Share

Bab 80

Author: Elenor
Saat meninggalkan peternakan, Clara sesaat menjadi bingung harus ke mana.

Raisa dan Dylan punya urusan mereka sendiri.

Dia ingin pulang ke Kediaman Hermosa, tetapi Elsa tidak ikut. Jika dia kembali sendirian, nenek Keluarga Hermosa pasti akan mengkhawatirkannya.

Tepat saat tengah berpikir, dia melewati sebuah taman perkemahan dan melihat banyak pasangan yang membawa anak-anak mereka ke sana, atau anak muda yang membawa orang tua mereka untuk bersantai di sana.

Melihat betapa mesranya mereka sebagai pasangan dan betapa bahagianya keluarga mereka, Clara tak dapat menahan rasa iri dan sedih di hatinya.

Beberapa saat kemudian, Clara tiba-tiba menghentikan mobilnya di pinggir jalan.

Dia mengambil ponselnya, ragu-ragu sejenak, lalu menelepon seseorang.

Setelah panggilan tersambung, dia bertanya, "Halo, Pak. Gimana keadaan ibuku?"

Satu setengah jam kemudian.

Di Panti Rehabilitasi Persahabatan.

Clara berdiri di halaman, menatap Indri Hermosa, ibunya yang sedang duduk di kursi tak jauh dari si
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Sintia S
jangan2 Dani nantinya jodoh Clara
goodnovel comment avatar
chika.dputri2018
pls aku tau Author rencana buat kasi kesempatan kedua Edward mrk CLBK. tp pls Thor kita lbh pgn cewe yg kuat ga lembek. klo ud pergi2 aja. sama Dani aja. biar penyesalan seumur hidup Edward dan Elsa. lagian cerita awal pertemuan Edward dan Clara dan Elsa gmn hub awal2 mrk koq jd dingin dan kejam?
goodnovel comment avatar
Sachiko Ezmira
in kpn dia cerai ny, butuh brp episode dah si clara in bahagia, bertele tele bgt, ak cuma mau liat clara bahagia aj tanpa byngn suami ny yg kampret itu, btw in ak ngeskip2 baca ny hehehe
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 81

    Setelah berhasil menerbangkan layangan, Clara dan Tania pun sama-sama tertawa gembira.Melihat senyum Clara, mata Dani makin gelap.Clara menyadari tatapan matanya dan bertanya dengan bingung, "Ada apa?""Nggak apa-apa."Clara tidak bertanya lagi. Dia membawa Tania sedikit lebih jauh. Dani mengawasi dari jauh dan benar-benar tidak mengganggu.Ketika Clara sudah bosan bermain layangan, dia akan duduk di tepi danau bersama Tania sambil memancing, atau berjongkok mengamati ikan-ikan kecil yang berenang di kolam kecil milik pedagang, dan kemudian menggunakan jaring kecil untuk menangkap ikan-ikan tersebut.Tak lama kemudian, hari sudah siang.Awalnya Dani hanya ingin mengajak Tania jalan-jalan, jadi mereka tidak membawa bekal seperti yang lain. Sekarang sudah waktunya makan siang, dan melihat Tania yang sudah kelaparan, Dani mengajak mereka makan di restoran kecil di dekat situ.Setelah bermain selama hampir dua jam dan merasa jauh lebih baik dari sebelumnya, Clara pun tidak menolak ajaka

