Share

Bab 060

Author: Queen Moon
last update Last Updated: 2025-01-28 23:36:56

“Bahkan jika Laura anak keluarga Samson, dia tetap tumbuh di keluarga kaya. Kalian pikir kalian yang punya uang? Atau...,” Mia menatap mereka berdua dan mengerutkan kening.

“Kalian terus berbicara tentang menjual tubuh, atau kalian sebenarnya yang menjual tubuh kalian sendiri untuk mendapatkan uang? Kok kalian bisa tahu praktik seperti itu...”

“Tutup mulutmu!” Amy membentak marah dan gelisah. “Kamu pikir kami miskin seperti kalian!” Dia mengangkat tangan ingin menampar Mia.

Laura menangkap tangannya dan menatap Amy tajam.

“Mia hanya menduga, kenapa kalian marah? Merasa ketahuan ya?”

Wajah Amy memerah marah dan malu.

“Tentu saja tidak! Berbicara dengan kalian membuatku jengkel saja. Cepat transferkan uangnya padaku sekarang!”

Laura mendengus dan hendak mentransfer ketika sebuah tangan menghentikan tangannya.

“Tunggu sebentar, Nona Adams.” Seorang wanita berambut merah muncul tanpa diminta.

Cassie berdiri di samping Laura dan mendengus menatap Amy dingin. “Kamu yakin bajumu seharga 80 j
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Zhen Zhen
wah wah mkin seruuu. lucian buang saja kelaut
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 061

    Laura tersenyum canggung ketika pandangan mahasiswi tertuju padanya karena ucapan Glen.“Maaf, Siapa kamu? Aku tak mengenalmu.”Glen hanya tersenyum, “apa kamu ingat kita bertemu di kantor kakakmu. Kamu menjatuhkan bukumu,” ujarnya lalu menunjukkan buku di tangannya pada Laura.“Benar … itu bukuku.” Laura ragu-ragu mengambil buku itu tapi Glen menjauhkan buku itu dari jangkauannya.“Ayo, aku akan mengantarmu pulang. Bibi Willy memintaku untuk menjemputmu pulang.”Laura terdiam merasakan pandangan semua mahasiswa semakin menusuk.Windy dan Amy menatapnya cemburu, termasuk Mia dan Cassie.Untuk pertama kalinya Laura merasakan dimusuhi karena terlihat dekat dengan Prince Charming alumni kampusSetelah dipermalukan, Amy tidak berani mencoba menarik perhatian. Hanya Windy sangat geram dan iri pada Laura yanh menjadi pusat perhatian dan yang tampaknya memiliki hubungan yang tak biasa dengan Tuan Muda Glen.“Tuan Muda Glen, apakah kamu memiliki hubungan dengan keluarga Samson?” Windy bertany

    Last Updated : 2025-01-29
  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 062

    Mata Mia melebar, menatap antara Laura dan Glen, tidak menyangka Laura begitu dekat dengan Glen Hastings, salah satu Tuan Muda dan pewaris tunggal keluarga Hastings. Laura punya koneksi dengan orang-orang terkemuka."Kalau kalian tidak keberatan, izinkan kami pergi dulu. Aku datang menjemputnya dan mengantarnya pulang. Nanti besok pagi, aku akan menghadiri seminar di kampus. Kita bisa berfoto sepuasnya," ujar Glen menenangkan para fans mahasiswi.Para mahasiswi itu terlihat lega. Rupanya Glen tidak memiliki hubungan romantis, dia hanya teman masa kecil Laura."Baiklah, sampai jumpa besok semuanya. Belajarlah yang rajin." Glen memperlakukan para mahasiswi itu seperti junior dan sangat ramah, membuat para mahasiswi tersipu dan menatapnya dengan penuh kekaguman."Ayo Laura, kita akan telat makan malam."Laura tak bisa berkata-kata ketika Glen menarik tangannya menuju ke mobilnya. Dia berbalik dan melambai pada Mia yang terpaku menatap ke arah mereka."Mia, sampai jumpa besok!"Mia mengan

