Share

Bab 143

Author: Queen Moon
last update Last Updated: 2025-05-09 23:54:55

Lucian mendesah setelah Laura mematikan video call. Dia melirik ke bawah celananya dan merasakan dirinya sudah keras.

Dia bangkit dari kursinya dan berjalan menuju ke kamar mandi di kamarnya. Meski dia sudah mandi, dia masih perlu mandi lagi dengan air dingin.

Dia berdiri di bawah shower, membiarkan air membasuh tubuhnya.

Tapi bayangan Laura yang basah sehabis mandi dan kulitnya lembab memenuhi pikirannya.

Lucian mendesah memejamkan matanya tak bisa menghilangkan bayangan itu dan air dingin tak membantu sama sekali. Napasnya menjadi berat adapun tangannya bergerak ke bawah tubuhnya.

Dia tidak memiliki banyak keinginan atau merasakan hasrat selama tiga tahun setelah Laura meninggalkannya. Sekali lagi wanita itu menaikan libidonya hanya sosok tubuhnya di layar ponsel, membuatnya harus menggunakan tangannya. Namun hal itu masih belum memuaskannya.

Sepuluh menit kemudian dia keluar dari kamar mandi dengan jubah.

Terdengar suara ketukan di pintu kamarnya.

Lucian meraih menyeka rambutnya ya
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 144

    Lucian menatap dingin Viola berlari mendekat. Dia berhenti di depan Lucian. Matanya berbinar gembira saat dia meriah tangan Lucian.“Lucian, kamu di sini? Bagaimana keadaan Jayden? Dia baik-baik saja?”“Siapa yang mengizinkan kamu masuk ke rumah ini?”“Aku mendengar Jayden demam, makanya aku buru-buru ke sini. Sebagai ibunya, bagaimana aku bisa mengabaikan anakku sakit!” Dia terisak.Lucian menepis tangannya dan mencibir. Meski dia terlihat sangat ‘cemas’, Viola tidak segera masuk ke kamar untuk melihat putranya dan menggenggam tangannya seolah tidak ingin melepaskannya.“Apa kamu yang memberitahunya?” Lucian melirik Bibi Anisa.“Ya, saya sudah memberi tahu Nona Viola tadi sore. Tapi Nona Viola baru datang … maafkan aku.”Meski ada larangan Viola menginjakkan kaki di rumah ini, Bibi Anisa hanya memberitahu tentang keadaan Jayden karena Lucian tampak tidak peduli.Tapi Viola baru datang.“Aku sangat sibuk syuting. Pekerjaanku baru selesai hari ini, makannya aku bergegas datang kemari.

    Last Updated : 2025-05-09
  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 145

    “Halo, Tuan Adams, senang bertemu denganmu.”Bella tersenyum anggun padanya. Dia tampak terpesona menatap wajah tampan Tristan. Belum lagi Sean di samping dengan pesona maskulin.Memangnya benar rumor tiga putra elite keluarga Adams sangat tampan. Dia belum bertemu dengan Sean, tapi dia bisa melihat ketampanan dari Sean yang merupakan Saudara kembarnya.Tristan menatap Bella dan mengangguk sopan.“Mengapa memanggilnya Tuan Adams? Ada banyak orang bermarga Adams di sini. Kamu harus memanggil nama saja untuk membedakan mereka,” kata Willy ramah.Bella tersenyum malu dan menatap Tristan sambil mengangguk, “Baik, aku akan memanggil Tuan Adams dengan Tristan. Kamu nggak keberatan kan… Tristan?”“Panggil senyamanmu, Nona Bella.”Bella agak merasa kecewa karena Tristan memanggilnya dengan sopan, menunjukkan batasan.“Tristan … Bella akan menjadi Tunanganmu. Kami sudah memutuskan untuk menjodohkan kamu dan Kamu harus bersikap baik padanya.” Willy menatap putranya penuh harap.Tristan mengerny

    Last Updated : 2025-05-09
  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 001

    "Nyonya, kondisi Amelia sangat kritis. Kami khawatir putrimu tidak selamat malam ini. Kami tidak bisa berbuat apa-apa," kata Dokter Richard dengan pasrah. Dunia Laura runtuh. Dia berlutut dan menangis sambil meraih jas putih dokter itu. Meski dia tuli, dia bisa membaca gerakan bibir dokter. "Dokter, kumohon tolong selamatkan putriku." "Nyonya, kami sudah berusaha menyelamatkan Amelia, tetapi kanker telah menggerogoti tubuhnya dengan ganas. Kami membutuhkan donor sumsum tulang untuk menyelamatkannya. Namun, kami tidak memiliki donor yang cocok untuk Nona Amelia." Air mata Laura terus mengalir, menangis putus asa. Dokter melepaskan tangan Laura dan keluar dari kamar rawat itu. "Mama ...." Sebuah tangan mungil menyentuh kepala Laura. Laura bangkit dengan tergesa-gesa, menghapus air matanya, dan mencoba tersenyum di depan putrinya. "Sayangku, kamu pasti akan sembuh. Mama akan pastikan kamu sembuh," ujarnya sambil menggenggam tangan mungilnya yang sangat kurus. Amelia telah me

