Share

Bab 028

Author: Queen Moon
last update Last Updated: 2025-01-06 23:36:15

Laura pulang ke rumah sore hari dengan lima mobil mengiringinya. Semuanya penuh dengan barang belanjaannya dan lima pengawal yang dikirim orang tuanya.

Sopir dan lima pengawal keluarga Adams membantunya membawa semua barang belanjaannya, sementara dia hanya menggendong putrinya yang sudah tidur.

“Taruh saja di sini, Pak. Biar pelayan yang akan mengurus nanti,” kata Laura setelah lima pengawal yang diutus keluarga Adams meletakkan barang-barang belanjaannya di lantai ruang tamu.

Saking banyaknya, hingga hampir memenuhi seluruh ruang tamu.

Hal itu menarik perhatian para pelayan di rumahnya.

“Dari mana Nyonya mendapat uang untuk membeli semua ini?”

“Astaga, lihat semuanya bermerek terkenal. Nyonya Seline bahkan tidak pernah membeli sebanyak ini. Tuan Lucian pasti akan marah jika Nyonya menghambur-hamburkan uang seperti ini.”

“Ini tidak mungkin dari Tuan Lucian. Pernahkah kalian melihat Tuan memberinya uang? Apalagi mengutus para pengawal itu.”

“Jadi, dari mana Nyonya mendapatkan uang?”

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 029

    Apa yang diambil para pelayan adalah perhiasan, sepatu, kosmetik, dan skincare mahal. Adapun bajunya, dia menyuruh mereka mencuci bajunya. Apa yang dicuri para pelayan itu adalah hal yang tak seharusnya mereka sentuh!Laura tersenyum dingin. “Bagus sekali. Tangan kalian memang sangat kotor dan busuk.”Dia dengan tenang turun ke lantai bawah melihat para pelayan sedang membersihkan lantai dan pura-pura mengabaikannya.“Di mana barang-barangku yang kalian curi?” Dia bertanya tenang.Tapi mereka hanya menatapnya dan melanjutkan pekerjaan mereka.Laura mendekat, mengambil vas bunga terdekat dan menghancurkannya di bawah kaki mereka.“Akh!”Mereka menjerit dan menjauh dari pecahan beling.“Nyonya, apa kamu gila!” Seru seorang pelayan bernama Sindy yang tidak beruntung kakinya terkena pecahan beling.“Aku tanya sekali lagi, di mana barang-barangku yang kalian curi!” Bentak Laura.“Tidak ada yang mencuri barang-barangmu, Nyonya! Kamu sendiri yang tidak bisa menjaga barang dan menghilangkann

    Last Updated : 2025-01-06
  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 030

    “Benar, CCTV ini merekam suara dan orang-orang di rumah ini. Mari kita lihat apakah yang dikatakan para pelayan benar atau salah. Kita tidak boleh membiarkan pelayan mencuri, apalagi memfitnah majikan.” Lucian berbicara membantu Laura.Laura menoleh menatap Lucian dengan alis terangkat, heran dan curiga, mengapa dia membantunya?Kakek Billy memandang dengan puas dan mengangguk. “Jika memang seperti itu, mari kita lihat rekaman CCTV. Lucian, bawakan rekaman CCTV rumahmu. Kita tidak bisa membiarkan pelayan memfitnah majikan, dan juga tidak boleh membiarkan rumor tentang keluarga Wilson menganiaya pelayan tersebar. CCTV ini akan menjadi bukti.” Dia berhenti sejenak dan menatap para pelayan tegas. “Jika ada pelayan yang mencuri, kami akan mengirimnya ke kantor polisi dan memblacklist mereka agar tidak bekerja di mana pun. Jadi, sebaiknya kalian mengaku sekarang atau menanggung konsekuensi yang lebih parah jika ketahuan berbohong dan mencuri.” Para pelayan gemetar ketakutan dan saling pan

    Last Updated : 2025-01-07
  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 031

    "Kalianlah yang memulai duluan. Kamu menyabotase lounge VIP yang sudah kupesan. Manajer dan karyawan di toko itu bahkan tidak menghormatiku, meski tahu aku dari keluarga Wilson," balas Seline marah."Sudah cukup. Jika karyawan dan manajer toko tidak menghormatimu, itu berarti status orang itu sangat tinggi dari keluarga Wilson." Sela Kakek Billy lalu menatap Laura. "Apa identitas temanmu itu, Laura? Apa dia orang yang sangat penting?""Nyonya Willy tidak suka mengumbar identitasnya demi kenyamanannya. Maaf, aku tidak bisa memberitahu kalian.""Halah, dia pasti musuh keluarga Wilson. Jika bukan, dia tidak akan berani melawan dan mempermalukan aku!" Seline menggertakkan gigi, memelototi Laura."Cukup! Hentikan semua omong kosong ini," bentak Kakek Billy tegas. "Biarkan saja jika Laura tidak ingin memberitahu, tapi orang ini tampaknya cukup penting. Dan Seline, jangan lagi bertengkar dengan orang yang tidak kamu kenal. Di Capital ini, bukan hanya keluarga Wilson yang memiliki status berg

