Home / Romansa / Pasangan Gelap Tuan Javier / Bab 4. Pandangan yang berbeda

Share

Bab 4. Pandangan yang berbeda

Author: SILAN
last update Huling Na-update: 2024-09-18 11:01:25

Setelah malam itu, pandangan Freya terhadap Javier menjadi berbeda. Ia terus terbayang kalau dirinya berada di posisi Viona saat menerima sentuhan hangat Javier.

Seperti apa rasanya dicintai oleh pria seperti Javier?

Setiap kali menyajikan makanan untuk Javier, Freya akan memanfaatkan waktu sesingkat apapun untuk menatap wajah pria itu. Sungguh pria yang menawan. Sikap dinginnya membuat Freya sangat ingin menaklukkannya.

"Aku harus bagaimana?" pikir Freya, bingung. "Bagaimana aku bisa membuatnya memperhatikanku?"

Pagi itu, Javier pergi ke kantor dan Viona juga pergi untuk menghadiri perkumpulan para wanita sosialita, itu artinya Freya sendiri di rumah.

Ia pun juga pergi untuk membeli beberapa pakaian sexy, sungguh ia telah menjatuhkan harga dirinya hingga ke dasar tanah.

Freya memilih pakaian-pakaian yang tak pernah terbesit di pikirannya akan ia kenakan. Pakaian tidur yang transparan, gaun malam yang menonjolkan lekuk tubuhnya, dan lingerie yang hanya akan menambah daya tariknya di mata seorang pria.

Setiap pilihannya adalah bentuk harga dirinya yang telah hancur. Namun, Freya tak punya pilihan lain. Ia sudah terlanjur tenggelam dalam permainan ini.

Saat Freya kembali, rumah Javier terasa begitu sunyi. Setiap sudut rumah yang mewah itu terasa begitu kosong, seperti pantulan dari kehampaan yang kini merajai hatinya.

Freya melangkah ke kamar yang diberikan untuknya. Ia menyimpan pakaian-pakaian barunya di lemari. Tak lama setelah itu, suara lembut Viona memanggilnya, "Freya!"

Dengan cepat, Freya keluar dan menghampiri Viona yang tersenyum hangat, “Aku punya sesuatu untukmu. Saat berbelanja tadi, aku melihat gaun ini, dan aku merasa ini cocok untukmu.”

Freya menelan ludah, merasa tak enak menerima hadiah dari Viona, wanita yang seharusnya ia khianati.

“Terima kasih, Nyonya,” jawabnya, mencoba menyembunyikan perasaan bersalah.

"Oh ya, Freya. Besok aku dan ibu akan pergi keluar kota untuk liburan musim panas. Bisakah kau membantuku menyiapkan pakaian? Aku tak sempat melakukannya malam ini karena ada makan malam dengan Javier."

Freya mengangguk, "Saya akan menyiapkannya untuk Anda," jawabnya.

Viona tersenyum, "Terima kasih," ucap wanita itu lalu pergi.

Malam harinya, Freya melihat Viona dan Javier pergi bersama dan setelah mereka pergi, Freya masuk ke kamar pribadi Javier dan Viona untuk menyiapkan baju liburan musim panas.

Itu artinya waktu yang Pamela berikan sudah tiba, Freya harus menjalankan misinya menggoda Javier.

Setelah menyelesaikan tugasnya mengemasi pakaian milik Viona ke koper, Freya tak sengaja menjatuhkan salah satu baju yang tergantung di lemari.

Saat mengambilnya, baju itu adalah milik Javier. Dan entah pikiran dari mana, Freya menghirup wangi di baju Javier yang berhasil membuatnya berimajinasi.

"Aku benar-benar gila!" gumam Freya, mengguncang kepalanya untuk mengusir pikiran liar yang muncul.

Ia buru-buru menyelesaikan tugasnya dan keluar dari kamar itu dengan perasaan yang bercampur aduk.

Freya kembali ke kamarnya, mengenakan salah satu baju sexy dan menatap bayangannya di cermin. Gaun itu memperlihatkan bahunya yang halus dan membentuk lekuk tubuhnya dengan sempurna. Ketika ia melihat dirinya sendiri di cermin, ia merasa seperti seseorang yang berbeda, seseorang yang lebih berani.

