Share

Bab 106

Author: Queen Moon
last update Last Updated: 2025-03-03 23:10:08

Kaki jenjang wanita itu melangkah dengan penuh percaya diri di antara orang-orang yang berlalu-lalang di bandara. Dia mendorong kereta bagasi berisi koper-kopernya.

“Mama, apa Nenek dan Kakek menjemput kita?” tanya seorang gadis berusia lima tahun yang duduk di atas koper, sambil mengayun-ayunkan kaki mungilnya dengan manis.

Rambut hitamnya tumbuh lebat, dan wajahnya cerah berseri-seri.

Setelah melewati tiga tahun penuh kesabaran dan doa, putrinya akhirnya bisa melewati masa kritis penyakit leukemia dan sembuh total.

“Ya, sayang. Kakek dan Nenek akan segera menjemput kita,” jawab wanita itu dengan hangat, lalu mengecek jam tangannya. Sudah lewat dua puluh menit, tetapi orang tuanya belum muncul untuk menjemput.

“Hm, sepertinya Kakek dan Nenek akan terlambat. Bagaimana jika kita makan dulu? Amel lapar?”

Amel mengangguk.

Laura tersenyum lembut lalu memandang sekeliling restoran yang ada di bandara. Restoran lain tampak cukup ramai dan mengantri. Laura tidak mau mengantri. Akhirnya dia
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Angelina Seubelan
apa ada bab yg terlewat min?? maksudnya Mia berasal dr kehidupan sebelumnya, apakah ini cerita reinkarnasi???
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Chapter 38

    Tristan menunjukkan ponselnya dan menjawab dengan acuh tak acuh."Menjawab telepon." Dia melirik perut Laura yang sudah tampak besar."Perutmu semakin besar, sebaiknya kamu jangan terlalu banyak bergerak. Bagaimana kamu bisa ke mana-mana dengan perut besar itu?"Laura tertawa kecil mengusap perutnya."Dokter menyuruhku untuk aktif bergerak untuk memperlancar persalinanku nanti.""Hm." Tristan tidak mengatakan apa-apa lagi."Kak Tristan, bagaimana hubunganmu dengan Mia?""Kami baik-baik saja," balas Tristan acuh tak acuh.Laura menatapnya cukup lama lalu berbisik, "Aku dengar kamu tidak ingin menikah?""Ya."Laura menghela napas dan tidak mengatakan apa-apa lagi. Mengingatkan Tristan bahwa pernikahan itu tidak berburuk atau menyenangkan, juga tidak benar karena dia sendiri mengalami ujian pernikahan dan rumah tangga. Jadi dia tidak mendesak Tristan menikahi Mia."Ayo masuk. Sebentar upacara kakek akan dimulai. Ayahmu mencarimu tadi." Setelah mengatakan itu, Laura berbalik dan berjalan

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Chapter 37

    Mia melirik para tetangga yang berbisik-bisik setelah mendengar ucapan Abraham"Tristan Adams? CEO Adams Group itu?""Nona Muda itu berhubungan dengan Tuan Adams?"Mia tidak ingin ada rumor lagi tentang dirinya dan Tristan, terutama setelah ada kabar tentang wanita simpanan Tristan."Ayah, kau yakin melihat Tuan Tristan Adams? Bagaimana seorang seperti itu mengenal seorang pengusaha terkemuka dan terhormat. Kamu pikir Tristan Adams dari keluarga Adams itu seperti apa?""Itu benar juga." Para tetangga mengangguk setuju. "Anggota konglomerat nomor satu di Capital mana mungkin bisa muncul di tempat tinggal kalangan menengah. Pria itu pasti berhalusinasi karena ingin anaknya bisa berkenalan dengan orang kaya agar dia bisa memerasnya.""Iya, wanita muda itu kasihan sekali memiliki keluarga seperti parasit.""Tidak, tidak, tidak! Aku tidak berbohong. Aku sungguh melihat Tristan Adams masuk ke apartemen putriku.""Sudahlah, kami hampir tertipu oleh kamu! Di mana penjaga gedung ini, kenapa m

