Share

Bab 154

Author: Elenor
Edward tidak melihat ke arah Clara, dia mengusap hidung kecil Elsa dengan lembut. "Ayah sibuk, kamu dengarkan saja mamamu dan patuh."

"Iya." Elsa berkata dengan enggan, lalu menoleh dan melirik Clara. Saat dia berjalan ke arah Clara, dia mengulurkan tangannya ke arah Clara dan memintanya untuk memegang tangannya.

Ini terhitung sebagai mengambil inisiatif untuk berdamai dengannya.

Clara menjabat tangannya, menyapa pelayan rumah, lalu berjalan keluar.

Ketika mereka tiba di Kediaman Keluarga Hermosa, Nenek Anggasta sudah berada di sana beberapa saat.

Melihat hanya ibu dan anak perempuannya yang ada di sana dan Edward tidak ikut, wajah Nenek Anggasta langsung menjadi gelap, "Di mana Edward? Apa dia sibuk lagi?"

Clara menjawab, "Iya, Nek."

Nenek Anggasta dengan marah mengangkat ponselnya untuk menelepon Edward. Nenek Hermosa sudah tahu kalau mereka berdua akan bercerai, jadi dia juga berpikir kalau Edward tidak perlu datang.

Dia menghentikan Nenek Anggasta dan berkata, "Dia sedang sibuk, ja
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (56)
goodnovel comment avatar
Mery Randini
aku ko merasa cape pernikahan apa si ini cerita nya Tamba kusut , ayo Thor kasih senang sedikit para pembaca setia clara
goodnovel comment avatar
Casmuroh Casmuroh
Buruan cerai dongg
goodnovel comment avatar
Nina Tjahyanti
kayaknya si penulis dendam sama pemeran Clara, jadi Clara selalu tersakiti dan nggak ada cerita yang bisa mengangkat cerita nya dengan yang menyenangkan
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 555

    Dengan begitu banyak proyek yang menguntungkan, tetapi mereka tidak bisa ikut menikmati keuntungan dan hanya bisa menonton. Meskipun David merasa iri, tetapi dia tidak benar-benar mengeluh.Lagipula, selama hubungan Edward dan Vanessa tetap baik, mereka masih memiliki banyak peluang untuk menghasilkan uang, tidak perlu terburu-buru.Semua orang yang hadir memahami prinsip itu.Saat ini, mereka lebih mengkhawatirkan hal lain.Dari berita yang beredar, sepertinya Edward masih memiliki banyak pekerjaan yang harus diurus dan tidak akan bisa pulang dalam waktu dekat.Nenek Sanjaya merasa sedikit khawatir, dan berkata, "Apa jangan-jangan Edward masih belum bisa kembali sampai masa pengambilan keputusan selesai?"Rita yang jarang merasa khawatir pun ikut mengerutkan kening.Meskipun dia tidak terlalu cemas, menunda sesuatu bukanlah hal yang baik bagi mereka.Nenek Gori pun bertanya kepada Vanessa, "Vanessa, apa kata Edward?"Vanessa kembali tersadar dari lamunannya dan menjawab dengan jujur,

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 554

    Sore itu, ketika Clara tiba di rumah, Elsa juga baru saja pulang sekolah.Begitu Clara memasuki kediaman Keluarga Hermosa, dia mendengar Elsa sedang berbicara di telepon. Saat melihat Clara sampai, dia dengan gembira memanggil, "Mama."Setelah itu, orang di ujung telepon mengatakan sesuatu yang lain, dan Elsa berlari ke arah Clara. Sambil memegang telepon, dia berkata, "Ma, Ayah mau ngomong."Clara tertegun.Dia mengambil ponsel itu, menempelkannya ke telinga, dan berkata, "Halo.""Selamat ulang tahun."Clara merasa terkejut.Setelah hening selama dua detik, akhirnya dia berkata, "Terima kasih."Biasanya, pada saat itu, dia seharusnya menyebutkan soal hadiah yang diberikan Elsa tadi pagi dan berterima kasih.Tetapi Clara memegang ponsel itu, tanpa mengucapkan sepatah kata pun tentang hadiah itu.Edward tampaknya juga tidak ingin menyinggung soal itu, seolah-olah hadiah mahal itu bukan darinya.Edward berkata, "Aku masih sibuk di sini, jadi masih belum bisa balik."Clara mengerti maksud

