Share

Bab 128

Auteur: Queen Moon
last update Dernière mise à jour: 2025-04-29 23:10:50
“Lucian! Tegas sekali kamu mengatakan itu di depan Jayden!” Viola berseru terluka

“Lucian, tega sekali kamu ngomong begitu di depan Jayden!” Seru Viola meraih tangan lengan Lucian. “Apa kamu nggak merasa kasihan pada Jayden!”

“Benar Lucian, Nggak peduli apa, kamu nggak bisa menyangkal bahwa Jayden adalah putramu!” Kata Seline.

“Lucian! Minta maaf pada Viola dan Jayden sekarang juga!” Philip memelototinya.

Lucian menatap seluruh anggota keluarga Wilson tanpa ekspresi.

Ini bukan pertama kalinya mereka bertengkar tentang hal ini setiap kali dia diminta kembali ke keluarga Wilson jadi dia tidak repot-repot meladeni mereka.

Lucian mengalihkan pandangannya pada Kakek Billy.

“Aku datang ke sini atas permintaan Kakek. Kakek, jika nggak ada yang penting dibicarakan, aku akan kembali.”

Kakek Billy menghela napas.

“Duduklah Lucian. Apa kalian nggak bisa berdamai? Aku nggak mau mendengar pertengkaran lagi.” Dia mendelik pada Philip.

Philip mendengus. “Ayah, kamu juga harus mendidik Lucian atas ta
Queen Moon

Up segini dulu. Author lagi gak enak badan^^

| 10
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé
Commentaires (2)
goodnovel comment avatar
Veni N
smoga lekas smbh
goodnovel comment avatar
Zhen Zhen
cept sehat thor
VOIR TOUS LES COMMENTAIRES

Latest chapter

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 145

    “Halo, Tuan Adams, senang bertemu denganmu.”Bella tersenyum anggun padanya. Dia tampak terpesona menatap wajah tampan Tristan. Belum lagi Sean di samping dengan pesona maskulin.Memangnya benar rumor tiga putra elite keluarga Adams sangat tampan. Dia belum bertemu dengan Sean, tapi dia bisa melihat ketampanan dari Sean yang merupakan Saudara kembarnya.Tristan menatap Bella dan mengangguk sopan.“Mengapa memanggilnya Tuan Adams? Ada banyak orang bermarga Adams di sini. Kamu harus memanggil nama saja untuk membedakan mereka,” kata Willy ramah.Bella tersenyum malu dan menatap Tristan sambil mengangguk, “Baik, aku akan memanggil Tuan Adams dengan Tristan. Kamu nggak keberatan kan… Tristan?”“Panggil senyamanmu, Nona Bella.”Bella agak merasa kecewa karena Tristan memanggilnya dengan sopan, menunjukkan batasan.“Tristan … Bella akan menjadi Tunanganmu. Kami sudah memutuskan untuk menjodohkan kamu dan Kamu harus bersikap baik padanya.” Willy menatap putranya penuh harap.Tristan mengerny

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 144

    Lucian menatap dingin Viola berlari mendekat. Dia berhenti di depan Lucian. Matanya berbinar gembira saat dia meriah tangan Lucian.“Lucian, kamu di sini? Bagaimana keadaan Jayden? Dia baik-baik saja?”“Siapa yang mengizinkan kamu masuk ke rumah ini?”“Aku mendengar Jayden demam, makanya aku buru-buru ke sini. Sebagai ibunya, bagaimana aku bisa mengabaikan anakku sakit!” Dia terisak.Lucian menepis tangannya dan mencibir. Meski dia terlihat sangat ‘cemas’, Viola tidak segera masuk ke kamar untuk melihat putranya dan menggenggam tangannya seolah tidak ingin melepaskannya.“Apa kamu yang memberitahunya?” Lucian melirik Bibi Anisa.“Ya, saya sudah memberi tahu Nona Viola tadi sore. Tapi Nona Viola baru datang … maafkan aku.”Meski ada larangan Viola menginjakkan kaki di rumah ini, Bibi Anisa hanya memberitahu tentang keadaan Jayden karena Lucian tampak tidak peduli.Tapi Viola baru datang.“Aku sangat sibuk syuting. Pekerjaanku baru selesai hari ini, makannya aku bergegas datang kemari.