    Last Updated : 2025-01-07
  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 032

    “Secara teknis ini juga adalah kamarku. Istriku, mari kita tidur bersama. Sudah lama sekali kita tidak pernah tidur bersama.” Lucian tersenyum sambil menepuk sisi tempat tidurnya. “Hari ini kamu sangat menarik dan tidak seperti biasanya. Kamu menyingkirkan para pelayan kurang ajar yang dikirim ibuku dan mengatur kembali rumah tangga kita.”Laura tertawa dingin. “Jadi kamu sudah tahu para pelayan itu sangat kurang ajar padaku dan diam saja?!”“Aku baru tahu mereka memperlakukan kamu seperti itu hari ini,” balas Lucian datar. “Sudahlah, berhenti berdebat. Mari kita tidur. Besok aku harus berangkat kerja pagi-pagi.” Dia mencoba tersenyum menawan pada Laura dan mengulurkan tangannya padanya.“Ayo, sini sayang. Tidurlah di sampingku.”Laura menatapnya seolah dia gila.“Apa kamu gila? Salah makan obat? Siapa yang mau tidur denganmu? Keluar!”“Jangan marah-marah terus. Kamu akan cepat tua.”“Apa sih yang salah dengan otakmu? Kita tidak pernah tidur bersama sejak kamu bangun dari koma dan ber

    Last Updated : 2025-01-07
  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 033

    Sinar matahari masuk melalui tirai tulle di kamar tidur yang elegan dan luas. Laura menutup matanya menghalau sinar matahari dengan tangannya, dia tidak bangun dan berencana tidur lagi. memeluk selimutnya, dia berbaring miring dan meringkuk ketika dia tiba-tiba disodok oleh sesuatu yang keras di pantatnya. Laura membuka matanya sambil mengerjap, mencoba memproses apa yang terjadi. Seseorang memeluknya dari belakang, lengangnya melingkari payudara nya dan benda keras di pantatnya begitu menusuk dan panas. Dia ingat tadi malam seluruh keluarga Wilson berkunjung dan makan malam bersama. Lalu dia berdebat dengan Lucian dan berakhir Laura mengalah membiarkan Lucian tidur di tempat tidurnya. Wajah Laura seketika memerah menyadari apa yang terjadi, tubuhnya menjadi kaku. Saat itu Lucian bangun dan berbisik serak di telingannya. "Pagi ...." Dia membenamkan wajahnya di tengkuknya dan menghirup aroma tubuhnya dalam-dalam. Tangannya meraba-raba payudara Laura dan menariknya ke pelukanny

    Last Updated : 2025-01-09
  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 034

    "Amel nggak salah lihat kok." Suara Ibu dan anak itu menjauh dari kamar, meninggalkan Lucian yang masih berbaring di lantai. Lucian mendesah mengusap bibirnya, sambil menyeringai. Sensasi bibir Laura masih terasa di lidahnya. Dia kemudian meringis saat mencoba bangun. Punggung dan perutnya rasanya sakit sekali. Dia tertatih-tatif ke kamar mandi. Dia membutuhkan waktu lama di kamar mandi untuk meredakan panas di tubuhnya karena keintiman yang tak terpuaskan. . . Setelah memberinya susu, mandi dan berhasil membuat putrinya sibuk menonton TV di ruang bermain, Laura kembali ke kamarnya ingin mencuci muka. Dia membuka pintu kamar mandi tanpa berpikir dan tersentak menemukan Lucian ada di sana. Pria itu sedang membelakanginya, berdiri di depan wastafel sambil mencukur kumisnya. dia hanya mengenakan handuk yang melilit pinggangnya. Tubuh bagian atasnya telanjang dan basah usai mandi. Tatapan Laura terpaku pada punggungnya. Terdapat bekas luka akibat pecut dan merah yang masih men

    Last Updated : 2025-01-09
  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 035