    Last Updated : 2024-12-17
  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 002

    "Lucian...." Suara Laura bergetar saat dia memegang pipinya yang perih dan menatap pria di depannya.Lucian memelototinya dan memandang Viola yang terduduk di lantai dengan wajah pura-pura sakit. Ekspresi pria itu sangat khawatir saat dia memeluk Viola dan membantunya berdiri."Viola, apa kamu baik-baik saja? Di mana yang sakit?""Lucian, Kakak sangat membenciku karena aku tinggal di rumah ini dan dia ingin aku pergi dari rumah ini. Tidak apa-apa, aku akan pergi," jawab Viola dengan nada menyedihkan.Lucian membujuknya dengan lembut, "Tidak, rumah ini sudah menjadi milikmu. Kamu akan tinggal di sini, sementara Laura ...." Dia berbalik menunjuk wajah Laura dengan marah, "Laura, beraninya kamu melakukan ini pada Viola. Dia sedang hamil!""Bukan aku yang mendorongnya, dia jatuh sendiri!" Laura berseru dengan air mata yang mengalir di pipinya."Kamu pikir aku buta tidak melihatmu mendorong Viola! Enyah dari sini! Kamu tidak diterima di rumah ini! Rumah ini sudah jadi milikku dan Viola!”L

    Last Updated : 2024-12-17
  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 003

    "Nyonya demam tinggi. Kita harus membawanya ke rumah sakit dan memberitahu Tuan Muda.""Apa kamu tidak dengar kata-kata Tuan Muda? Baik dia sakit atau meninggal, tidak boleh mengganggu Tuan Muda. Tuan Muda tidak pernah peduli dengan perempuan itu. Dia tidak pernah diakui sebagai menantu keluarga Wilson, bahkan Tuan Muda tidak suka padanya.""Tapi demam Nyonya semakin tinggi. Nyonya bisa meninggal.""Biarkan saja, lagipula keluarga Wilson tidak peduli padanya. Ayo pergi, pekerjaan kita masih banyak. Dia tidak akan mati hanya karena demam. Salahnya sendiri karena mendorong Nona Viola ke kolam."Suara-suara itu terdengar samar lalu menjauh dan menjadi hening.Laura merasa sekujur tubuhnya sangat kedinginan, tetapi kepalanya sangat sakit dan panas. Matanya terlalu berat untuk dibuka. Namun, dia memaksakan dirinya untuk membuka matanya. Dia mengerjap, menatap langit-langit kamar yang tampak familiar.Apa aku di akhirat? tanya Laura dalam hati karena tidak merasakan tusukan rasa sakit di da

    Last Updated : 2024-12-17
  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 004

    "Apa?! Putriku? Kamu menemukan putriku?! Aku sudah menjadi kakek?!"Allen langsung merutuk karena Andrew mematikan panggilan telepon setelah menyampaikan berita yang menghebohkan itu."Tuan Adams, apa yang terjadi?" Presiden Negara tersenyum sopan dan hormat padanya.Allen melambaikan tangannya acuh tak acuh dan berdiri dari kursinya. "Maaf, Tuan-Tuan, aku harus pulang. Ada masalah keluarga."Tanpa peduli dengan orang-orang penting di ruangan, dia bergegas pergi.Keluarga Adams lebih dihormati dan bergengsi dibandingkan posisi Presiden Negara.Allen sangat tidak sabar bertemu dengan putri satu-satunya yang hilang dua puluh tahun silam. Hatinya penuh kerinduan dan kegembiraan, dia segera menghubungi istrinya.Willy, yang sedang perawatan di spa kecantikan, hampir mengalami serangan jantung mendengar berita dari suaminya.Putri mereka sudah ditemukan? Gadis manisnya, putri berharga mereka yang hilang saat berusia tiga tahun, akhirnya ditemukan?Willy meneteskan air mata dan bergegas kel

    Last Updated : 2024-12-17
  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 005