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 82

    Dani menatap Edward sejenak sebelum menerimanya. "Terima kasih."Gelas keduanya saling berdenting dan mulai mengobrol sambil minum.Setelah beberapa saat, Edward tiba-tiba menatapnya.Dani mengangkat matanya. "Ada apa?"Gading melanjutkan, "Ada yang aneh denganmu hari ini."Edward tersenyum.Artinya dia setuju dengan apa yang dikatakan Gading.Dani tetap bersikap tenang dan berkata, "Mana ada?"Gading mengangkat alisnya, "Kamu nggak merasa aneh?"Dani pun menyesap anggurnya dan tidak berkata apa-apa lagi.Kemudian, beberapa orang datang untuk menyapa mereka.Setelah mereka pergi, Dani melihat jam. Dia khawatir Tania merasa lapar, jadi dia ingin pergi melihat Tania. Tapi tepat saat ini, Tania dan Elsa kembali.Tania bertanya, "Om, apa aku boleh makan kue di sana?"Dia punya beberapa alergi, jadi ada banyak makanan yang tidak bisa dimakan. Dani pun menjawab, "Kamu duduk di sini dulu, Om ambilkan makanan untuk Tania ya.""Iya."Elsa berbeda. Dia terbiasa dengan kebebasan dan memiliki kese

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 83

    Dani tidak mengatakan apa-apa, jadi Gading mengira bahwa Dani masih belum mendapatkannya, jadi belum mau bercerita. Dia pun tahu tidak ada gunanya bertanya lagi kepadanya, jadi dia tersenyum, berjongkok, dan bertanya kepada Tania, "Tania, sudah berapa kali kamu ketemu tante yang makan siang bersamamu tadi siang? Apa kamu tahu namanya?"Genggaman Dani pada gelasnya tiba-tiba mengencang, "Gading!"Tania tidak mengerti apa yang dipikirkan orang dewasa. Dia tidak mengenal Gading. Namun, ketika dia mendengarnya bertanya tentang tantenya, dia berpikir dan berkata tanpa ragu, "Tiga kali!""Siapa nama tantemu?"Ketika Dani bertemu Clara hari ini, dia bahkan tidak memanggil namanya. Jadi Tania tidak mengingat nama Clara.Dia memandang Dani untuk meminta bantuan, "Om, siapa nama tante?"Dani menunduk, "Lain kali kalau kamu bertemu lagi, kamu bisa tanya sendiri."Tania mengangguk senang. "Oke."Gading cemberut. "Pelit!"Dani tidak mempedulikannya.Tania melihat bahwa Elsa sangat menyukai gantung

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 84

    Clara tidak terkejut mendengar Vanessa menjawab panggilan itu.Lagi pula, mereka berdua begitu dekat, hingga tidak perlu ada batasan.Memang kenapa kalau dia yang menjawab panggilan telepon Edward?Jadi dia berkata dengan tenang, "Aku mau cari Edward."Vanessa juga tahu bahwa orang yang menelepon adalah Clara.Dia pun berkata dengan dingin, "Dia sedang mandi, kamu bisa bicara padaku."‘Bicara padanya?’‘Masalah ini memang ada hubungannya dengan dia.’Memang benar bahwa orang yang dilihat pamannya saat ini adalah Fani, tetapi orang yang beli rumah itu mungkin adalah Ervan.Dia membeli rumah itu kemungkinan besar demi neneknya Vanessa, ibu mertuanya saat ini.Jadi, jika Clara benar-benar memberi tahunya, apakah dia akan menghentikan nenek, paman, dan keluarganya tinggal di rumah itu?‘Tidak, dia tidak akan melakukan itu.’Terlebih lagi, dia tidak percaya Vanessa tidak tahu bahwa keluarga pamannya akan pindah ke seberang rumah paman Clara.Oleh karena itu, jika dia memberi tahu Vanessa te

