"Mama sangat cantik sekali, Dika sayang banget sama Mama."Anak lelaki berusia dua setengah tahun kini berdiri di samping Laura, dia menatap penuh cinta ke arah sang mama yang baru saja mengenakan pakaian untuk wisuda.Tak terasa 3 tahun telah berlalu dan Laura sudah melahirkan anak kembar yang sangat lucu. Dia adalah si tampan nan posesif bernama Andika dan si cantik yang super bawel bernama Andita.Laura berjuang seorang diri tanpa lelah untuk memberikan kehidupan yang layak bagi kedua buah hatinya. Laura terpaksa berhenti bekerja di restoran setelah tiga tahun lalu mendapat ancaman pembunuhan dari Monica.Demi keselamatan kedua anak kembarnya, Laura terpaksa mengalah dan memilih tinggal di sudut kota New Capitol. Atas bantuan Alex, Laura berhasil merubah kuliahnya yang awalnya dijalani offline menjadi kuliah online.Hari ini adalah hari wisudanya. Berkat biaya kuliah yang sudah dibayar lunas di awal oleh David, Laura berhasil meraih gelar sarjana dengan nilai terbaik di kampusny
"Jangan pernah tangan sucimu itu menyentuh kulit anak yang terlahir dari darah wanita murahan!"Kalimat tajam itu diucapkan penuh keyakinan oleh Laura. Belum pernah David mendengar Laura berbicara penuh tantangan dan ancaman, tapi tidak dengan sekarang.Lauranya sudah berubah dan tak peduli dengan siapapun dia berhadapan, termasuk David pria yang dulu sangat Laura cintai dan sekarang menjadi pria yang paling dibenci olehnya."Laura, maafkan aku," ucap david lirih."Tak ada yang perlu dimaafkan Tuan muda. Yang perlu kita lakukan memantapkan hati dan menganggap kalau pertemuan itu tidak pernah ada. Anda hanya masa lalu buruk untuk saya dan sudah saya buang dari ingatan saya. Jadi tolong jangan sampai saya melakukan hal yang tidak pernah saya lakukan sebelumnya!" ancam Laura lagi.Alex yang tadinya sempat pergi, kini kembali dengan tas kecil di tangannya."Laura, pakaikan ini untuk Dita dan Dika. Jangan sampai orang-orang mengenalinya, sepertinya David menjadi salah satu tamu undangan da
"Aku merasa jadi manusia paling hina di dunia ini. Bahkan aku yang merenggut kesucian gadis polos itu, aku juga yang membuangnya seperti sampah. Aku tak pantas hidup."Penyesalan David kian mendalam. Dia yang awalnya menyalahkan Laura atas kekacauan dalam hidup David, kini justru dia merasa menjadi manusia tak berguna."Kakak, aku telah menodai persaudaraan kita. Maafkan aku kakak, aku akan melakukan apapun demi bisa mendapatkan kembali hati Laura dan kedua anak kami," janji David di dalam hati. "Selamat pagi Tuan, apa yang terjadi dengan anda?" rektor universitas tempat Laura menuntut ilmu menghampiri David, karena David menjadi salah satu tamu penting dalam acara wisuda kali ini."Tidak apa-apa Pak. Saya hanya pusing dan merasa kurang sehat," jawab David bohong."Kalau anda mau ke dokter dulu, kami masih bisa menunggu anda Tuan," ujarnya sungguh-sungguh.David menggeleng, "saya baik-baik saja Pak. Mari kita masuk," ajak David.Mereka pun bergegas masuk ke dalam gedung tempat berlan
"Jangan pernah berpikir anda bisa mengancam saya! Ingat Tuan, sudah terlalu banyak sakit yang anda berikan untuk Laura. Jadi berhenti untuk membuat Laura terluka, karena kali ini saya tidak akan membiarkan siapapun menyakitinya!" ucap Alex tegas.Setelah berkata demikian Alex pergi dari hadapan David. David pun memilih kembali masuk ke dalam ruangan.Benar kata semua orang yang pernah membandingkan Linda dengan Laura. Tentu Linda unggul dari semua yang ada pada diri Laura secara fisik, tapi sayangnya David sudah terjebak dalam kisah cintanya dengan Laura."Kenapa aku bisa tak curiga sedikitpun kalau Laura hamil anakku. Aku justru menuduhnya sudah berselingkuh," David membatin dengan penyesalannya. Empat jam berikutnya acara wisuda pun berakhir, saat David sedang berpamitan dengan rektor kampus itu, ternyata Laura dan si kembar sudah tidak ada di sana. David panik, dia berlari ke luar ruangan sambil berteriak memanggil nama Laura."Lauraaaaaaaaa, di mana kamu sayang? Jangan seperti i
