Home / Romansa / Pak CEO, Tolong Lepaskan Aku! / Bab 208. Keterkejutan Zayden

Share

Bab 208. Keterkejutan Zayden

Author: Nychinta
last update Last Updated: 2025-06-06 05:45:09

Setelah menerima obatnya, Alisha mengantar Nariza kembali ke apartemen. Sepanjang perjalanan, berbagai percakapan mengalir di antara mereka, seputar sosok Anton dan Serena. Informasi demi informasi saling dipertukarkan, membuat keduanya sama-sama terkejut.

Nariza terkejut karena Serena yang dikabarkan meninggal karena kecelakaan dan sekarang muncul kembali, sementara Alisha ….

Dia terkejut bukan kepalang, karena berdasarkan semua yang diceritakan Nariza kalau keduanya berhubungan sudah sangat lama, hanya saja, Serena masih belum bersedia menerima lamaran itu.

Apa mungkin Serena masih menyimpan hati untuk Zayden?

Kalau memang begitu, selama ini wanita itu bersembunyi di mana?

Kenapa dia baru muncul sekarang?

Ah …. Kepala Alisha rasanya berdenyut hebat memikirkan hal ini.

“Minggu depan komunitas kita bakal ngumpul lagi, Kak,” ucap Nariza sambil memainkan ponselnya. “Bang Anton harusnya datang, katanya sih mau bawa Serena. Dua orang itu tuh selalu jadi pusat perhatian, soalnya ya ampun
Nychinta

Hai semuanya! Maaf banget belum bisa update banyak sayang-sayangnya chinta! Chinta lagi mudik, nih, jadi sedikit ada kendala untuk updatenya.. (T.T) Sudah lama tidak mengetik dari ponsel, jempolnya kebesaran jadi pas nulis kebanyakan typo, cuma chinta sudah baca beberapa kali sebelum upload, mudah-mudahan tidak ada yag terlewat. Terima kasih banget atas dukungan kalian semua!!! Sayang kalian banyak-banyaaaaaak!!!! BTW, selamat hari raya qurban untuk yang merayakan! Mohon maaf lahir batin!

| 12
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Lola
semangat k! kapan pulang lagi kak? kangen up banyak2nya, koinnya masih banyak ini.
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pak CEO, Tolong Lepaskan Aku!   Bab 211. Permainan Dimulai

    Langit mulai gelap ketika Anton tiba di kantor Tania. Lampu-lampu mulai menyala, udara petang menguar dingin. Dia masuk tanpa banyak bicara, langsung menuju ruangan wanita itu setelah bertemu dengan resepsionis.Tania sedang duduk santai di balik meja kerjanya, tangan memainkan pulpen, senyum licik di wajahnya. “Wah… Antonio Kusuma. Nggak nyangka kamu mau menemuiku. Berapa tahun ya kita tidak ketemu?”Anton tak membalas. Wajahnya dingin, tatapan tajam menusuk. “Aku tidak butuh basa-basi, Tania. Katakan. Apa tujuanmu memprovokasi Serena tentang Zayden?”Tania menaikkan alis, lalu terkekeh pelan. “Astaga, kamu membentakku?” Wajahnya dibuat pura-pura terkejut hingga Anton terlihat muak.”Astaga, ternyata anjing Zayden yang dulu penurut, sekarang galak juga ya setelah pindah tuan. Apa … Serena memberimu banyak makan?” Ucapan itu membuat Anton mengepalkan tangannya dengan erat, rahangnya terlihat mengeras. Terlihat jelas kalau dia berusaha untuk menahan rasa amarahnya yang mungkin sudah s

  • Pak CEO, Tolong Lepaskan Aku!   Bab 210. Zayden yang Tak Boleh Bahagia

    Saat ini rumah mewah yang biasanya tenang ini benar-benar terlihat kacau.Serena terlihat sangat frustrasi karena usahanya untuk melihat kejatuhan Zayden benar-benar gagal. Padahal, dia sudah sangat yakin dengan semua rencananya dulu, tetapi nyatanya?“Ah! Harusnya aku membuatnya lumpuh saat itu, hingga dia tidak bisa memulai dengan wanita mana pun!” geramnya.“Dia harus hidup menderita selamanya! Dia tidak boleh bahagia!” teriaknya kesal.Kondisi kamarnya saat ini masih terlihat berantakan, sejak dia tahu kalau ternyata Zayden benar-benar tidak menggubrisnya, Serena benar-benar merasa harus melakukan sesuatu pada pria itu.“Aku harus melakukan sesuatu padanya,” tekadnya.Tok … Tok … Tok ….Ketukan dari arah luar membuat Serena kembali sadar dari semua pikiran-pikirannya tentang Zayden yang sungguh membuatnya menjadi terbebani.Krek ….Pintu terdengar dibuka tanpa harus menunggu persetujuan Serena.Jelas itu adalah Anton! Pria yang selama ini selalu ada untuknya dan menemani masa-masa