    Last Updated : 2025-01-30
  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 063

    Suasana dalam mobil itu canggung. Laura tidak tahu bagaimana menanggapi Glen, tunangan masa kecilnya.“Jangan khawatir, aku tahu kamu sudah menikah dan punya anak,” Glen menatap lurus ke depan. “Tristan sudah menceritakan keadaanmu padaku. Aku prihatin atas apa yang dilakukan suamimu padamu.” Laura meringis menatap keluar jendela. Masalah rumah tangganya bukan sesuatu yang ingin dia dengar dari orang lain.Glen menoleh melihat Laura yang tak menanggapinya.“Apa kamu tidak nyaman?”“Tidak, aku baik-baik saja,” balas Laura tenang tanpa mengalihkan pandangannya dari jendela.Melihat Laura tidak ingin membicarakan tentang rumah tanggannya, Glen mengerti dan tidak membahas lagi tentang masalah rumah tangganya.Dia akan pelan-pelan mendekatinya, membuatnya membuka diri padanya.Dia merindukan gadis kecilnya yang dulu selalu berteriak memanggilnya calon suaminya. Tapi sekarang gadis kecil itu telah tumbuh dewasa dan tidak lagi sombong seperti dulu.Keluarga Adams telah menceritakan bagaima

    Last Updated : 2025-01-30
  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 064

    "Terima kasih, Bibi, nggak perlu. Kamu mengunjunginya kapan-kapan saja. Tapi kamu tahu bagaimana temperamen ibuku? Dia nggak ingin membuat kalian khawatir.""Allina sungguh keras kepala. Dia selalu berpura-pura kuat dan nggak mau membuat khawatir. Kamu harus menjaga ibumu baik-baik. Besok kami akan mengunjunginya, dia nggak boleh menolak."Glen mengangguk. "Ya, aku akan beritahu ibuku." Dia menatap Laura sejenak lalu mengangkat tangannya menggosok kepalanya. "Sampai jumpa di seminar besok, Laura. Aku harap kamu akan hadir di seminarku."Dia mengedipkan mata sesaat lalu mengucapkan selamat tinggal pada keluarga Adams yang berkumpul di ruang tamu dan berjalan pergi. Laura merasa panas di pipinya. Sekarang dia mengerti mengapa Glen diidolakan di kampus dan diberi julukan Prince Charming."Apa-apaan sih dia kedip-kedip segala pada Laura!" Dean memelototi punggung Glen yang menjauh."Tentu, dia masih suka sama Laura," kata Willy mengedipkan mata pada Laura dengan jenaka. "Apa kamu senang b

    Last Updated : 2025-01-30
  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 65

    Kelas Laura baru saja berakhir, dan para gadis bersemangat berlari keluar dari kelas. Laura merasa bingung, bahkan Mia tampak sangat bersemangat. “Mia, ayo cepat! Atau kita tidak akan kebagian kursi,” dorong Mia pada temannya yang lambat. “Mengapa buru-buru? Kita tidak ada kelas setelah ini,” Laura bertanya sambil memasukkan buku-bukunya ke dalam tas. “Aduh, Laura, masa kamu lupa? Tuan Muda Glen akan mengadakan seminar hari ini. Ini sangat berharga!” “Oh ya, aku hampir lupa…” Laura teringat bahwa Glen akan datang ke kampusnya untuk mengisi seminar. “Padahal kamu teman kecil Tuan Muda Glen, bagaimana kamu bisa lupa?” Cassie tiba-tiba muncul di sisinya, menatap Laura dengan ingin tahu. “Aku dan Tuan Muda Glen tidak terlalu dekat. Lagipula, aku tidak bisa hadir di seminarnya,” jawab Laura sambil berdiri dari kursinya. “Mengapa?” Mia menatapnya dengan kening berkerut. “Aku harus pulang dan mengurus anakku. Anakku sedang sakit hari ini.” “Aku lupa kamu sudah punya anak. A

