Share

Bab 2 Nikahi Dia

Author: DiaryPen
last update Huling Na-update: 2024-11-02 18:45:26

Axela melangkah masuk ke dalam mansion megah itu, disambut oleh para maids yang membungkuk hormat. Dia memperbaiki mereka dan mempercepat langkahnya menuju ruang makan untuk bertemu kakaknya.

Saat tiba di ruang makan, Jennie melihat kedua orang tuanya dan kakaknya menyambut kedatangannya dengan senyuman hangat.

"Kemari, bergabunglah makan siang dengan kami, miss Xela."kata laki-laki tua yang di panggil Axela dengan sebutan kakek.

Axela duduk dan berbincang makan siang dengan kakek serta kedua orang tuanya.

"Ingin makan apa, Nona Muda?" tanya maid yang berdiri di samping Axela.

"Pasta dan beberapa potong daging," jawab Axela sambil memperhatikan hidangan-hidangan yang tersedia di meja.

Maid itu mengambilkan makan siang untuk Axela.

Mereka menaruhnya di depannya, dan mengisi gelasnya dengan air putih. Kemudian, dia melangkah mundur.

"Selamat makan!" seru Kakek dengan semangat.

Mereka mulai menikmati makanan yang lezat itu. Di tengah-tengah makan, Kakek menghentikan aktivitas makannya dan merogoh kantong celananya. Lalu, ia langsung menghentikan aktivitas anggota keluarga lainnya.

Beberapa saat kemudian, Kakek mengeluarkan satu foto.

Mereka meletakkannya di samping Axela. "Nikahi dia!" pinta Kakek dengan suara tenang tapi tegas.

Suasana di meja makan seketika berubah menjadi tegang. Perlahan Axela mengambil foto itu dan membalikkan sisinya, melihat wajah orang yang dimaksud oleh kakaknya.

"Dad, Axela masih terlalu muda untuk menikah. Dia baru dua tahun menjabat sebagai CEO, biarkan dia menikmati masa mudanya," protes Tuan Atmaja, ayah Axela.

Kakek menatap putranya dengan tajam, "Masa muda seperti apa yang kau maksud? Pergi ke klub hampir setiap malam? Mabuk-mabukan? Hampir diperkoas? Itu yang kau maksud, ha?"

Nyonya Atmaja mengelus punggung suaminya, menggeleng pelan. Memberikan isyarat untuk tidak melanjutkan keributan. Tuan Atmaja membuang napas kasar, menahan amarah.

"Jangan pikir aku tidak tahu apa yang terjadi pada cucuku! Meskipun aku tinggal..."

Di luar negeri, aku tahu apa yang kalian lakukan!" tegas Kakek, menatap satu per satu anggota keluarganya.

"Berhenti merusak dirimu sendiri! Kau masih muda, jangan menyesal di kemudian hari karena kebodohanmu! Kau harus ingat, kau adalah penerus seluruh aset The Atmaja's. Kau harus menjaga nama baik keluarga!" Kakek memperingatkan Jennie dengan tegas.

Axela meremas fotonya dengan kuat, menatap kakaknya dengan mata penuh.

"Aku tidak ingin menikah dengannya! Aku tidak akan menurut permintaan Kakek kali ini!" serunya, bangkit dari kursinya dan bergerak meninggalkan ruang makan, menuju kamarnya di lantai dua.

Kakek bersikap acuh, "Kalau begitu, bersiaplah namamu di hapus dari daftar ahli waris! Pikirkan baik-baik. Aku memberimu waktu 24 jam, jika tidak, kau akan menyesal. Aku tidak pernah main-main dengan keputusan ini, Miss Xela!" Kakek berdiri, mengambil tongkat nya dan berjalan keluar menuju pintu keluar mansion.

Axela mematung, menggenggam foto itu dengan kuat, menahan amarah yang berkecamuk di dalam hatinya.

Tuan dan Nyonya Atmaja tidak tahu harus berbuat apa, karena kendali penuh ada di tangan Kakek. Dengan perasaan campur aduk, Axela melangkah menyusuri anak tangga menuju kamarnya, pikiran dan hatinya dipenuhi oleh kebingungan dan kemarahan.

Bagaimana ini, Dad? Mommy kasihan dengan putri kita. Dia selalu menjadi anak yang baik, walaupun dengan berbagai kenakalan yang dia buat," ujar Nyonya Atmaja dengan suara bergetar, matanya berkaaca-kaca menatap suaminya.