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 85

    "Oke!"Elsa segera berlari ke atas dengan gembira.Clara baru saja mematikan komputer, mengemasi barang-barangnya, dan berjalan keluar dari kamar utama ketika Elsa melemparkan dirinya ke dalam pelukannya dan memeluknya, "Mama!""Iya." Clara hanya menyentuh rambutnya dan tidak memeluknya.Elsa tidak menyadarinya dan berbicara dengan gembira kepada Clara. Pada saat itu, Edward juga naik. Clara mendengar suara langkah kaki dan ketika dia menoleh, pandangan mereka bertemu.Wajah Edward tanpa ekspresi, dan ekspresi Clara juga relatif tenang. Dia berkata kepada Elsa yang sedang berbicara dengannya, "Biarkan Bi Sari bantu kamu mandi ya. Mama mau bicara dengan Ayah."Edward yang mendengar ini langsung menghentikan langkahnya.Elsa telah bermain selama dua hari, jadi suasana hatinya sangat baik. Walaupun dia tidak senang mendengar itu, dia tetap diam saja dan kembali ke kamarnya untuk mandi dengan dibantu oleh Bibi Sari.Clara memandang Edward yang sedang bersandar di dinding sambil sibuk denga

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 86

    Air mata berlinang di matanya dan pikirannya linglung sejenak.Namun, dia segera tersadar dan berkata dengan tergesa-gesa, "Terima kasih, kalau gitu... ""Apa syaratnya?" Sebelum dia sempat menyelesaikan kalimatnya, Edward tiba-tiba menjauhkan rokok darinya rokoknya, mengulurkan tangan untuk menyeka air mata yang baru keluar dari sudut matanya, dan berkata, "Tidurlah lebih awal."Clara tertegun, menatap punggungnya yang menjauh, dan sesaat lupa harus apa.Ketika dia tersadar kembali, untuk sesaat, dia bingung harus berbuat apa.‘Edward menyuruhnya tidur lebih awal. Apa maksudnya Edward mau dia menginap di sini malam ini?’Meskipun dia sudah pindah, mereka belum resmi bercerai, jadi tidak ada salahnya jika dia menginap di rumah ini.Namun, jika dia tidur di kamar utama...Lupakan saja.Setelah memikirkan semua ini, dia menjadi agak tenang. Dia mengambil barang-barangnya, satu set pakaian dan beberapa keperluan sehari-hari, lalu pergi ke kamar Elsa.Malam itu, dia tidur di kamar Elsa.Ke

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 87

    Setelah berkata seperti itu, dia memelototi cucunya.Cucunya tidak terpengaruh, namun dia berinisiatif mengambilkan makanan untuk Clara tanpa disuruh."Terima kasih.", ucap Clara.Nenek Keluarga Anggasta juga menambahkan bahwa dia telah membawa banyak suplemen untuk mereka. Setelah makan malam nanti, dia akan meminta seseorang untuk memilih beberapa untuknya dan Edward guna menyehatkan tubuh mereka.Sulit untuk menolaknya, jadi Clara hanya bisa mengangguk berulang kali.Saat masih muda, nenek Keluarga Anggasta juga pernah pergi bekerja di Kota Sonora untuk mencari nafkah. Jadi dia pandai membuat jamu racikan tonik yang enak. Setelah makan malam, dia secara pribadi mengarahkan orang untuk merebus jamu tonik untuknya dan Edward. Clara ingin masuk untuk membantu, tetapi malah didorongnya keluar dari dapur.Jadi Clara tidak punya pilihan selain duduk di sofa.Elsa dan Edward juga ada di sana.Salah satu dari mereka sedang memegang ponselnya, sementara yang lain sedang bermain Kunci Luban.

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 88

    Clara sontak kaget.Dia memang merasa sedikit malu, tetapi tidak terlalu. Lagi pula, mereka sudah jadi suami istri, dan telah melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan berkali-kali dalam beberapa tahun awal.Selama bertahun-tahun pernikahannya, dia selalu berharap Edward akan jatuh cinta padanya.Tetapi dia tidak pernah merayunya dengan sengaja.Bukannya dia tidak pernah memikirkannya, tetapi dia merasa hal itu tidak ada gunanya baginya, jadi untuk apa dia lakukan.Piyama yang biasa dikenakannya di rumah adalah setelan longgar biasa yang terdiri dari baju dan celanaAtasan yang dikenakannya lumayan longgar dan cukup panjang, jadi meski tanpa celana, tetap tidak terlalu terbuka.Dia tahu dirinya sama sekali tidak berniat untuk merayu Edward.Namun, untuk menghindari kesalahpahaman, dia menjelaskan, "Aku cuma lupa bawa celana... "Clara merasa kemejanya longgar dan ujungnya panjang, jadi tidak terlalu terbuka meskipun tanpa piyama celana.Tetapi dia lupa bahwa dirinya mempunyai bentuk