    Last Updated : 2025-02-02
  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 066

    "Tidak apa-apa." Laura mematikan panggilan teleponnya dan beranjak pergi. Dia hendak memesan taksi online ketika seseorang memanggil namanya."Laura!"Laura menoleh dan melihat Glen yang berjalan mendekatinya. "Ke mana kamu pergi?" tanya pria itu setelah berhenti di depannya."Aku hendak pulang," balas Laura menatap Glen. "Bukankah kamu harus mengisi seminar sekarang?""Ya, memang aku akan mengisi seminar, tapi aku tidak melihatmu. Teman sekelasmu, Mia, bilang bahwa kamu tidak bisa hadir dan sudah pulang. Mengapa kamu tidak ikut seminarku?" "Uhm, mungkin lain kali aku akan hadir, tapi hari ini aku tidak bisa. Aku sudah berjanji pada Amel untuk meluangkan waktu bersamanya. Anakku sedang sakit. Maaf nggak bisa hadir di seminarmu.”Raut wajah Glen tampak kecewa, tetapi dia berusaha tersenyum. "Begitu ya. Semoga Amel cepat sembuh. Aku akan berkunjung setelah seminarku selesai. Apakah Pak Andri belum menjemputmu?" tanyanya, karena dia belum melihat supir pribadi keluarga Adams."Pak And

    Last Updated : 2025-02-03
  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 67

    Laura tersenyum padanya, mengucapkan selamat tinggal sebelum melangkah menuju mobil Bentley milik Lucian.Lucian dan Glen saling memandangi dengan tatapan tajam, memunculkan ketegangan yang jelas. Akhirnya, Lucian yang berbicara lebih dulu dengan suara tenang, “Tuan Hastings, sampai jumpa lain waktu.”Tanpa menunggu balasan Glen, Lucian berbalik dan masuk ke dalam mobil, mengendarai keluar dari kampus. Glen memandang mobil Bentley itu sampai menghilang, tangannya terkepal erat.“Lucian Wilson… Aku akan mengambil kembali tunanganku darimu.”Di dalam mobil, suasana cukup hening. Laura mengetik pesan di ponselnya, meminta ibunya agar membawa Amel ke kafe atau taman agar dia bisa menjemput di sana. Dia memberitahu Willy bahwa dia bersama Lucian untuk menjemput Amel dan tidak ingin Lucian mengetahui hubungan dengan keluarga Adams.Lucian meliriknya dari ujung mata, melihat istrinya begitu asyik chatting. “Bagaimana kabar kamu dan Amel?” tanyanya.“Kami baik-baik saja,” balas Laura acuh tak

    Last Updated : 2025-02-03
  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 068

    Lucian mengusap punggungnya, menenangkan.“Apa Amel sudah minum obat?”“Belum, Papa. Amel nggak suka obat.” Amel bersandar di pundaknya, sangat lesu. “Amel kangen sekali sama Papa.”“Maafkan Papa baru datang.” Lucian mendesah, mencium pipinya.Laura memandang mereka, tidak tahu harus berkata apa mendengar kata-kata putrinya. Jelas Amel sangat merindukan papanya sampai dia jatuh sakit.Di kehidupan sebelumnya, Amel tidak pernah mendapat kasih sayang Lucian dan hanya memandang papanya dari kejauhan dengan ekspresi rindu, tapi tidak berani mendekat. Bahkan saat Amel sekarat, orang yang ingin dia temui untuk terakhir kali adalah papanya.Sayangnya, Lucian tidak pernah memenuhi keinginan putrinya sampai akhir.Di kehidupan ini, Lucian tiba-tiba menunjukkan perhatian pada Amel, tentunya membuat gadis kecil itu senang dan semakin terikat pada Lucian.Willy terdengar menggerutu di sebelah Laura. “Mengapa dia datang?”Laura mendesah sambil mengangkat bahu. “Dia tiba-tiba muncul di kampusku da

