Beranda / Romansa / Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku / Bab 110~Kedatangan yang Tak Diduga~

Share

Bab 110~Kedatangan yang Tak Diduga~

Penulis: Giana
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-09 09:08:28

Angga dan Ziandra duduk di bangku panjang seperti tadi, kini dalam pakaian yang lebih rapi setelah singgah sebentar di rumah. Meski telah membasuh wajah dan mengganti pakaian, keduanya belum sempat makan. Bahkan nafsu makan pun rasanya lenyap sejak semalam.

“Aku masih tidak tahu harus bilang apa nanti saat masuk. Ayah pasti akan menanyakan Vidia lagi. Aku hanya takut ekspresiku akan membocorkan kebenaran,” gumam Angga, memutar cincin di jari manisnya.

Ziandra menautkan jemarinya, menatap lantai putih di depannya. “Mungkin kita tidak harus bicara terlalu banyak. Cukup temani beliau, dengarkan saja. Kalau ditanya soal Vidia, ya katakan seperlunya.”

Angga mengangguk pelan, tapi sorot matanya tetap penuh beban. “Aku merasa seperti anak yang gagal. Seharusnya aku bisa menjaga semuanya tetap utuh. Tapi sekarang, semuanya malah kacau.”

Ziandra menoleh padanya. “Angga, kau bukan Tuhan. Tidak semua hal bisa kau kendalikan,

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 118~Dalam Kehangatan yang Baru~

    Malam itu, Ziandra masih terbaring dalam posisi yang sama. Mata terpejam, namun pikirannya belum benar-benar tertidur. Bayangan kata-kata Angga terus terulang di benaknya, tentang ayahnya yang akhirnya mengakui kesalahan, tentang cinta yang terus ia perjuangkan, dan tentang dirinya yang akhirnya benar-benar dianggap.Pintu kamar kembali terbuka. Aroma lezat yang menguar dari luar perlahan menyusup masuk, menggoda indera penciumannya.Langkah kaki Angga terdengar ringan kali ini, seperti sedang menyimpan sesuatu yang istimewa.“Ziandra ...,” panggilnya pelan, nyaris seperti membangunkan anak kecil.Perempuan itu membuka matanya perlahan, lalu berbalik menatap suaminya yang kini berdiri di sisi tempat tidur dengan nampan di tangan.“Aku tahu kau belum makan apa-apa sejak siang tadi. Kau boleh pura-pura tidur seharian, tapi jangan pura-pura kenyang. Aku tidak mau kau sakit,” ucap Angga dengan lembut.Ziandra tersenyum ti

  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 117~Pengakuan yang Dinanti~

    Langkah kaki Angga terdengar pelan saat ia dan Ziandra memasuki halaman rumah keluarga besarnya. Suasana rumah itu lengang, seolah menyesuaikan dengan hati mereka yang masih dipenuhi sisa emosi dari pertemuan di taman tadi.Mobil baru saja diparkir. Angga sempat ingin langsung menggandeng tangan istrinya masuk ke dalam, namun pandangannya terhenti saat melihat seseorang duduk sendiri di taman belakang. Ayahnya.Pria tua itu mengenakan jaket hangat dan selimut tipis yang menutupi pahanya. Duduk diam di atas kursi roda, memandangi kolam kecil yang hampir mengering. Raut wajahnya kosong, seperti memandangi masa lalu yang hanya bisa ia sesali diam-diam.Beberapa hari sejak kepulangannya dari rumah sakit, Pak Yuda memang lebih sering diam. Tidak banyak bicara, tidak juga menunjukkan kemarahan seperti biasanya. Tapi itu justru membuat suasana rumah semakin aneh.Angga hanya menatap sekilas ke arah ayahnya, lalu mengalihkan pandangan dan bersiap masuk ke dalam.