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Chapter 36

    Mia menarik napas dalam-dalam sebelum akhirnya membuka pintu.Dia menatap Abraham dan para tetangga yang menatapnya dengan tatapan menghakimi.“Mia ….” Abraham terlihat lega melihat putrinya dan berpura-pura meneteskan air mata.“Mia, ayah sangat merindukanmu. Mengapa kamu tidak mau bertemu—““Ada apa lagi kamu datang ke sini. Minta uang lagi?” Suara Mia terdengar dingin membuat para tetangga menatapnya dengan kening mengernyit.“Mia, mengapa kamu begitu seperti pada ayahmu ….” Abraham membuat ekspresi terluka.“Hei, Nona Muda, kenapa kamu seperti itu pada ayahmu? Bahkan jika ayahmu berbuat salah, dia tetap ayah kandungmu.”“Benar. Kamu terlihat hidup berkecukupan dan tinggal di apartemen ini. Sementara ayahmu tidak punya tempat tinggal dan bahkan tidak makan. Kamu anak durhaka sekali.”“Maaf ibu-ibu, ayahku sudah meninggalkan aku saat umurku 10 tahun dan dia hanya menafkahi istri baru dan anak tirinya. Dan mengenai tempat tinggal, dia tinggal dengan istri keduanya. Mereka mendapat ua

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Chapter 35

    Hari minggu.Mia lega hari minggu datang dengan cepat. Dia memiliki waktu untuk istirahat di rumah dan bermain dengan anak-anaknya. Alice juga libur di hari minggu.Mia sepenuhnya menjaga si kembar.Tristan tidak bisa mengganggunya hari ini karena itu sedang menghadiri acara kerabat keluarga Adams. “Mama … Paman Tristan, nggak datang?” Alana berdiri di depannya dengan wajah polosnya. “Paman Tristan ….” Mia tersenyum, Mia masih belum ingin dipanggil Ayah oleh anak-anaknya meski dia telah mengakui si kembar.“Paman Tristan lagi sibuk sayang ….” Mia mencium wajah mungil Alana dan memeluknya erat di atas pangkuannya. Rasanya seperti dia bertemu dengan anak-anaknya berhari-hari. Wajah mungil dan menggemaskan Alana memerah dicium oleh mamanya. Alister tidak mau ketinggalan, meninggalkan mainannya di atas lantai dan memeluk leher Mia. “Mama … cium ….” Dia menyodorkan wajahnya untuk dicium Mia.Mai terkekeh dan bergantian mencium wajahnya si kembar.“Kalian sangat menggemaskan. Mama kan

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Chapter 34

    “Tuan Tristan. Tidak semua orang sepertimu yang hanya bermain-main untuk kepuasan sendiri,” balas Mia tanpa ekspresi.Tristan tidak menjawab. Ekspresi wajahnya terlihat muram.“Tolong buat kontrak dan penuhi syaratku. Beritahu aku setelah kontraknya selesai dibuat.”Mia melirik jam tangannya lalu berkata, “aku akan keluar. Sebentar lagi Bu Syifa dan Simon kembali.”Tanpa menunggu tanggapan Tristan, dia berjalan keluar dengan tergesa-gesa.Mia terkejut ketika keluar dari kantor Tristan, Syifa berdiri di depannya dengan tatapan menusuk.“Bu-bu Syifa … kapan kamu datang?” Mia agak cemas dan mencoba tersenyum profesional. “Hm, memangnya aku harus memberitahumu?” Syifa membalas acuh tak acuh.“Oh, tidak ….” Mia meremas tangannya yang berkeringat dingin, takut Syifa mendengar apa yang dia lakukan di kantor Tristan.Namun raut wajah Syifa terlihat datar san acuh tak acuh, membuat Mia tidak mengetahui apa dia tahu apa yang dilakukan Mia dan Tristan di dalam kantor.Mia menatap map coklat di

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Chapter 33

    "Ah, maafkan aku. Kupikir itu akan diserahkan sore ini karena aku baru mendapat tugasnya tadi," ujar Mia melirik Syifa bingung.Syifa tersentak dan menatap Mia tajam."Sepertinya ini salah paham. Aku yakin menyerahkannya jam sepuluh. Dan ...." Dia menelan ludah menyadari tatapan tajam Tristan tertuju padanya. Dia menundukkan kepalanya meminta maaf. "Maafkan aku. Aku keliru mengira berkas itu diserahkan nanti sore. Sepertinya aku salah memberi informasi pada Bu Mia."Tristan menutup berkas di atas meja Mia dengan suara keras."Baiklah, aku akan mentolerir kesalahan ini. Syifa, Simon ... Kalian akan menggantikan aku untuk mengevaluasi setiap departemen hari ini. Tidak ada departemen yang boleh terlewatkan.""Ya, Tuan."Syifa dan Simon mengangguk lalu berjalan menuju meja mereka untuk mengambil catatan dan tablet, lalu berbalik meninggalkan kantor itu.Mia bingung karena tidak mendapat tugas dari Tristan untuk mengikuti Simon dan Syifa."A-apa ... Tidak ada tugas untukku?"Meski hanya me

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status