    Last Updated : 2025-02-04

Latest chapter

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 140

    Laura menjauh dari kamar rawat si kembar, dia memikirkan kemarahan yang ditunjukkan Tristan beberapa menit yang lalu. Jarang dia melihat kemarahan Tristan.Kakak pertamanya adalah seseorang yang jarang menunjukkan emosinya. Kadang-kadang dia tidak bisa menebak isi pikirannya.Dia punya tebakan bahwa si kembar adalah anak-anak Tristan. Jika tidak, Tristan tidak akan repot datang kemari hanya untuk melihat seorang anak yang sangat mirip dengannya jika dia tidak yakin anak itu bukan anaknya.Dia merasakan interaksi aneh antara Tristan dan Mia. Tapi satu hal yang pasti, ini tidak akan berakhir baik bagi Mia.Kakak laki-lakinya adalah seseorang yang ingin semuanya di bawah kendalinya, dan tidak mentolerir sesuatu keluar dari kendalinya. Dia seseorang yang menuntut dirinya menjadi sempurna dan mengembangkan tanggung jawab sebagai putra sulung dari keluarga Adams dan pewaris Adams Group, dia tidak ingin memiliki cacat dalam dirinya. Seperti keberadaan anak haram….Laura menggelengkan kepala

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 139

    “Apa yang ingin Anda bicarakan, Tuan Adams?” Mia menatapnya tenang.“Mari bicara di luar,” kata Tristan melirik anak-anak Mia yang menatapnya penasaran.Mia melirik si kembar dan mengangguk. Meski enggan, dia hanya bisa mengikuti Tristan.“Mari bicara di sini, Tuan. Aku tak bisa meninggalkan anak-anakku terlalu jauh,” kata Mia berhenti di koridor yang sepi dan tak jauh dari ruang rawat si kembar.Tristan berhenti dan menatap Mia. Wajah wanita itu sangat cantik dan percaya diri di depannya, menatap Tristan dengan mata yang acuh tak acuh.Tiga tahun yang lalu, dia mengenal Mia sebagai gadis yang tak berani bicara padanya apalagi menatapnya.“Kamu berbicara pada Lucian Wilson dengan begitu sopan dan takut, tapi di depanku kamu tidak takut.”“Apa hubungannya pembicaraan kita dengan Tuan Wilson? Tolong katakan apa yang ingin kamu bicarakan padaku. Jangan membuang-buang waktuku.”Sudut bibir Tristan terangkat. Dia menunjukkan sebuah map coklat pada Mia.“Rupanya kamu sudah berbohong. Kamu ng

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 138

    “Aku ….” Mia berdiri terkejut dengan kunjungan mendadak dari Tristan Adams.“Tuan Adams, apa Anda ada urusan di sini?” Dia bertanya dengan suara yang sangat sopan, menyembunyikan kecemasan di dadanya.Jantungnya berdegup kencang. Dia berdiri membelakangi anak-anaknya, mencoba melindungi anak-anaknya dari tatapan menyelidik Tristan.“Aku hanya penasaran karena ibuku tidak berhenti membicarakan anak-anak kembarmu yang mirip denganku. Jadi aku datang untuk melihat sendiri dengan mata kepalaku.” Tristan berjalan masuk dengan tenang dan melirik ke belakang punggung Mia.“Mama … siapa paman itu?” Alana meraih tangan Mia dan menunjuk Tristan.“Orang asing sayang. Mama nggak kenal.”“Oh ….”Raut wajah Tristan semakin datar. Dia menyerahkan oleh-oleh yang dibawanya pada Mia.“Ini untuk anak-anakmu. Kenapa kamu menyembunyikan wajah anak-anak itu dariku? Aku sangat penasaran apakah mereka sangat mirip denganku.”“Maaf. Anak-anakku takut dengan orang asing.” Mia menghindari tatapan tajam Tristan.