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 143

    Lucian mendesah setelah Laura mematikan video call. Dia melirik ke bawah celananya dan merasakan dirinya sudah keras.Dia bangkit dari kursinya dan berjalan menuju ke kamar mandi di kamarnya. Meski dia sudah mandi, dia masih perlu mandi lagi dengan air dingin.Dia berdiri di bawah shower, membiarkan air membasuh tubuhnya.Tapi bayangan Laura yang basah sehabis mandi dan kulitnya lembab memenuhi pikirannya.Lucian mendesah memejamkan matanya tak bisa menghilangkan bayangan itu dan air dingin tak membantu sama sekali. Napasnya menjadi berat adapun tangannya bergerak ke bawah tubuhnya.Dia tidak memiliki banyak keinginan atau merasakan hasrat selama tiga tahun setelah Laura meninggalkannya. Sekali lagi wanita itu menaikan libidonya hanya sosok tubuhnya di layar ponsel, membuatnya harus menggunakan tangannya. Namun hal itu masih belum memuaskannya.Sepuluh menit kemudian dia keluar dari kamar mandi dengan jubah.Terdengar suara ketukan di pintu kamarnya.Lucian meraih menyeka rambutnya ya

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 142

    “Oh, benarkah? Aku nggak ingat,” Laura mengusap kepalanya dan tersenyum. “Wajar kalau kamu tidak ingat kamu hanya kuliah beberapa bulan sebelum pindah.” Bella tersenyum kecil.“Willy, putrimu sangat cantik. Dia sangat mirip denganmu,” Nyonya Collis memuji Laura.Willy terkekeh bangga. “Dia memang sangat mirip cantik dan putri berharga kami karena satu-satunya di generasi ini.”“Wah, kamu sangat senang memiliki kakak-kakak laki-laki yang paling tampan,” kata Bella menatap Laura dengan iri. “Iri sekali, aku kakak perempuan tertua dan adik-adikku sangat nakal.”Laura hanya menanggapinya dengan senyum sopan lalu meminta pamit karena dia lelah pulang kerja dan ingin mandi.“Pergilah sayang, dan jangan lama-lama karena kita akan makan bersama. Dan panggilkan Tristan. Sejak tadi sore dia mengurung diri di ruang kerjanya.”“Baik, Bu.”Laura meninggalkan ruang tamu itu dan naik ke lantai dua di mana kamarnya berada.Dia berjalan menuju ke kamarnya dan berpapasan dengan Tristan. Matanya membel

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 141

    “Kamu kembali untuk mengurus bisnis keluarga mu di Capital?”“Ya, ibuku juga ingin aku segera menikah. Aku sudah lama menunda masalah pernikahan.”“Oh. Apa kamu sudah punya calon?”Glenn tersenyum dan mencondongkan wajahnya ke sisi Laura. “Aku sudah punya calon yang aku inginkan. Tapi aku akan menunggunya membuka hati padaku.”Laura hanya tersenyum canggung dan meraih lauk untuk diletakkan pada di piring Amel.“Jangan menunda urusan pernikahanmu. Kamu bukan Kak Tristan yang masih punya Kak Dean dan Sean. kamu adalah putra tunggal Bibi Alina, dia pasti ingin kamu menikah dan memberinya cucunya.”“Kamu benar, aku nggak boleh menunda urusan pernikahan. Bagaimana jika kita—“Laura memasukkan lauk ke mulut Glenn untuk menutupnya. “Ini cumi-cumi tiram yang kamu suka. Apa enak?”Dia tidak ingin Glenn mengungkit lamarannya pada Laura di depan Amel. Pria itu akan selalu melamarnya setiap kali mereka bertemu.Glenn mengerucutkan bibirnya tapi menerima suapan dari Laura dengan senang hati.Urat

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 140

    Laura menjauh dari kamar rawat si kembar, dia memikirkan kemarahan yang ditunjukkan Tristan beberapa menit yang lalu. Jarang dia melihat kemarahan Tristan.Kakak pertamanya adalah seseorang yang jarang menunjukkan emosinya. Kadang-kadang dia tidak bisa menebak isi pikirannya.Dia punya tebakan bahwa si kembar adalah anak-anak Tristan. Jika tidak, Tristan tidak akan repot datang kemari hanya untuk melihat seorang anak yang sangat mirip dengannya jika dia tidak yakin anak itu bukan anaknya.Dia merasakan interaksi aneh antara Tristan dan Mia. Tapi satu hal yang pasti, ini tidak akan berakhir baik bagi Mia.Kakak laki-lakinya adalah seseorang yang ingin semuanya di bawah kendalinya, dan tidak mentolerir sesuatu keluar dari kendalinya. Dia seseorang yang menuntut dirinya menjadi sempurna dan mengembangkan tanggung jawab sebagai putra sulung dari keluarga Adams dan pewaris Adams Group, dia tidak ingin memiliki cacat dalam dirinya. Seperti keberadaan anak haram….Laura menggelengkan kepala