Latest chapter

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 272

    Setelah Clara, Sandy dan Rana selesai menyalakan kembang api, mereka berpamitan kepada Nenek Hermosa dan yang lainnya lalu pergi keluar.Mereka akan pergi ke Pusat Menara Pemancar.Pusat Menara Pemancar merupakan tempat yang sangat bagus untuk menyaksikan pemandangan malam seluruh ibu kota.Pada malam liburan tahun baru, akan ada pertunjukan lampu yang indah dan pertunjukan lainnya.Ketika mereka tiba di sana, sudah banyak orang berkumpul.Terdengar tawa di mana-mana.Saat itu pertunjukan lampunya belum dimulai.Beberapa teman sekelas Rana telah membuat janji untuk melewati liburan tahun baru bersama di sana malam itu.Setelah mereka tiba beberapa saat, Rana bertemu dengan teman-temannya.Melihat dia dan Sandy, teman-teman sekelas Rana mengikutinya dan memanggil mereka ‘Kakak’. Kemudian mereka tidak dapat menahan diri untuk tidak melirik Clara dan berkata kepada Rana, "Kakak-kakakmu semuanya cantik-cantik ya! Sangat cantik!"Rana menjawab, “Tentu saja!”Beberapa anak muda bermain-main,

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 271

    Dani baru saja menutup telepon ketika Tania berlari ke arahnya lagi, memegang lentera kecil, "Om, aku mau menelepon video dengan Elsa!"Dani berpikir sejenak sebelum berkata, "Oke."Panggilan video dilakukan dan Elsa segera mengangkat telepon.Begitu dia mengangkat telepon, Tania dengan senang hati berbagi dengannya, "Elsa, lihat ini, aku punya lentera kecil!"Khawatir Elsa tidak bisa melihat dengan jelas dalam video, Tania meminta Dani untuk memegangi ponselnya lagi. Dia lari sambil membawa lentera kecil itu dan memperlihatkan lenteranya secara utuh.Dani dan Tania sedang berada di taman kecil. Cahaya di taman agak redup, sehingga lenteranya semakin terlihat jelas.Elsa menatapnya, tetapi sebelum dia sempat bereaksi, Tania berlari kembali dan berkata, "Ini hadiah Tahun Baru yang diberi tanteku. Lenteranya bagus dan lucu, ‘kan?"Elsa tidak dapat mengingat banyak hal yang terjadi dua atau tiga tahun lalu.Namun saat dia melihat Tania memegang lentera itu, beberapa gambaran terlintas di

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 270

    Elsa menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tersambung."Edward memeluknya, mengusap dahinya dengan ujung jarinya, menatap alis dan mata gadis itu yang mirip dengannya, "Apa kamu masih nggak senang walaupun tersambung?"Elsa mengerutkan kening, "Senang, tapi..."Aku sudah lama tidak menelepon mama. Setelah berbicara dengannya, dia merasa sangat senang, tetapi...Edward berkata, "Tapi apa?"Elsa berkata dengan suara tertahan, "Tapi Mama seperti nggak terlalu senang.""Kedengarannya agak serius? Tapi..." Edward menopang dagunya dan tersenyum, "Mungkin kamu sudah lama nggak bertemu mama dan sangat merindukannya. Saat mama selesai bekerja, dia akan menghabiskan lebih banyak waktu denganmu."Elsa mengangguk, tetapi berkata dengan tidak senang, "Tapi mama sangat sibuk. Mama bilang baru bisa menemaniku bulan depan...""Kalau begitu, Ayah akan menemanimu sampai bulan depan.""Oke."Elsa juga lelah. Setelah mengobrol sebentar, dia menguap, turun dari pelukannya, dan kembali ke kamarnya untuk ber