    "Cepatlah sarapan. Bukankah kamu bilang harus pergi pagi-pagi sekali ke kantor?" Lucian menatapnya dalam-dalam, merasakan ketidakpuasan dan kekecewaan karena sikap acuh tak acuh istrinya. Dulu di masa lalu Laura mengharapkan perhatian dan bersikap lembut padanya. Sejak dirawat saat demam tinggi, Laura menjadi orang yang berbeda. Lucian harus membiasakan diri dengan sikap dingin dan acuh tak acuh istrinya. . . Pada akhirya Lucian mendapatkan apa yang dia inginkan tak peduli bagaimana Laura menolak keras saat dia memindahkan semua barang-barangnya di kamar dan tidur bersama. Bahkan jika Laura pindah kamar, pria itu akan mengikutinya juga. Anehnya bagi Laura dia tak mendengar kabar tentang Viola. Menurut berita yang didapatkan Dean dengan mudah, Viola sedang keluar negeri untuk memperbaiki hidungnya yang rusak dan tak kembali untuk sementara waktu. Tidak heran Lucian begitu menganggur ingin memperbaiki hubungan mereka. Hubungan mereka menjadi perbincangan aneh para pel

    Last Updated : 2025-01-09
  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 036

    Pesawat mendarat di Honolulu, Hawaii. Angin laut yang hangat menerpa wajah Laura saat mereka turun dari pesawat. Di sampingnya, Lucian menggendong Amel, yang riang menunjuk-nunjuk ke berbagai arah.Hawaii, liburan bulan madu, hadiah yang dipaksakan dari Kakek Billy. Setelah dua tahun menikah, ini adalah bulan madu pertama mereka. Tidak seperti pasangan atau keluarga yang menikmati liburan, wajah pasangan itu tampak lesu. Lebih tepatnya Laura.“Apa kamu tidak bisa tersenyum?” bisik Lucian karena Laura sama sekali tidak tersenyum sejak mereka meninggalkan Capital.“Ini bulan madu kita, setidaknya tersenyumlah atau berbahagia.”Laura mendelik dengan wajah masam.“Mama, Kakek Billy bilang aku akan punya adik setelah liburan dari Hawaii. Adik itu dijual di Hawaii?” Amel menatapnya polos dari pelukan ayahnya.Awalnya, Amel tidak diizinkan ikut karena liburan ini untuk Laura dan Lucian. Namun, Laura tidak ingin meninggalkan putrinya dan tidak ingin menghabiskan waktu berdua saja dengan Luci

    Last Updated : 2025-01-10

Latest chapter

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 137

    “Nenek, Amel ikut ….” Amel sama gembiranya dengan neneknya dan masuk ke kamar rawat.“Maaf, ibuku sudah bersikap tidak sopan. Dia senang dengan anak-anak dan bersemangat setelah mendengar dari Dean bahwa si kembar sangat mirip dengan Kak Tristan. Maaf ya ….” Laura meminta maaf menyadari raut wajah Mia terlihat tidak nyaman sejak mereka datang.“Tidak apa-apa. Apa Dean Adams … dokter di sini? Dia menyelidiki tentang anak-anakku?” Mia bertanya pasrah sambil mengusap wajahnya.Dia tidak menyadari salah satu anggota keluarga Adams bekerja di rumah sakit ini. Dan dia tak mengantisipasi kakak kedua Laura begitu tertarik pada anak-anaknya dan mengungkit tentang si kembar pada keluarga Adams.Pasti kemiripan di kembar dengan Tristan di ceritakan pada seluruh anggota keluarga Adams dan menarik perhatian mereka. Karena itu seorang Matriarch keluarga Adams datang jauh-jauh kemari tanpa peduli waktu sudah hampir larut malam.“Ya, ini salah satu rumah sakit yang dikelola olehnya. Kak Dean melihat

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 136

    Ekspresi Tristan juga berubah serius. Dia berdiri dalam sekejap dari sofa.“Aku akan melihatnya sendiri!”“Tunggu! Tunggu dulu!” Dean buru-buru menahan kain celana Tristan. Untung kain celananya tidak melorot. Tapi Dean menatap tatapan sinis dari kakak tertua.Dia segera melepaskan celana Tristan dan cengengesan. “Aku nggak bilang anak-anak itu adalah anak-anak Tristan. Cuma bilang mirip!”Willy memukul pundak putranya gemas. “Kamu seharusnya bilang! Kamu hampir membuat ibu serangan jantung!”Tristan menatap adiknya tajam yang membuat Dean merinding takut.Dean mengusap belakang kepalanya. “Kalian akan lebih syok jika berkunjung dan melihat sendiri wajah anak-anak kembar itu. Mereka persis sekali dengan foto Kak Tristan di masa kecil. Lebih tepatnya kembar identik seperti aku dan Dean.”“mereka anak-anakmu berarti?”“Ibu, tolong jangan asal ambil kesimpulan, dong,” keluh Dean. “Pokoknya anak-anak itu persis seperti Kak Tristan. Ibu akan terkejut jika melihatnya nanti. Jadi aku ngomon