    Dokter aneh itu pergi dengan tergesa-gesa setelah memberitahunya berita yang mengejutkan karena panggilan operasi darurat. Putri dari keluarga Adams? Tidak mungkin dan konyol. Bagaimana dia bisa menjadi putri dari keluarga Adams yang hilang? Tentu Laura tahu tentang keluarga Adams yang bergengsi dan nomor satu di negara ini. Dia hanya mengetahui nama dan reputasi mereka, tetapi tidak mengenal orang-orang atau wajah-wajah dari keluarga Adams. Mereka adalah keluarga pengusaha dan politikus yang telah ada dari generasi pendirian negara dan sangat menjaga privasi mereka. Keluarga Samson berulang kali ingin memanjat kepada keluarga Adams, tetapi mereka berada di level yang lebih rendah dan tidak menarik perhatian keluarga itu. Samar-samar dia mengingat Lucian telah menarik perhatian salah satu dari tiga putra elite keluarga Adams dan menjalin kerjasama bisnis. Kerjasama itu membuat bisnis keluarga Wilson meroket dan semakin dihormati oleh lingkaran elite. Kakek Billy yang selalu ke

    Last Updated : 2024-12-17
  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 006

    Khawatir? "Konyol sekali," kata Lucian mendengus muram. Ekspresi dingin kembali di wajahnya. Ada kemarahan di hatinya. Ponselnya berdering, Lucian melirik melihat nama Viola di layar ponselnya. Dia menghela nafas, tidak merasa antusias. Tanpa menjawab panggilan telepon Viola, dia kembali ke kantornya. Setelah Lucian pergi, Laura memandang wajah putrinya dengan ekspresi khawatir. "Sayang, Mama bikin kamu takut, ya?" Amelia berkedip dengan mata polosnya. Tidak ada senyum di wajah kekanakannya. "Mama, Amel mau sama Papa." Laura terdiam dengan ekspresi sedih. "Amel mau sama Papa?" Amelia mengangguk dan berkata dengan suara cadelnya yang putus-putus. "Papa gendong Amel. Amel mau digendong Papa lagi." Laura terdiam, lalu menyadari ini pertama kalinya Amel digendong oleh Lucian sejak dia lahir. Dia ingat Amel selalu menatap Lucian dengan tatapan penuh harap setiap kali mereka bertemu, jelas sangat merindukan kasih sayang ayahnya. Laura mengatur kata-kata saat menatap putri

    Last Updated : 2024-12-19

Latest chapter

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 145

    “Halo, Tuan Adams, senang bertemu denganmu.”Bella tersenyum anggun padanya. Dia tampak terpesona menatap wajah tampan Tristan. Belum lagi Sean di samping dengan pesona maskulin.Memangnya benar rumor tiga putra elite keluarga Adams sangat tampan. Dia belum bertemu dengan Sean, tapi dia bisa melihat ketampanan dari Sean yang merupakan Saudara kembarnya.Tristan menatap Bella dan mengangguk sopan.“Mengapa memanggilnya Tuan Adams? Ada banyak orang bermarga Adams di sini. Kamu harus memanggil nama saja untuk membedakan mereka,” kata Willy ramah.Bella tersenyum malu dan menatap Tristan sambil mengangguk, “Baik, aku akan memanggil Tuan Adams dengan Tristan. Kamu nggak keberatan kan… Tristan?”“Panggil senyamanmu, Nona Bella.”Bella agak merasa kecewa karena Tristan memanggilnya dengan sopan, menunjukkan batasan.“Tristan … Bella akan menjadi Tunanganmu. Kami sudah memutuskan untuk menjodohkan kamu dan Kamu harus bersikap baik padanya.” Willy menatap putranya penuh harap.Tristan mengerny

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 144

    Lucian menatap dingin Viola berlari mendekat. Dia berhenti di depan Lucian. Matanya berbinar gembira saat dia meriah tangan Lucian.“Lucian, kamu di sini? Bagaimana keadaan Jayden? Dia baik-baik saja?”“Siapa yang mengizinkan kamu masuk ke rumah ini?”“Aku mendengar Jayden demam, makanya aku buru-buru ke sini. Sebagai ibunya, bagaimana aku bisa mengabaikan anakku sakit!” Dia terisak.Lucian menepis tangannya dan mencibir. Meski dia terlihat sangat ‘cemas’, Viola tidak segera masuk ke kamar untuk melihat putranya dan menggenggam tangannya seolah tidak ingin melepaskannya.“Apa kamu yang memberitahunya?” Lucian melirik Bibi Anisa.“Ya, saya sudah memberi tahu Nona Viola tadi sore. Tapi Nona Viola baru datang … maafkan aku.”Meski ada larangan Viola menginjakkan kaki di rumah ini, Bibi Anisa hanya memberitahu tentang keadaan Jayden karena Lucian tampak tidak peduli.Tapi Viola baru datang.“Aku sangat sibuk syuting. Pekerjaanku baru selesai hari ini, makannya aku bergegas datang kemari.