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 269

    Ketika Sinta dan yang lainnya sampai di rumah, mereka tidak melihat Clara dan mengira dia pergi ke bandara bersama Edward untuk menjemput Elsa.Sekarang Edward dan Elsa sudah sampai di rumah, tetapi mereka tidak melihat Clara, mereka berdua merasa sangat aneh.Namun, mereka tidak peduli dengannya dan terlalu malas untuk bertanya.Edward berkata, "Dia ada urusan yang harus dilakukan."Dustin tidak curiga dan terus menggoda Elsa.Nenek Anggasta tahu apa yang sedang terjadi, namun dia tidak mengatakan apa pun.Setelah makan malam, Elsa bermain sendiri sebentar, tetapi merasa bosan, jadi dia menelepon Clara.Bahkan saat berlibur, Clara tidak berniat membiarkan dirinya bermalas-malasan.Ketika Elsa menelepon, Clara sedang mempelajari informasi yang diberikan oleh Prof Nian.Melihat panggilannya, dan berpikir bahwa mereka sudah hampir sebulan tidak bertemu, Clara mengangkat telepon dengan santai, "Halo."Clara tidak menjawab teleponnya untuk waktu yang lama.Elsa awalnya tidak punya harapan.

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 268

    "Ayah, Tante Vanessa."Setelah keluar dari bandara, Elsa melihat Edward dan Vanessa. Dia melepaskan tangan Bibi Sari, berlari ke arah mereka dengan antusias, dan melemparkan dirinya ke pelukan mereka.Setelah masuk ke dalam mobil, Elsa mengobrak-abrik tas sekolah kecilnya dan menyerahkan gawai kecil menarik yang dibelinya saat jalan-jalan kepada Vanessa dan Edward."Ayah, Tante, aku membelikan kalian hadiah."Vanessa mengambilnya, mengusap rambutnya dengan lembut, dan berkata sambil tersenyum, "Terima kasih, Elsa."Nenek telah keluar dari rumah sakit hari itu, jadi Edward serta Elsa akan kembali ke rumah Keluarga Anggasta untuk makan malam.Setelah meninggalkan bandara dan mengantar Vanessa pulang, Edward meminta sopir untuk berbalik dan kembali ke rumah Keluarga Anggasta.Dalam perjalanan ke sana, Edward sempat menangani urusan kantor.Elsa tidak mengganggunya dan hanya bermain sendiri.Setelah sampai dan keluar dari mobil, Elsa berlari masuk ke rumah itu dengan tas sekolah kecil di p

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 267

    Dylan telah sampai ke rumah Keluarga Hermosa, dia sendiri yang mengantarkan kembang api itu ke sana.Adapun Dani, untuk menghindari masalah yang tidak perlu, Clara memberinya alamat di dekat rumah Keluarga Hermosa.Sekitar jam dua siang, Clara berangkat menuju tempat janji temu mereka.Dani mengatakan di telepon bahwa dia akan menyuruh seseorang mengirimkan kembang api itu kepadanya.Faktanya, setelah memarkir mobil, Clara melihat Dani sendiri yang datang.Dani berkata, "Kamu sudah sampai?""Iya.""Coba buka bagasinya."Setelah Clara membuka bagasi, Dani memindahkan kembang api dan beberapa hadiah Tahun Baru ke dalam bagasinya.Clara melihat hadiah Tahun Baru itu dan tidak bisa menahan diri untuk berkata, "Nggak perlu hadiah Tahun Baru...""Tania memintaku membawakannya padamu."Clara hanya bisa terdiam.Clara lalu meletakkan makrame yang dia buat sendiri dan beberapa hadiah Tahun Baru yang dibelinya setelah makan siang ke dalam mobil Dani, "Aku membeli ini untuk Tania."Dani tersenyum