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 135

    Laura mengalihkan pandangannya ke samping. Posisi ini sangat intens dan membuatnya tidak nyaman.“Mengapa kamu peduli padaku? Saat itu kamu sudah bersama Viola. Apalagi yang kamu inginkan? Aku sudah melepaskanmu agar kalian hidup bahagia. Jadi, tolong menjauhlah dari hidup—”Laura tak sempat menyelesaikan kalimatnya karena bibirnya tiba-tiba terkunci dalam ciuman panas Lucian.Matanya melebar. Dia berusaha meronta dan mendorong pria itu, namun tubuh dan bibirnya tertawan oleh pria itu, dan dia tak bisa menggerakkan tubuhnya.“Lucian...” Laura tak sempat menyelesaikan kalimatnya karena lidah pria itu menyelinap masuk ke dalam mulutnya.Ciumannya sangat intens dan panas, mencuri nafas Laura. Lidahnya menggodanya dalam mulutnya membuat sensasi geli di bawah perut Laura.Laura menggelengkan kepala menyangkal ciuman ini sangat menggairahkan. Dia menggigit bibir bawah Lucian dengan kuat, menyebabkan pria itu mendesis dan melepaskan bibirnya.Dia dengan cepat mendorong lengan Lucian.“Dasar

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 134

    “Papa, kapan lagi Amel bisa ketemu Papa?” Amel menatap Lucian dengan penuh harap setelah Lucian selesai membayar makan siang mereka di kasir dan keluar dari restoran.Lucian berlutut di depan Amel dan mengusap kepalanya.“Amel bisa menghubungi Papa kapan saja. Apa Amel punya ponsel?”Amel menggelengkan kepala. “Mama nggak mengizinkan Amel pegang ponsel, nanti Amel jadi malas belajar.”“Benarkah, bagaimana ini? Kalau Amel punya ponsel, Amel bisa telepon Papa kapan saja. Bagaimana kalau telepon Papa dengan ponsel Mama?” Lucian berkata sambil melirik Laura yang berada beberapa langkah dari mereka, sedang menelepon seseorang di halaman parkir.Mata gadis kecil itu berbinar, lalu dia berlari menghampiri Laura dan menarik tangannya.“Mama, mama, mama!”Laura menunduk menatap Amel yang menarik-narik lengannya. “Ada apa, sayang?”Amel tersenyum lebar. “Boleh Amel pinjam ponsel Mama?”“Oh, tunggu sebentar, sayang.” Laura mengusap kepala Amel tanpa bertanya, lalu berbicara kembali di teleponnya

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 133

    Lucian mengalihkan pandangannya dari Amel dan menatap Laura tenang.“Mama ….” Senyum lebar di wajah Amel perlahan-lahan memudar, dia memandang Laura dengan cara yang sama seperti Elina.Laura sesaat tertegun melihat ekspresi putrinya dan mengernyit. Amel terlalu peka. Dia mencoba tersenyum padanya.“Hai, sayang. Apa kamu sedang makan? Apa yang kamu makan?” Dia membungkuk dan mencium pipi putrinya.Amel menatap takut-takut. “Mama jangan marah ya. Amel cuma sekali ini makan spaghetti. Habis ini Amel nggak makan lagi ….”Hati Laura tercubit melihat tatapan cemas putrinya. Dia tersenyum lembut mengusap rambut Amel.“Nggak apa-apa, sayang. Amel bisa memakannya sekali-kali. Kalau Amel mau lagi, Mama akan bawa Amel makan spaghetti kapan-kapan.” Dia kemudian melirik Lucian tajam. “Bukankah Mama sudah bilang Amel nggak boleh menerima ajakan orang asing? Amel sudah bikin Mama khawatir.”“Tapi Papa kan bukan orang asing.” Amel mengerjap dengan polos.Laura mencoba mempertahankan senyum di wajahn