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 143

    Lucian mendesah setelah Laura mematikan video call. Dia melirik ke bawah celananya dan merasakan dirinya sudah keras.Dia bangkit dari kursinya dan berjalan menuju ke kamar mandi di kamarnya. Meski dia sudah mandi, dia masih perlu mandi lagi dengan air dingin.Dia berdiri di bawah shower, membiarkan air membasuh tubuhnya.Tapi bayangan Laura yang basah sehabis mandi dan kulitnya lembab memenuhi pikirannya.Lucian mendesah memejamkan matanya tak bisa menghilangkan bayangan itu dan air dingin tak membantu sama sekali. Napasnya menjadi berat adapun tangannya bergerak ke bawah tubuhnya.Dia tidak memiliki banyak keinginan atau merasakan hasrat selama tiga tahun setelah Laura meninggalkannya. Sekali lagi wanita itu menaikan libidonya hanya sosok tubuhnya di layar ponsel, membuatnya harus menggunakan tangannya. Namun hal itu masih belum memuaskannya.Sepuluh menit kemudian dia keluar dari kamar mandi dengan jubah.Terdengar suara ketukan di pintu kamarnya.Lucian meraih menyeka rambutnya ya

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 142

    “Oh, benarkah? Aku nggak ingat,” Laura mengusap kepalanya dan tersenyum. “Wajar kalau kamu tidak ingat kamu hanya kuliah beberapa bulan sebelum pindah.” Bella tersenyum kecil.“Willy, putrimu sangat cantik. Dia sangat mirip denganmu,” Nyonya Collis memuji Laura.Willy terkekeh bangga. “Dia memang sangat mirip cantik dan putri berharga kami karena satu-satunya di generasi ini.”“Wah, kamu sangat senang memiliki kakak-kakak laki-laki yang paling tampan,” kata Bella menatap Laura dengan iri. “Iri sekali, aku kakak perempuan tertua dan adik-adikku sangat nakal.”Laura hanya menanggapinya dengan senyum sopan lalu meminta pamit karena dia lelah pulang kerja dan ingin mandi.“Pergilah sayang, dan jangan lama-lama karena kita akan makan bersama. Dan panggilkan Tristan. Sejak tadi sore dia mengurung diri di ruang kerjanya.”“Baik, Bu.”Laura meninggalkan ruang tamu itu dan naik ke lantai dua di mana kamarnya berada.Dia berjalan menuju ke kamarnya dan berpapasan dengan Tristan. Matanya membel

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 141

    “Kamu kembali untuk mengurus bisnis keluarga mu di Capital?”“Ya, ibuku juga ingin aku segera menikah. Aku sudah lama menunda masalah pernikahan.”“Oh. Apa kamu sudah punya calon?”Glenn tersenyum dan mencondongkan wajahnya ke sisi Laura. “Aku sudah punya calon yang aku inginkan. Tapi aku akan menunggunya membuka hati padaku.”Laura hanya tersenyum canggung dan meraih lauk untuk diletakkan pada di piring Amel.“Jangan menunda urusan pernikahanmu. Kamu bukan Kak Tristan yang masih punya Kak Dean dan Sean. kamu adalah putra tunggal Bibi Alina, dia pasti ingin kamu menikah dan memberinya cucunya.”“Kamu benar, aku nggak boleh menunda urusan pernikahan. Bagaimana jika kita—“Laura memasukkan lauk ke mulut Glenn untuk menutupnya. “Ini cumi-cumi tiram yang kamu suka. Apa enak?”Dia tidak ingin Glenn mengungkit lamarannya pada Laura di depan Amel. Pria itu akan selalu melamarnya setiap kali mereka bertemu.Glenn mengerucutkan bibirnya tapi menerima suapan dari Laura dengan senang hati.Urat