Tuan Atmaja menghela napas panjang, menyandarkan tubuhnya di kursi dengan ekspresi frustrasi. "Aku juga tidak tahu, Mom. Mommy tahu sendiri, jika dia sudah mengatakan A, mau tidak mau harus menuruti," jawabnya.

Nyonya Atmaja mengusap pipinya yang mulai basah oleh air mata. "Mommy tidak tega melihat putri kita terpaksa menjalani pernikahan yang tidak diinginkannya. Kita harus melakukan sesuatu."

Tuan Atmaja meremas tangan istrinya, mencoba menenangkan. "Mommy, coba berbicara dengan putri kita. Tanyakan bagaimana perasaannya tentang ini. Mungkin ada jalan keluar yang belum kita pikirkan. Sementara itu, Daddy akan mencoba berbicara dengan Dady"

Nyonya Atmaja mengangguk pelan, meskipun hatinya masih berat. "Mommy akan mencoba berbicara dengan Axela. Mungkin dia bisa terbuka dengan kita dan kita bisa mencari solusi bersama."

"Jangan khawatir, Mom. Kita akan melalui ini bersama-sama. Putri kita tidak sendirian," tambah Tuan Atmaja, berusaha memberi ketenangan kepada istrinya.

Dengan keputusan itu, ...

Nyonya Atmaja berdiri, menguatkan diri untuk mendekati putrinya yang pasti sedang merasa tertekan di kamarnya. Sementara itu, Tuan Atmaja menatap pintu yang baru saja dilalui ayahnya, bertekad untuk berbicara dan mencari jalan bagi keluarga kecilnya.

***

Bugh...

Axela menjatuhkan dirinya ke atas kasur yang luas berwarna krem di kamarnya. Nafasnya terengah-engah saat dia menatap foto calon suami nya.

Dia tampan, tapi kenapa terlihat aku lebih tua darinya?" pikir Axela, kebingungan.

Setelah beberapa waktu menimbang wajah pria itu, Axela tersadar dan menggelengkan kepalanya. "Hah, apa yang kau pikirkan, Axela Atmaja," desahnya dengan frustrasi. Dia mengacak-acak rambutnya, sementara kakaknya menatapnya dengan nada henti.

"Oh c'mon, aku masih terlalu muda untuk menikah,

Aku belum siap terikat dengan siapapun!" serunya sambil merogoh kantong blazer untuk menemukannya ponsel nya

Saat dia menemukannya, dia segera menelpon sekretaris sekaligus sahabatnya, Bianca. Namun, setelah tiga kali mencoba, panggilannya tidak dijawab. Kegelisahan Jennie semakin memuncak.

"Haits, ulat bulu itu pasti lupa diri sejak berbelanja!" gerutunya sambil melempar ponselnya ke sisi tempat duduk.

Dia menutup matanya perlahan, masih memegang Foto calon suaminya. Rasa kantuk mulai menguasai dirinya, dan tanpa disadari, Axela tertidur.

Di bawah kesadarannya, dia mulai menghilang, pikirannya masih berputar pada nasib yang tak diinginkannya, mencari cara untuk menghadapinya.

***

Klik...

Pintu kamar Axela dibuka perlahan. Mommy Atmaja melangkah masuk, berhati-hati, seakan takut mengusik tidur lelap putrinya.

Mommy Atmaja duduk di tepi ranjang, membelai lembut rambut putrinya yang terlelap.

"Kamu pasti sangat tertekan, Sayang," bisiknya dengan nada penuh kasih sayang. Jemarinnya membenahi anak rambut putrinya di samping wajah Axela.

"Mommy minta maaf karena tidak bisa berbuat banyak. Tapi mommy percaya kamu bisa melewati semua ini."

Dengan hati-hati, Mommy Atmaja memperbaiki posisi tidur Axela. Saat hendak menyelimuti tubuh putrinya, pandangannya tertuju pada sebuah foto yang tergenggam erat di tangan Axela.

Perlahan, dia mengambil foto itu dan mengamatinya. "Dia tampan, tapi sepertinya lebih muda dari Axela. Kenapa Daddy ingin menikah dengan laki-laki ini?" gumamnya pelan

Selesai menyelimuti putrinya, Mommy Atmaja melangkah keluar dari kamar, membiarkan Axela menikmati istirahatnya.

Klik...