  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 116~Karena Kau Adalah Ayahnya~

    Liam turun dari sepedanya dan dengan semangat berlari ke arah bangku taman tempat ibunya dan Ziandra duduk. Napasnya masih terengah karena terlalu banyak tertawa dan berlari, namun wajahnya bersinar penuh keceriaan.“Mama! Tante Ziandra! Tadi seru banget aku main sepedanya! Papa jago banget naik sepeda dan latih aku!” serunya antusias.Ziandra hanya tersenyum kecil, berusaha menanggapi dengan hangat meskipun dadanya sesak melihat antusias Liam yang begitu polos memanggil Angga dengan sebutan ‘Papa’.Tanpa banyak bicara, Liam langsung memanjat ke pangkuan Belvina, meringkuk manja sambil terus mengoceh tentang hal-hal kecil yang ia alami bersama Angga—tentang balapan sepeda, membeli es krim di minimarket, hingga memberi makan ikan di kolam kecil taman lain yang sempat mereka lewati.Belvina mengelus kepala anaknya perlahan. Wajahnya hangat, meski ada sisa-sisa haru yang belum hilang dari sorot matanya. Ia melirik ke arah Ziandr

  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 115~Yang Tak Ingin Mengacau~

    Langit sore memayungi taman kecil di dekat rumah Jenna. Suasana teduh dan angin yang berembus lembut menciptakan ketenangan semu. Beberapa anak terlihat berlarian di kejauhan, tawa mereka menyatu dengan suara gemericik air dari pancuran kolam di tengah taman.Ziandra duduk di bangku kayu di bawah pohon besar. Jemarinya saling menggenggam di pangkuan, menanti dalam diam. Tatapannya lurus ke depan, tapi pikirannya melayang entah ke mana. Entah karena gelisah, atau karena mencoba menyiapkan hatinya untuk sesuatu yang belum ia pahami.Saat suara langkah kaki mendekat dari arah kanan, Ziandra langsung menoleh. Belvina berjalan perlahan ke arahnya, mengenakan blouse sederhana.Ziandra hampir saja berdiri, berniat menyambut atau sekadar menunjukkan sopan santun, namun Belvina mengangkat tangannya pelan. “Tidak usah berdiri. Duduk saja.”Ziandra mengangguk pelan, menahan napas. Ia tahu pertemuan ini tidak akan mudah, tapi ia tidak menyangka detik pert

  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 114~Pulang Tanpa Jawaban~

    Langkah kaki Belvina dan Jenna menghilang di ujung lorong, menyisakan keheningan yang kembali jatuh di antara mereka. Angga berdiri membatu, mematung di tempat dengan pandangan kosong, seolah belum bisa memproses kata-kata terakhir yang diucapkan Ziandra.Apa kau tidak ingin memeluk anakmu sebentar, Angga?Kalimat itu menggema kembali dalam kepalanya, menyanyat seperti bilah tajam yang menembus jantungnya. Suara istrinya tadi terdengar lembut, nyaris seperti bisikan. Tapi justru karena kelembutannya itu, hatinya semakin terasa remuk. Ziandra sedang menahan terlalu banyak rasa, dan ia tahu dirinya menjadi penyebab paling besar dari semua itu.Angga menunduk, menatap lantai rumah sakit yang dingin dan mengkilap. Jemarinya mengepal di sisi tubuh, menggigil tanpa sebab. Ia ingin bergerak. Ingin mengejar Liam dan memeluk anak itu seperti yang diminta Ziandra. Tapi kakinya terasa berat. Hatinyalah yang menolaknya. Bukan karena ia tak ingin, melainkan karena i

  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 113~Tetap Di Sini~

    Langit sore mulai meredup, mewarnai lorong rumah sakit dengan cahaya keemasan yang redup dan sendu. Hening menyelimuti kursi tunggu di ujung lorong, tempat dua manusia duduk bersebelahan tanpa suara.Ziandra menatap kosong ke depan. Punggungnya tegak, tapi bahunya terasa berat. Tangannya bertaut di pangkuan, diam tanpa gerak, seolah takut satu gerakan kecil saja akan membuat emosinya runtuh.Di sampingnya, Angga duduk kaku. Wajahnya menunduk, kedua tangannya mengepal di atas lutut. Napasnya masih tak teratur, seperti baru saja berlari dalam bayangan amarahnya sendiri. Tidak ada kata yang keluar darinya sejak meninggalkan ruang rawat. Hanya diam yang menggema di antara mereka.Ziandra tahu, suaminya sedang dalam pusaran rasa sakit yang tak bisa dijelaskan. Tapi dirinya pun lelah.Sangat lelah.Ia tidak pernah mengira bahwa hidup bersama Angga berarti juga hidup dengan bayang-bayang masa lalunya. Bayangan yang tidak pernah benar-benar pergi, hanya me

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status