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 140

    Laura menjauh dari kamar rawat si kembar, dia memikirkan kemarahan yang ditunjukkan Tristan beberapa menit yang lalu. Jarang dia melihat kemarahan Tristan.Kakak pertamanya adalah seseorang yang jarang menunjukkan emosinya. Kadang-kadang dia tidak bisa menebak isi pikirannya.Dia punya tebakan bahwa si kembar adalah anak-anak Tristan. Jika tidak, Tristan tidak akan repot datang kemari hanya untuk melihat seorang anak yang sangat mirip dengannya jika dia tidak yakin anak itu bukan anaknya.Dia merasakan interaksi aneh antara Tristan dan Mia. Tapi satu hal yang pasti, ini tidak akan berakhir baik bagi Mia.Kakak laki-lakinya adalah seseorang yang ingin semuanya di bawah kendalinya, dan tidak mentolerir sesuatu keluar dari kendalinya. Dia seseorang yang menuntut dirinya menjadi sempurna dan mengembangkan tanggung jawab sebagai putra sulung dari keluarga Adams dan pewaris Adams Group, dia tidak ingin memiliki cacat dalam dirinya. Seperti keberadaan anak haram….Laura menggelengkan kepala

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 139

    “Apa yang ingin Anda bicarakan, Tuan Adams?” Mia menatapnya tenang.“Mari bicara di luar,” kata Tristan melirik anak-anak Mia yang menatapnya penasaran.Mia melirik si kembar dan mengangguk. Meski enggan, dia hanya bisa mengikuti Tristan.“Mari bicara di sini, Tuan. Aku tak bisa meninggalkan anak-anakku terlalu jauh,” kata Mia berhenti di koridor yang sepi dan tak jauh dari ruang rawat si kembar.Tristan berhenti dan menatap Mia. Wajah wanita itu sangat cantik dan percaya diri di depannya, menatap Tristan dengan mata yang acuh tak acuh.Tiga tahun yang lalu, dia mengenal Mia sebagai gadis yang tak berani bicara padanya apalagi menatapnya.“Kamu berbicara pada Lucian Wilson dengan begitu sopan dan takut, tapi di depanku kamu tidak takut.”“Apa hubungannya pembicaraan kita dengan Tuan Wilson? Tolong katakan apa yang ingin kamu bicarakan padaku. Jangan membuang-buang waktuku.”Sudut bibir Tristan terangkat. Dia menunjukkan sebuah map coklat pada Mia.“Rupanya kamu sudah berbohong. Kamu ng

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 138

    “Aku ….” Mia berdiri terkejut dengan kunjungan mendadak dari Tristan Adams.“Tuan Adams, apa Anda ada urusan di sini?” Dia bertanya dengan suara yang sangat sopan, menyembunyikan kecemasan di dadanya.Jantungnya berdegup kencang. Dia berdiri membelakangi anak-anaknya, mencoba melindungi anak-anaknya dari tatapan menyelidik Tristan.“Aku hanya penasaran karena ibuku tidak berhenti membicarakan anak-anak kembarmu yang mirip denganku. Jadi aku datang untuk melihat sendiri dengan mata kepalaku.” Tristan berjalan masuk dengan tenang dan melirik ke belakang punggung Mia.“Mama … siapa paman itu?” Alana meraih tangan Mia dan menunjuk Tristan.“Orang asing sayang. Mama nggak kenal.”“Oh ….”Raut wajah Tristan semakin datar. Dia menyerahkan oleh-oleh yang dibawanya pada Mia.“Ini untuk anak-anakmu. Kenapa kamu menyembunyikan wajah anak-anak itu dariku? Aku sangat penasaran apakah mereka sangat mirip denganku.”“Maaf. Anak-anakku takut dengan orang asing.” Mia menghindari tatapan tajam Tristan.

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 137

    “Nenek, Amel ikut ….” Amel sama gembiranya dengan neneknya dan masuk ke kamar rawat.“Maaf, ibuku sudah bersikap tidak sopan. Dia senang dengan anak-anak dan bersemangat setelah mendengar dari Dean bahwa si kembar sangat mirip dengan Kak Tristan. Maaf ya ….” Laura meminta maaf menyadari raut wajah Mia terlihat tidak nyaman sejak mereka datang.“Tidak apa-apa. Apa Dean Adams … dokter di sini? Dia menyelidiki tentang anak-anakku?” Mia bertanya pasrah sambil mengusap wajahnya.Dia tidak menyadari salah satu anggota keluarga Adams bekerja di rumah sakit ini. Dan dia tak mengantisipasi kakak kedua Laura begitu tertarik pada anak-anaknya dan mengungkit tentang si kembar pada keluarga Adams.Pasti kemiripan di kembar dengan Tristan di ceritakan pada seluruh anggota keluarga Adams dan menarik perhatian mereka. Karena itu seorang Matriarch keluarga Adams datang jauh-jauh kemari tanpa peduli waktu sudah hampir larut malam.“Ya, ini salah satu rumah sakit yang dikelola olehnya. Kak Dean melihat s

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status