"Bagaimana, Mom?" tanya Tuan Atmaja begitu melihat istrinya istirahat menutup pintu kamar Axela. Nada suaranya penuh kewhawatiran.

Mommy Axela menggenggam tangan suaminya degan lembut

Axela sedang tidur. Dia terlihat sangat kelelahan. Biarkan dia beristirahat dulu, Mommy belum sempat berbicara padanya.

Tuan Atmaja mengangguk, wajahnya mencerminkan rasa lega bercampur cemas. "Ya, biarkan Putri kita beristirahat. Aku akan menemui Daddy sekarang."

Mommy Atmaja mengelus lengan suaminya, memberi dorongan dengan lembut. "Bicara dengan Baik-baik, Dad," ujarnya, mengingatkan suaminya dengan tatapan penuh harap.

Tuan Atmaja mengangguk lagi, berusaha mengingat pesan istrinya. Di dalam hatinya, dia bertekad akan berbicara pada ayahnya dengan penuh kesabaran dan pengertian. Karena biasanya dia dan ayahnya akan berakhir dengan pertengkaran.

***

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • PRIA BISU ITU SUAMIKU   Bab 19 Garis Jelas

    Chup... Chup... Chup...Axela mencium bibirsuaminya yang masih terlelap. Ciuman lembut itu mengganggu tidur Andra, membuatnya perlahan terbangun. "Selamat pagi," sapa Axela dengan lembut, senyum menghiasi wajahnya. Tangannya masih memeluk tubuh suaminya dengan erat.Andra yang mendengar suara istrinya, wanita yang paling tidak ia suka, langsung ingin menjauh. Ia lupa tangannya tergips, dan gerakannya menimbulkan rasa nyeri yang luar biasa. "Diamlah, jangan banyak gerak.Tanganmu bisa-bisa akan lama sembuhnya," Axela menegur dengan lembut, masih memeluk tubuh suaminya."Itu ada MacBook keluaran terbaru dan paling canggih. Kau bisa menggunakannya untuk kebutuhanmu, terutama untuk kuliahmu. MacBook itu milikmu, aku juga membeli semua aksesorisnya. Kau tinggal menggunakannya saja,' " jelas Axela, menghirup aroma tubuh suaminya, merasa nyaman dalam pelukannya.Andra membuang napas perlahan, merasa tidak suka dengan sikap bossy dan pemaksaan Axela. "Apa yang kau inginkan, nenek lampir?

  • PRIA BISU ITU SUAMIKU   Bab 18 Mari Kembali Asing

    "Serius kamu?" tanya Jiang yang sudah berdiri di sisi pintu masuk mobilnya dengan Andra di sampingnya.Andra menganggukkan kepala dan membalas dengan gerakan tangan, "Aku serius, Nona. Aku masih ada urusan di sekitar sini. Kamu kembalilah dengan selamat tanpa kekurangan apapun. Aku akan kembali dengan keadaan baik juga. Jangan khawatirkan pangeran tampanmu ini."Andra membuka pintu mobil untuk mempersilakan sahabatnya masuk. Jiang, dengan berat hati, masuk ke dalam mobil, tak tega berpisah dengan sahabatnya yang tangan tergips. "Aku temani ya," tawar Jiang, tak sanggup meninggalkan Andra sendirian.Andra menggelengkan kepala sambil memasang seat belt untuk Jiang. Saat itu, Jiang menahan sekuat tenaga agar Andra tidak bisa mendengar suara detak jantungnya yang berdebar kencang. Bagaimana tidak, posisi mereka sangat dekat, dan Jiang bisa menghirup aroma tubuh sahabatnya.Andra , dengan tenang, gerakan tangan, "Pulang sekarang. Eommamu sudah menunggu di rumah. Dia tidak sabar untuk me

  • PRIA BISU ITU SUAMIKU   Bab 17 Kau Mimpiku

    Pagi hari jam 6, Axela terbangun lebih dulu dari suaminya. Senyum hangat menghiasi wajahnya saat melihat mereka berdua tidur berpelukan. Lebih tepatnya, suaminya yang memeluk tubuhnya erat, menyembunyikan wajahnya di dada Axela . Dengan lembut, Axela mencium kening suaminya yang kini tidak lagi terasa panas. "Syukurlah,demamnya sudah reda," batinnya lega. Tangannya mengusap lembut rambut suaminya. "Kau terlihat begitu menggemaskan saat sedang tidur," bisiknya pelan, tidak ingin mengganggu tidurnya.Setelah beberapa saat menikmati momen tersebut, Axela tahu dia harus bersiap-siap untuk bekerja. Dengan hati-hati, dia melepaskan pelukan Andra dan menggantinya dengan guling sebagai pengganti dirinya. Dia beranjak dari tempat tidur,berusaha sepelan mungkin agar tidak membangunkan suaminya.Sebelum masuk kamar mandi, Axela lebih dulu memesan ponsel terbaru untuk suaminya. Dia tahu, ponsel Andra mati total karena terkena hujan semalam. Setelah memesan dan menyelesaikan pembayaran, Axela