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 553

    Bersamaan dengan bunga yang dikirim oleh Dani, juga ada kartu ucapan dan bunga kecil buatan tangan dari Tania.Hadiah sederhana itu dikirim oleh Dani atas nama Tania. Menurut Clara, bunga dari Dani kemungkinan besar hanya karena formalitas.Sekalipun itu sebuah formalitas, karena Clara telah menerima hadiah itu, dia tentu saja harus mengucapkan terima kasih secara langsung.Dia lalu menelepon Dani.Dani tahu Clara pasti akan menelepon setelah menerima bunga darinya. Dia telah menunggu telepon Clara cukup lama, jadi saat Clara menelepon, Dani langsung mengangkatnya dan berbicara lebih dulu, "Apa kau sudah terima hadiahnya? Selamat ulang tahun ya.""Iya, sudah. Terima kasih bunganya. Tolong kasih tahu Tania kalau aku suka banget sama hadiahnya."Dani tersenyum dan berkata, "Oke. Tania sudah menyiapkan hadiah itu dan dikirim dari setengah bulan yang lalu. Tania pasti senang banget kalau tahu kamu suka sama hadiahnya."Mendengar perhatian Tania, hati Clara merasakan sentuhan hangat, dan be

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 552

    Rana benar-benar terkejut mendengar penjelasan ibunya, lalu berkata, "Mahal banget!"Bukan hanya Rana, tetapi bahkan Nenek Hermosa dan Arini sendiri pun terkejut.Nenek Hermosa memandang Clara, dan berkata, "Clara, sini, lihat ini."Clara telah mendengar semua yang baru saja mereka katakan.Meskipun dia sudah bisa menebak dari bentuk kotak hadiah itu dan bobotnya saat tadi menerimanya, bahwa hadiah Edward untuknya bukan hadiah sembarangan.Namun, Clara tidak menyangka isinya adalah berlian yang sangat berharga.Seperti yang dikatakan Arini tadi, berlian pemberian Edward memang lebih berkilau dan murni daripada yang pernah dibeli Clara di pelelangan sebelumnya.Harga empat triliun yang disebutkan bibinya, hanyalah perkiraan yang sangat konservatif.Dari ekspresi Clara, Rana dan Nenek Hermosa dapat melihat bahwa dia pun tidak menyangka Edward akan memberinya hadiah yang begitu berharga. Rana bertanya, "Terus, ini harus diapain sekarang? Apa dibalikin saja?"Clara dan Edward memang akan

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 551

    Elsa hendak menyerahkan hadiah yang Edward siapkan kepada Clara, namun menarik tangannya kembali, lalu menggenggam tangan Clara dan berkata dengan manja, "Ma, coba lihat hadiah dari aku dulu dong."Clara berkata, "Oke."Clara menuruti permintaannya dan membuka kotak hadiah itu.Di dalam kotak itu terdapat sebuah lukisan cat minyak berbingkai, dan orang di dalam lukisan itu tak lain adalah dirinya.Di pojok kanan bawah lukisan itu terdapat tulisan kecil: [Selamat Ulang Tahun, Mama].Clara merasa seperti ada sesuatu yang menusuk hatinya, dan tangannya yang memegang bingkai itu tiba-tiba berhenti. Elsa menggenggam tangannya dan berkata, "Aku sudah menggambar ini dari setengah bulan yang lalu lho, Ma. Apa Mama suka?"Clara yang tersadar dari lamunan, melihat wajah Elsa yang menatapnya penuh harap. Dengan perasaan campur aduk, dia berkata dengan jujur, "Mama suka banget. Gambar Elsa sudah semakin bagus ya."Mendengar pujian Clara, Elsa sangat gembira. Dia berkata, "Kalau Mama suka, nanti a

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 550

    Clara menggelengkan kepala.Dylan bertanya, "Apa dia masih sibuk?""Iya."Dylan terdiam.Meskipun gerakan investasi Edward akhir-akhir ini cukup menarik perhatian, namun sesibuk apa pun dia, kecil kemungkinan kalau Edward sampai tidak bisa meluangkan waktu setengah jam saja untuk mengurus perceraiannya dengan Clara.Jika Dylan tidak tahu situasi hubungan di antara mereka, dia pasti akan mengira bahwa Edward sengaja menunda-nunda karena memang menolak menceraikan Clara.Namun, justru karena dia tahu situasi di antara mereka, jadi Dylan yakin itu mustahil.Dia menepuk bahu Clara dan berkata, "Kalau gitu, tunggu saja beberapa hari lagi. Kalau dia masih nggak bisa sampai waktu pengurusan aktanya hampir habis, ya sudah, kau ajukan saja gugatan cerai."Clara berkata, "Iya."Meski begitu, Clara sepertinya tidak perlu menunggu sampai saat itu.Dua hari kemudian adalah hari ulang tahunnya Clara.Hari itu, dia bangun pagi-pagi sekali.Nenek Hermosa, Arini, dan yang lainnya juga bangun pagi untuk

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status