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 266

    Dalam kasus itu, Elsa kemungkinan besar akan melewati tahun baru di Keluarga Anggasta.Nenek Hermosa di dalam hatinya enggan berpisah dengan Elsa, dan juga merasa sedih untuk Clara.Hati Clara merasa tenang, lalu dia menghibur Nenek Hermosa dengan berkata, "Nenek, aku baik-baik saja, yang penting Elsa bahagia."Tetapi Nenek Hermosa mengira dia memaksakan senyumnya hanya karena tidak ingin membuatnya khawatir.Nenek Hermosa menghela napas dan tidak menyebutkannya lagi.Setelah sarapan, Clara, Arini dan Nenek Hermosa pergi membeli barang-barang untuk perayaan Tahun Baru Imlek.Jalan-jalan di pusat perbelanjaan dihiasi dengan lampu-lampu dan lagu-lagu Tahun Baru yang familiar dan terdengar di mana-mana, menciptakan suasana Tahun Baru yang meriah.Mengenai barang-barang perayaan, Bibi Arini dan yang lainnya sebenarnya sudah membeli beberapa.Mereka sudah punya banyak barang di rumah, dan hari itu hanya untuk memeriksa dan melengkapi kekurangannya.Anak-anak sudah terlihat di jalan mengenak

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 265

    Pesta koktail Morti Group diadakan tiga hari setelah pesta koktail perusahaan Dani.Malam itu, Dani tiba cukup awal.Mungkin karena Vanessa, Edward, Doni dan yang lainnya tidak hadir, jadi tidak ada hal besar yang terjadi di pesta koktail Morti Group.Ada cukup banyak tamu malam itu.Clara dan Dylan sangat sibuk dan tidak punya banyak energi untuk memberi perhatian khusus pada Dani.Di tengah pesta koktail, mereka melihat Dani mengobrol dengan Bagas, dan kemudian mereka tiba-tiba menyadari Dani tidak pergi lebih awal.Padahal, pesta koktail Keluarga Gori juga diadakan malam itu.Mereka semua mengira Dani datang begitu awal karena dia berencana untuk pergi di tengah acara dan menghadiri pesta koktail Keluarga Gori.Tidak disangka...Dylan merasa sangat puas dan tidak dapat menahan diri untuk berkata, "Apa artinya menghargai kerja sama dengan Morti Group? Lihat, ini adalah contohnya. Kalau Doni itu... Ckck, aku bahkan nggak minat membicarakannya."Clara juga sedikit terkejut.Karena Dani

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 264

    Doni berkata dengan tenang, "Apa yang kalian berdua bicarakan?"Edward tersenyum lebar, "Kami belum sempat bicara."Doni mendengarkan dan belum sempat mengatakan apa pun, Clara bahkan tidak ingin menyapanya. Dia malah berjalan melewatinya dan pergi.Doni menatapnya, lalu mengalihkan pandangannya dan mendapati Edward sedang memegang dua minuman di tangannya, "Apa ini?"Edward berkata, "Ini minuman yang disiapkan secara khusus. Apa Anda mau mencobanya, Pak Doni?"Doni berpikir sejenak, "Cangkir satunya untuk Bu Vanessa?""Betul."Doni hendak berbicara ketika Edward tiba-tiba berkata, "Saya pergi dulu. Pak Doni, silakan dilanjutkan."Doni mengerutkan kening dan melihat ke arahnya pergi, dan mendapati bahwa Vanessa dan Dylan sedang berdiri bersama, dan Clara berjalan ke arah mereka.Doni tercengang.Edward terburu-buru pergi ke sana karena dia takut Vanessa akan diganggu oleh Clara dan Dylan, bukan?Memikirkan hal itu, Doni mengerutkan kening dan langsung berjalan ke sana.Vanessa sebenarn

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status