  • Pak CEO, Tolong Lepaskan Aku!   Bab 209. Keputusan Zayden

    “Ternyata selama ini… dia salah satu pengkhianatnya?” gumam Zayden, suaranya dalam, nyaris seperti desahan amarah yang tertahan. Rahangnya mengeras, tangan kanannya mengepal begitu kuat hingga buku-bukunya memutih.Alisha yang sejak tadi berdiri di sampingnya, tanpa sadar menyentuh lengan suaminya. Sentuhan yang pelan, tapi penuh makna. “Ay… kamu nggak apa-apa?” bisiknya hati-hati.Pertanyaan itu, bahkan bagi Alisha sendiri, terasa kontradiktif. Bagaimana mungkin pria itu baik-baik saja, saat kenyataan sebesar ini baru saja menghantamnya? Wajah Zayden tak perlu banyak bicara — sorot matanya, gerak tubuhnya, semua sudah cukup bicara.Tanpa menjawab, Zayden mengatupkan bibirnya rapat, berusaha menahan gejolak di dadanya. Bahunya naik turun pelan, menarik napas berat untuk menenangkan dirinya.Alisha memutuskan tidak membiarkan suaminya berdiri lama di situ. “Ay, lebih baik kita ke ruanganmu dulu,” ajaknya pelan.Zayden hanya mengangguk sekali, lalu melangkah mengikuti Alisha masuk ke ru

  • Pak CEO, Tolong Lepaskan Aku!   Bab 208. Keterkejutan Zayden

    Setelah menerima obatnya, Alisha mengantar Nariza kembali ke apartemen. Sepanjang perjalanan, berbagai percakapan mengalir di antara mereka, seputar sosok Anton dan Serena. Informasi demi informasi saling dipertukarkan, membuat keduanya sama-sama terkejut.Nariza terkejut karena Serena yang dikabarkan meninggal karena kecelakaan dan sekarang muncul kembali, sementara Alisha ….Dia terkejut bukan kepalang, karena berdasarkan semua yang diceritakan Nariza kalau keduanya berhubungan sudah sangat lama, hanya saja, Serena masih belum bersedia menerima lamaran itu. Apa mungkin Serena masih menyimpan hati untuk Zayden?Kalau memang begitu, selama ini wanita itu bersembunyi di mana?Kenapa dia baru muncul sekarang?Ah …. Kepala Alisha rasanya berdenyut hebat memikirkan hal ini.“Minggu depan komunitas kita bakal ngumpul lagi, Kak,” ucap Nariza sambil memainkan ponselnya. “Bang Anton harusnya datang, katanya sih mau bawa Serena. Dua orang itu tuh selalu jadi pusat perhatian, soalnya ya ampun

  • Pak CEO, Tolong Lepaskan Aku!   Bab 207. Apa Zayden Tahu?

    Setelah keluar dari ruang pemeriksaan, Nariza menunggu untuk mengambil obat. Memikirkan semuanya ini membuat membuat Nariza menjadi terbebani, kondisinya yang mulai memburuk kembali ditambah dengan Alisha.Tidak begitu lama Alisha datang dengan senyum khasnya dan duduk di sebelah Nariza yang sedang menunggu itu.“Bagaimana pemeriksaannya?” tanya Alisha pada Nariza dengan suara cerianya.Nariza mengangguk pelan. “Bagus kok, masih dalam tahapan bisa diatasi.” Lalu Nariza melihat ke arah Alisha dengan tatapan dalam. “Bagaimana dengan Kakak? Dokter mengatakan apa?”Alisha tersenyum mendengarnya. “Kakak cuma konsultasi biasa, kok. Lagian cuma dikasih beberapa vitamin dan suplemen penunjang kesuburan.”Setelah menimbang-nimbang beberapa saat akhirnya Nariza memutuskan untuk bertanya pada Alisha tentang apa yang mengganggu pikirannya.“Kak Al,” ucapnya pelan, suaranya terdengar hati-hati. “Kalau aku tanya sesuatu… Kakak janji jujur ya?”Alisha langsung menoleh. Keningnya berkerut, menangkap n

  • Pak CEO, Tolong Lepaskan Aku!   Bab 206. Keadaan Nariza

    Siang itu, di sela kesibukannya di kantor OWL, Alisha menyempatkan diri menemani Nariza ke rumah sakit untuk kontrol rutin. Meski sebelumnya Nariza tampak santai, sesampainya di lobi rumah sakit, raut wajahnya sedikit berubah.“Kamu kenapa? Kok malah tegang?” tanya Alisha heran.Nariza buru-buru geleng. “Nggak, kok. Cuma … kayaknya aku pengen masuk sendiri aja, deh.”“Hah? Ngapain? Biar Kakak temenin,” balas Alisha cepat. “Lagian kakak mau antar kamu hari ini sekalian kakak tanya sama dokter gimana perkembangan kamu.”“Ih, kakak nggak liat apa aku tiap hari udah makin segar aja.” Nariza berkata santaiSaat itu, dari arah koridor ruang bedah, Larasati — dokter bedah rumah sakit itu sekaligus ipar Alisha, istri dari Raka Wicaksana — tampak berjalan ke arah mereka. Dengan masker tergantung di dagu dan jas dokter masih terpakai, Laras melambaikan tangan kecil.“Nah, tuh ada Kak Laras!” seru Nariza cepat, matanya berbinar. Hubungan Nariza dan Laras memang makin dekat sejak acara ulang tahun

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status