[Laura, David mencarimu dengan menyebarkan fotomu di sosial media dan media massa.]Alex menghubungi sang sahabat melalui panggilan telepon pintar. Dia baru saja melihat berita itu saat dirinya hendak pulang kantor.[Apaaaa? Tidak ada puasnya dia menyakitiku dan membuatku semakin membencinya.]Laura tak habis pikir akan serumit ini, pertemuan pertamanya setelah tiga tahun berpisah justru membuatnya semakin gila.Laura yang tadinya berdiri tiba-tiba saja merasa pusing dan memilih untuk duduk.[Saranku, sebaiknya kamu hubungi David sebelum berita ini menyebar.aku hanya takut Monica kembali menemukanmu dan membuat hidupmu tidak tenang. David tidak pernah tahu apa yang sudah kamu lalui Laura, dia juga tidak pernah tahu kamu pernah hampir menjadi korban pembunuhan.]Laura tak bisa berucap lagi, dia memilih untuk diam dan menangis. Bagaimana kalau nanti David mengambil si kembar? Laura lebih baik mati daripada berpisah dengan Dika dan Dita.Sepertinya keputusan untuk bicara dengan David ada
“Apa kamu tidak ikut masuk sayang?” tanya Linda pada sang tunangan.Setelah selesai makan siang bersama, akhirnya David mengantarkan Linda ke butik sang Mama.David menggeleng, “aku masih ada meeting, sekarang turunlah waktuku sudah banyak terbuang,” ucapnya tanpa peduli sudah menyakiti hati Linda atau tidak.“Kenapa sih kamu selalu menganggapku seperti makhluk tak kasat mata, lihat tuh Joe, dia memperlakukan kekasihnya dengan sangat baik. Wanita itu butuh perhatian David, dan itu sudah lama tak pernah aku dapatkan dari kamu!”Wanita cantik itu sudah tak kuasa menahan amarahnya, dia dianggap seperti batu oleh sang tunangan. Bahkan cincin pertunangan mereka tak pernah digunakan lagi olehnya."Stop membandingkan aku dengan orang lain!" bentak David. "Kamu pernah merasakannya dulu bahkan lebih dari itu. hanya saja bila orang lain bersyukur mendapatkanya tapi tidak dengan kamu. Kamu tak pernah puas dengan yang kamu miliki dan memilih berselingkuh di belakangku!” tegas David penuh penekana
Saat David mendekat dan hendak memeluk Laura, wanita itu mundur beberapa langkah."Saya datang ke sini untuk bicara baik-baik dengan anda, bukan karena masih menganggap anda ada. Saya bukan Laura yang dulu anda kenal," ucapnya tegas.Tak ada air mata seperti David, tak ada rasa takut bertemu pria itu, Laura sangat tenang cenderung dingin."Duduklah, jangan rusak pertemuan ini, aku tidak ingin kita bertengkar," pinta David.Laura pun duduk persis di bangku di depan David. Bila dulu setiap melihat pria ini ada getar aneh di dalam dadanya, namun setelah berjuta masalah hingga nyaris kehilangan nyawanya membuat rasa itu menguap seiring dengan rasa sakit yang terus Laura rasakan.“Tolong jangan pernah ganggu saya lagi apalagi tujuan anda hanya untuk menyakiti saya. Hentikan semua itu!” tegas Laura.David mengerjap berkali-kali dia seakan tak pernah mengenal wanita di depannya ini. Lauranya benar-benar berubah."Aku sangat mencintaimu Laura, mana mungkin aku sengaja membuatmu menderita. Aku
Beberapa kali sopir yang mengantarkan Laura mencuri pandang dari arah spion.Decak kagum atas hebatnya seorang ibu merawat anaknya seorang diri.Bahkan sepanjang perjalanan gadis kecilnya sedikit rewel. Enam menempuh jalur darat wanita itu lalui tanpa mengeluh sama sekali.Di layak disebut sebagai Mama terbaik di muka bumi ini.“Pak berhenti di depan ya pak, rumah yang pagarnya bercat merah,” ucapnya.“Siap Nyonya,” sahut sang sopir.Sampai akhirnya mereka tiba di sebuah rumah minimalis namun terkesan mewah.Di halaman depan terlihat ada bangunan kecil semacam toko, namun tak ada plang nama untuk identitas tempat itu.Seorang wanita paruh baya keluar membukakan pintu untuk majikannya. “Selamat datang kembali Nyonya,” sapanya.“Iya Bi, terima kasih. Tolong ambil tasnya dulu ya Bi, baru setelahnya bantu angkat Dika,” pinta Laura.“Baik Nyonya,” jawabnya.Sopir pun memberikan dua tas dan satu koper berukuran besar pada sang pelayan untuk dibawa masuk ke dalam rumah.Tak lama kemudian sa