang-orangnya menyenangkan. Memandang semuanya sama, tidak seperti teman kampusn
JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK KALIAN DI BAB INI.JANGAN BERANI MENCOPAS, MENJUAL CERITA INI DALAM BENTUK APA PUN!! CERITA INI SUDAH BERBADAN HUKUM YANG JELAS, KALIAN BISA DITUNTUT!*****"Kenapa kau menyukai Matte? Kau tidak takut dengannya? Dia mantan anggota Blindberg, bukan?" tanya Sally penasaran."Takut? Kenapa harus takut? Aku bahkan beberapa waktu lalu bekerja dengan Steven yang lebih monster dibanding Matte yang hanya tergabung menjadi anggota Blindberg yang tidak begitu banyak melakukan apa pun," kata Carla.Wajah Sally terlihat kesal saat Carla mengucapkan nama Steven."Ck! Steven, pria munafik yang sering kali memutar balikkan fakta. Entah mengapa, ketika mendengar namanya aku ingin menembak kepalanya. Dia yang membuat aku dan Laura hampir celaka. Berengsek
******Matte mengerahkan beberapa pekerja di sana untuk membantunya menata segala sesuatu untuk acara lamarannya pada Carla nanti malam. Pria itu dibantu oleh Roland menyiapkan segala sesuatunya dengan rapi.Tentu saja dengan menutup akses ke bagian tempat acara adalah jalan yang paling benar dilakukan oleh Roland, agar Sally ataupun Carla tidak berjalan ke sana dan mengacaukan segala rencana mereka. Untuk itu Roland dan Matte berjaga-jaga atas pergerakan kedua wanita itu.Beruntungnya, Sally dan Carla memilih untuk berjemur di pinggir pantai. Awalnya Roland tidak memberikan izin pada Sally, tapi wanita itu bersikeras tetap ingin berjemur. Roland akhirnya mengalah, tapi dengan memberikan satu syarat yaitu Sally harus memakai bikini yang tidak terlalu seksi dan terbuka."Kurasa kita sedikit aman, kedua wanita itu sedang b