Share

Bab 663

Melihat banyaknya darah yang mencuat, Gisel langsung paham.

Barusan Paman Aneh tidak menembak ke arahnya melainkan memilih untuk menembak dirinya sendiri.

Demi melindunginya, Paman Aneh itu menjadikan dirinya sendiri sebagai sasaran.

Dia harus segera menemui Paman Aneh, dia harus melihatnya ....

Namun, perlawanan itu tetap tidak bisa melepaskan kungkuhan pengawal yang amat kuat pada tubuhnya.

Gisel merasa tak berdaya dan menangis tersedu-sedu ....

"Paman Aneh, bangunlah, kumohon peluklah aku."

Alvin yang terduduk kembali ke kursi terdiam dengan ekspresi kaku di wajahnya.

Dia beralih menatap Gisel yang berjarak jauh darinya, sembari membuka bibirnya bergetarnya, mencoba menenangkan putrinya.

"Gisel ... jangan nangis ...."

Begitu kalimat itu diucapkan, darah kembali mengalir keluar.

Darah yang mencuat keluar itu semakin mengalir deras tak terkendali, membuat Gisel kaget dan memucat.

"Ayah, cepat selamatkan Paman Aneh, cepat selamatkan dia ...."

Pria dipanggil ayah itu hanya mengabaikanny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status