  • PRIA BISU ITU SUAMIKU   Bab 16 Peri Cantik

    Andra keluar dari kamar mandi dengan rambut basah dan handuk melilit di pinggangnya. Axela yang sedang bermain ponsel segera menoleh dan berkata, "Kemari, aku bantu pakai baju dan mengeringkan rambut," suaranya lembut. Ia menaruh ponselnya di atas tempat tidur dan mengambil celana dalam suaminya untuk dipakaikan lebih dulu.Andra menghela napas dan melangkah menuju istrinya." Jangan malu, kita sudah berbuat lebih dari sekadar melihat satu sama lain," tangannya perlahan membuka lilitan handuk dan terpampang jelas benda pusakan suaminya yang memberikan dia kenikmatan. Dengan jahilnya, dia menyentuh itu dengan gerakan pelan dan berkata, "Kamu sangat imut jika sedang tidur seperti ini, tapi sangat buas jika sudah beraksi," godanya.Andra menjauhkan diri dari Axela, merasa tidak nyaman dengan gejolak yang timbul dalam dirinya. Axela tertawa kecil melihat reaksinya. " Hahaha..., takut kembali berbuat lebih?" Dia memakaikan celana dalam pada suaminya, diikuti celana dasar hitam yang sudah i

  • PRIA BISU ITU SUAMIKU   Bab 15 Kau akan menyesal

    Waktu terus berjalan, tidak terasa sudah masuk jam makan siang. Perlahan, Andra dan Axela mulai membuka mata bersamaan. Axela bersikap biasa saja sedangkan Andra terlihat sangat syok, dia melepaskan pelukannya dari tubuh telanjang Axela . Mereka sama-sama telanjang di bawah selimut yang menutupi lekuk tubuh mereka.Axela tersenyum sinis, "Kenapa, terkejut dengan apa yang terjadi?" tanyanya dengan suara serak karena baru bangun tidur.Andra mengabaikan perkataan Axela, dia melihat ke dalam selimut dan matanya membulat sempurna saat menyadari mereka berdua telanjang. Tangan Axela mengelus dada Andra . "Jangan berpura-pura polos. Kita baru saja melakukannya lagi," katanya dengan nada menggoda.Spontan Andra menyingkirkan tangan Axela dari tubuhnya. Axela keluar dari dalam selimut dengan menahan rasa perih di bagian bawahnya, mengabaikan tatapan Andra yang menatap tubuh telanjangnya. Axela dengan santainya mulai mengenakan kembali pakaiannya. "Bersiaplah, malam ini kau akan tingga

  • PRIA BISU ITU SUAMIKU   Bab 14 Kesuciaan

    21 +++Bianca tiba di perusahaan dengan langkah cepat, memasuki lift dan menuju lantai di mana ruangan CEO berada. Pikirannya terus melayang ke pertanyaan yang menghantuinya, "Kenapa Axela memberikan kartu ATM itu langsung pada Andra ?" Pertanyaan itu terus berputar di kepalanya tanpa henti. Saat pintu lift terbukadengan bunyi ding, Bianca segera keluar dan berjalan cepat menuju ruang kerja Axela . Ketika dia membuka pintu, ruangan itu kosong. Axela tidak ada di sana. "Ke mana dia?" gumam Bianca, merasa cemas dan bingung. Dia masuk lebih dalam ke ruangan, mencari sahabatnya di kamar yang ada di dalam ruang kerja itu, tapi Axela juga tidak ada di sana. Bianca segera mengambil telepon dan menelepon pihak lobi untuk menanyakan keberadaan Axela . Bianca : Ke mana perginya Miss Xela?. Karyawati: Miss Xela keluar dengan terburu-buru dua puluh menit lalu, Miss. Miss Xela tidak memberitahu ingin pergi ke mana. Bianca memutuskan panggilan telepon dan meraih ponselnya dari dalam tas,

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status