Share

BAB 88 JIWA RAMA

Flashback ke tahun 701 Masehi

"Pelan-pelan... Tarik napas, hembuskan, dorong dengan napas diperut, bukan di leher ya bu napasnya, diperut..." Seorang bidan beranak membantu persalinan ibu Sri yang sedang berjuang melahirkan anak keduanya.

Sedangkan pak Bima terlihat mondar-mandir gelisah di gubuk mereka, Jaya yang berumur 5 tahun memegang baju pak Bima.

"Pak, apa adikku akan lahir?" tanya Jaya dengan polos.

Pak Bima mengangguk dan tersenyum, ia mengelus pelan kepala Jaya, "tentu saja, kamu akan memiliki adik!!" kata pak Bima lagi.

"Pak!!" Ibu bidan keluar dari kamar membawa tubuh bayi yang terkulai lemah di tangannya.

"Ada apa?" tanya pak Bima dengan sorot wajah khawatir.

Ibu bidan tidak banyak bicara, ia hanya menyerahkan tubuh bayi itu kepada pak Bima, "maafkan aku pak, aku tidak bisa membantu banyak!!" kata ibu bidan, ia kemudian berlalu pergi keluar rumah dengan perasaan tak berdaya.

Pak Bima menatap bayinya, anak laki-laki yang tidak terlihat bernapas. Ia menghampi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status