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 132

    Laura baru selesai dengan laporan keuangan departemen Store dan menyerahkannya pada Anna.“Apa ini yang terakhir?” tanyanya sambil meregangkan lehernya yang pegal karena seharian menunduk mengerjakan laporan departemen Store yang menumpuk karena peralihan jabatan Direktur sebelumnya.“Ya, Direktur. Ini yang terakhirnya. Sisa laporan dari departemen lain akan diserahkan setelah jam makan siang. Ini sudah jam makan siang. Apa Anda ingin makan siang?”“Ya, aku ingin menjemput putriku dan makan siang bersamanya. Kamu boleh pergi istirahat makan siang.”“Baik Nona,” Anna menanggapi sopan dan berbalik pergi meninggalkan kantor Laura.Setelah Anna pergi, Laura meraih ponselnya dan menghubungi Elina, pengasuh Amel.“Halo Bibi, apa Amel sudah pulang sekolah?” Laura merapikan barang-barang pribadinya ke dalam tasnya dan berdiri dari kursinya.“....”"Sudah pulang? Siapa yang menjemputnya? Apa kakakku?" Langkah kakinya tiba-tiba berhenti saat hendak keluar dari kantornya."Siapa kamu bilang? Luc

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 131

    Halaman sekolah itu sangat ramai dengan anak-anak yang keluar dari kelas saat bel pulang sekolah berbunyi. Anak-anak keluar dengan seorang pengasuh atau guru berlari menghampiri orang tua mereka yang sudah menunggu, menjemput mereka.Lucian mengamati dari luar mobil sambil bersandar di mobil Bentley dengan kacamata hitam di wajahnya.Beberapa ibu muda dan guru melirik-liriknya dengan wajah tersipu. Lucian mengabaikan semua perhatian itu karena fokusnya mencari wajah putrinya di antara anak-anak TK yang pulang sekolah.Kemudian dia melihat sosok anak yang menyerupai Laura versi mini keluar dari kelas sambil menggandeng lengan pengasuhnya. Lucian merasakan kehangatan dan kerinduan di dalam hatinya saat memandang putrinya. Amel sangat menggemaskan dengan seragam biru muda dan rok hitam kotak-kotak dan bertali. Tas merah muda bergambar stroberi tersampir di punggungnya yang kecil.Wajahnya benar-benar menyerupai Laura dalam versi kecil. Sangat menggemaskan. Lucian tak bisa menahan senyum

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 130

    “Apa yang harus aku lakukan sayang? Aku nggak bisa menjauh dari Jayden barang sedetik saja,” Viola bersandar dengan manja di pelukan seorang pria yang cukup tua. Dia duduk di atas pangkuannya dan memeluk lehernya.“Bersabarlah. Selama Jayden kita mendapat warisan Lucian, gak apa-apa kamu menjauh dari keluarga Wilson dan Lucian. Jangan membuat kakek tua itu marah lagi.” Philip mengelus rambut wanita itu menenangkan di atas tempat tidur. Keduanya tak mengenakan sehelai benangpun di tubuh, hanya selimut yang menutup bagian bawah mereka.Setelah diusir dari kediaman Wilson dan tidak diizinkan mendekati Lucian atau Jayden, Viola sangat frustasi dan marah. Dia mendekati satu-satunya pria yang bisa membantunya dan sekaligus ayah kandung Jayden. Mereka bertemu diam-diam di sebuah hotel.“Aku nggak bisa bersabar lagi. Aku sudah cukup marah selama tiga tahun ini dicemooh karena digantung, tanpa kepastian kapan Lucian akan menikahiku sementara Jayden tumbuh semakin besar,” ujar Viola sangat tida

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 129

    “Ayah kamu sangat peduli sekali pada Jayden lebih dari ayahnya sendiri. Orang lain akan berpikir Jayden adalah putramu.”“Jayden, jangan bicara sembarangan. Itu fitnah yang kejam!” Viola yang membantah paling cepat.Philip tersentak dan membantah dengan marah. “Omong kosong apa yang kamu ucapkan! Jayden adalah cucuku, memangnya aku tidak boleh peduli padanya!”Raut wajah Seline juga terlihat jelek. “Lucian, berhati-hati dengan apa yang kamu ucapkan.”“Ibu, ayah tidak pernah peduli padaku dan tak pernah melakukan peran atau tanggung jawabnya sebagai seorang ayah. Aneh sekali dia terlalu peduli pada Jayden. Kamu juga orang paling mengenal ayah. Apa kamu tidak curiga?”Seline terdiam, terlihat bingung dan curiga menatap antara Philip dan Viola.Viola menangis mendengar kata-kata Lucian. “Lucian, kamu sangat keterlaluan. Apa kamu menuduhku berselingkuh dengan ayahmu? Tidak apa-apa kamu nggak mencintaiku lagi, tapi mengapa kamu merendahkan aku di depan keluargamu dan Jayden!” Dia menutup

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status