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 139

    “Apa yang ingin Anda bicarakan, Tuan Adams?” Mia menatapnya tenang.“Mari bicara di luar,” kata Tristan melirik anak-anak Mia yang menatapnya penasaran.Mia melirik si kembar dan mengangguk. Meski enggan, dia hanya bisa mengikuti Tristan.“Mari bicara di sini, Tuan. Aku tak bisa meninggalkan anak-anakku terlalu jauh,” kata Mia berhenti di koridor yang sepi dan tak jauh dari ruang rawat si kembar.Tristan berhenti dan menatap Mia. Wajah wanita itu sangat cantik dan percaya diri di depannya, menatap Tristan dengan mata yang acuh tak acuh.Tiga tahun yang lalu, dia mengenal Mia sebagai gadis yang tak berani bicara padanya apalagi menatapnya.“Kamu berbicara pada Lucian Wilson dengan begitu sopan dan takut, tapi di depanku kamu tidak takut.”“Apa hubungannya pembicaraan kita dengan Tuan Wilson? Tolong katakan apa yang ingin kamu bicarakan padaku. Jangan membuang-buang waktuku.”Sudut bibir Tristan terangkat. Dia menunjukkan sebuah map coklat pada Mia.“Rupanya kamu sudah berbohong. Kamu ng

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 138

    “Aku ….” Mia berdiri terkejut dengan kunjungan mendadak dari Tristan Adams.“Tuan Adams, apa Anda ada urusan di sini?” Dia bertanya dengan suara yang sangat sopan, menyembunyikan kecemasan di dadanya.Jantungnya berdegup kencang. Dia berdiri membelakangi anak-anaknya, mencoba melindungi anak-anaknya dari tatapan menyelidik Tristan.“Aku hanya penasaran karena ibuku tidak berhenti membicarakan anak-anak kembarmu yang mirip denganku. Jadi aku datang untuk melihat sendiri dengan mata kepalaku.” Tristan berjalan masuk dengan tenang dan melirik ke belakang punggung Mia.“Mama … siapa paman itu?” Alana meraih tangan Mia dan menunjuk Tristan.“Orang asing sayang. Mama nggak kenal.”“Oh ….”Raut wajah Tristan semakin datar. Dia menyerahkan oleh-oleh yang dibawanya pada Mia.“Ini untuk anak-anakmu. Kenapa kamu menyembunyikan wajah anak-anak itu dariku? Aku sangat penasaran apakah mereka sangat mirip denganku.”“Maaf. Anak-anakku takut dengan orang asing.” Mia menghindari tatapan tajam Tristan.

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 137

    “Nenek, Amel ikut ….” Amel sama gembiranya dengan neneknya dan masuk ke kamar rawat.“Maaf, ibuku sudah bersikap tidak sopan. Dia senang dengan anak-anak dan bersemangat setelah mendengar dari Dean bahwa si kembar sangat mirip dengan Kak Tristan. Maaf ya ….” Laura meminta maaf menyadari raut wajah Mia terlihat tidak nyaman sejak mereka datang.“Tidak apa-apa. Apa Dean Adams … dokter di sini? Dia menyelidiki tentang anak-anakku?” Mia bertanya pasrah sambil mengusap wajahnya.Dia tidak menyadari salah satu anggota keluarga Adams bekerja di rumah sakit ini. Dan dia tak mengantisipasi kakak kedua Laura begitu tertarik pada anak-anaknya dan mengungkit tentang si kembar pada keluarga Adams.Pasti kemiripan di kembar dengan Tristan di ceritakan pada seluruh anggota keluarga Adams dan menarik perhatian mereka. Karena itu seorang Matriarch keluarga Adams datang jauh-jauh kemari tanpa peduli waktu sudah hampir larut malam.“Ya, ini salah satu rumah sakit yang dikelola olehnya. Kak Dean melihat s

Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status