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 137

    “Nenek, Amel ikut ….” Amel sama gembiranya dengan neneknya dan masuk ke kamar rawat.“Maaf, ibuku sudah bersikap tidak sopan. Dia senang dengan anak-anak dan bersemangat setelah mendengar dari Dean bahwa si kembar sangat mirip dengan Kak Tristan. Maaf ya ….” Laura meminta maaf menyadari raut wajah Mia terlihat tidak nyaman sejak mereka datang.“Tidak apa-apa. Apa Dean Adams … dokter di sini? Dia menyelidiki tentang anak-anakku?” Mia bertanya pasrah sambil mengusap wajahnya.Dia tidak menyadari salah satu anggota keluarga Adams bekerja di rumah sakit ini. Dan dia tak mengantisipasi kakak kedua Laura begitu tertarik pada anak-anaknya dan mengungkit tentang si kembar pada keluarga Adams.Pasti kemiripan di kembar dengan Tristan di ceritakan pada seluruh anggota keluarga Adams dan menarik perhatian mereka. Karena itu seorang Matriarch keluarga Adams datang jauh-jauh kemari tanpa peduli waktu sudah hampir larut malam.“Ya, ini salah satu rumah sakit yang dikelola olehnya. Kak Dean melihat s

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 136

    Ekspresi Tristan juga berubah serius. Dia berdiri dalam sekejap dari sofa.“Aku akan melihatnya sendiri!”“Tunggu! Tunggu dulu!” Dean buru-buru menahan kain celana Tristan. Untung kain celananya tidak melorot. Tapi Dean menatap tatapan sinis dari kakak tertua.Dia segera melepaskan celana Tristan dan cengengesan. “Aku nggak bilang anak-anak itu adalah anak-anak Tristan. Cuma bilang mirip!”Willy memukul pundak putranya gemas. “Kamu seharusnya bilang! Kamu hampir membuat ibu serangan jantung!”Tristan menatap adiknya tajam yang membuat Dean merinding takut.Dean mengusap belakang kepalanya. “Kalian akan lebih syok jika berkunjung dan melihat sendiri wajah anak-anak kembar itu. Mereka persis sekali dengan foto Kak Tristan di masa kecil. Lebih tepatnya kembar identik seperti aku dan Dean.”“mereka anak-anakmu berarti?”“Ibu, tolong jangan asal ambil kesimpulan, dong,” keluh Dean. “Pokoknya anak-anak itu persis seperti Kak Tristan. Ibu akan terkejut jika melihatnya nanti. Jadi aku ngomon

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 135

    Laura mengalihkan pandangannya ke samping. Posisi ini sangat intens dan membuatnya tidak nyaman.“Mengapa kamu peduli padaku? Saat itu kamu sudah bersama Viola. Apalagi yang kamu inginkan? Aku sudah melepaskanmu agar kalian hidup bahagia. Jadi, tolong menjauhlah dari hidup—”Laura tak sempat menyelesaikan kalimatnya karena bibirnya tiba-tiba terkunci dalam ciuman panas Lucian.Matanya melebar. Dia berusaha meronta dan mendorong pria itu, namun tubuh dan bibirnya tertawan oleh pria itu, dan dia tak bisa menggerakkan tubuhnya.“Lucian...” Laura tak sempat menyelesaikan kalimatnya karena lidah pria itu menyelinap masuk ke dalam mulutnya.Ciumannya sangat intens dan panas, mencuri nafas Laura. Lidahnya menggodanya dalam mulutnya membuat sensasi geli di bawah perut Laura.Laura menggelengkan kepala menyangkal ciuman ini sangat menggairahkan. Dia menggigit bibir bawah Lucian dengan kuat, menyebabkan pria itu mendesis dan melepaskan bibirnya.Dia dengan cepat mendorong lengan Lucian.“Dasar

