Share

63. Dewa yang bucin

Setengah berteriak, Dewa juga memukul meja dengan sangat kuat, hingga kaca pelapis atas meja tampak retak, tampak sekali terlihat rapuhnya seorang Dewa di mata Dyah saat ini, apalagi saat Dewa membanting badan di kursinya, kemudian mendongakkan wajahnya dengan mata terpejam.

Dyah terdiam, matanya menunduk menatap lantai, sungguh dia terjebak di tempat dan waktu yang salah.

"Kamu boleh keluar, ini kita kerjakan lagi nanti! Sekalian ... kau panggil Ina suruh ke sini!"

"Baik, Pak. Permisi." Dyah berdiri dari duduknya, memberikan hormat dengan menundukkan sedikit punggungnya, kemudian langsung membalikkan badan menuju ke pintu.

"Bapak memanggil saya?"

Ina masuk kedalam ruangan Dewa, dengan melabgkah sangat berhati hati, mungkin karena sebelum dia masuk, Ina sudah mendapatkan peringatan dari Dyah.

"Duduklah!"

Ina melangkah mendek

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status