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 134

    “Papa, kapan lagi Amel bisa ketemu Papa?” Amel menatap Lucian dengan penuh harap setelah Lucian selesai membayar makan siang mereka di kasir dan keluar dari restoran.Lucian berlutut di depan Amel dan mengusap kepalanya.“Amel bisa menghubungi Papa kapan saja. Apa Amel punya ponsel?”Amel menggelengkan kepala. “Mama nggak mengizinkan Amel pegang ponsel, nanti Amel jadi malas belajar.”“Benarkah, bagaimana ini? Kalau Amel punya ponsel, Amel bisa telepon Papa kapan saja. Bagaimana kalau telepon Papa dengan ponsel Mama?” Lucian berkata sambil melirik Laura yang berada beberapa langkah dari mereka, sedang menelepon seseorang di halaman parkir.Mata gadis kecil itu berbinar, lalu dia berlari menghampiri Laura dan menarik tangannya.“Mama, mama, mama!”Laura menunduk menatap Amel yang menarik-narik lengannya. “Ada apa, sayang?”Amel tersenyum lebar. “Boleh Amel pinjam ponsel Mama?”“Oh, tunggu sebentar, sayang.” Laura mengusap kepala Amel tanpa bertanya, lalu berbicara kembali di teleponnya

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 133

    Lucian mengalihkan pandangannya dari Amel dan menatap Laura tenang.“Mama ….” Senyum lebar di wajah Amel perlahan-lahan memudar, dia memandang Laura dengan cara yang sama seperti Elina.Laura sesaat tertegun melihat ekspresi putrinya dan mengernyit. Amel terlalu peka. Dia mencoba tersenyum padanya.“Hai, sayang. Apa kamu sedang makan? Apa yang kamu makan?” Dia membungkuk dan mencium pipi putrinya.Amel menatap takut-takut. “Mama jangan marah ya. Amel cuma sekali ini makan spaghetti. Habis ini Amel nggak makan lagi ….”Hati Laura tercubit melihat tatapan cemas putrinya. Dia tersenyum lembut mengusap rambut Amel.“Nggak apa-apa, sayang. Amel bisa memakannya sekali-kali. Kalau Amel mau lagi, Mama akan bawa Amel makan spaghetti kapan-kapan.” Dia kemudian melirik Lucian tajam. “Bukankah Mama sudah bilang Amel nggak boleh menerima ajakan orang asing? Amel sudah bikin Mama khawatir.”“Tapi Papa kan bukan orang asing.” Amel mengerjap dengan polos.Laura mencoba mempertahankan senyum di wajahn

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 132

    Laura baru selesai dengan laporan keuangan departemen Store dan menyerahkannya pada Anna.“Apa ini yang terakhir?” tanyanya sambil meregangkan lehernya yang pegal karena seharian menunduk mengerjakan laporan departemen Store yang menumpuk karena peralihan jabatan Direktur sebelumnya.“Ya, Direktur. Ini yang terakhirnya. Sisa laporan dari departemen lain akan diserahkan setelah jam makan siang. Ini sudah jam makan siang. Apa Anda ingin makan siang?”“Ya, aku ingin menjemput putriku dan makan siang bersamanya. Kamu boleh pergi istirahat makan siang.”“Baik Nona,” Anna menanggapi sopan dan berbalik pergi meninggalkan kantor Laura.Setelah Anna pergi, Laura meraih ponselnya dan menghubungi Elina, pengasuh Amel.“Halo Bibi, apa Amel sudah pulang sekolah?” Laura merapikan barang-barang pribadinya ke dalam tasnya dan berdiri dari kursinya.“....”"Sudah pulang? Siapa yang menjemputnya? Apa kakakku?" Langkah kakinya tiba-tiba berhenti saat hendak keluar dari kantornya."Siapa kamu bilang? Luc

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status