"Apa yang akan terjadi jika Javier melihatku seperti ini?" pikirnya, sembari membayangkan tatapan dingin Javier yang berubah penuh gairah.

Gaun tidur transparan itu membuat Freya berdebar, lalu ia menggeleng dan mengakhiri malam sunyi sendirian di dalam rumah besar itu.

Freya mulai merasa lelah dan akhirnya tertidur. Namun, sekitar pukul dua belas malam, suara keras benda jatuh membangunkannya.

Penasaran dengan apa yang terjadi, ia pun bangun menuju area dapur yang saat itu sangat sepi. Freya juga tidak tahu apakah Javier dan Viona sudah pulang atau belum karena dua jam yang lalu ia ketiduran.

"Apa ada penyusup di rumah ini?" Freya berjalan dengan perlahan, mencari sumber suara benda jatuh yang terdengar sampai kamarnya.

Kepalanya celingukan dengan hati-hati, hingga tiba-tiba suara rendah yang familiar membuatnya terlonjak kaget.

“Apa kau terbangun karena suara barusan?”

Jantung Freya hampir berhenti. Ia berbalik cepat, dan melihat Javier berdiri di belakangnya. Wajahnya tampak dingin, meskipun ada sedikit kerutan di dahinya karena heran.

“Maaf jika aku mengganggumu,” kata Javier, matanya sekilas memandang Freya sebelum ia beralih melihat ke arah lain. “Tapi seharusnya kamu lebih memperhatikan apa yang kau kenakan saat keluar kamar.”

Freya mengikuti tatapan Javier, ia baru menyadari pakaiannya yang begitu terbuka dan menggoda. Pakaian yang seharusnya ia pakai hanya untuk menjalankan rencana.

Wajahnya memerah seketika.

‘Oh sial!’ umpat Freya dalam hati, merasa malu sekaligus terkejut, karena tatapan dingin Javier sempat berubah … meski hanya sesaat.

Namun, itu berhasil membuat Freya berpikir ada sedikit kemungkinan Javier tertarik padanya.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    TAMAT

    Suasana makan malam itu dipenuhi kehangatan yang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Lilin di atas meja makan memancarkan cahaya temaram, memantulkan kilau lembut di permukaan piring dan gelas kristal. Aroma masakan rumahan yang menggugah selera menyatu dengan tawa dan percakapan ringan yang mengalir begitu alami, menciptakan momen yang terasa seperti potongan kecil kebahagiaan.Freya duduk di bersebelahan dengan Javier, matanya menelusuri wajah-wajah yang dicintainya. Sesekali, pandangannya tertuju pada pasangan anak-anaknya yang duduk berdampingan, menikmati hidangan yang ia siapkan dengan sepenuh hati. Ada senyum kecil di sudut bibir Freya, senyum penuh kebanggaan dan rasa syukur yang sulit disembunyikan.Mereka berbicara dalam nada lembut, berbagi cerita tentang hari mereka, sementara suara denting garpu dan sendok sesekali terdengar, menambah harmoni pada suasana. Freya memperhatikan cara anak-anaknya saling bertukar pandang, tertawa pada lelucon sederhana, dan berbagi piring kecil

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra chapter 46

    Kediaman rumah Javier hari ini seperti panggung pertunjukan yang dipenuhi dengan aktivitas yang tak pernah berhenti. Para pelayan berlarian ke sana kemari, menyiapkan meja, kursi, dan dekorasi untuk makan malam keluarga yang spesial malam ini. Suasana riuh rendah terdengar dari halaman belakang, di mana meja panjang sudah mulai diatur dengan taplakan putih bersih dan peralatan makan yang berkilauan. Bunga-bunga segar yang dipesan Freya tiba tepat waktu, menambah sentuhan keanggunan di tengah keramaian.Freya sendiri tampak bersemangat, tangannya tak pernah berhenti bergerak. Dari memeriksa bahan masakan hingga memastikan setiap detail dekorasi sempurna, ia ingin semuanya berjalan lancar untuk menyambut Eloise, anggota baru keluarga mereka."Jangan lupa hiasan bunga di tengah meja," pesannya pada salah satu pelayan sambil tersenyum. "Aku ingin semuanya terlihat istimewa."Rumah yang biasanya tenang kini dipenuhi dengan energi yang menggebu-gebu. Meski anak-anaknya belum datang, Freya s

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 45 

    Hari itu cerah, dan sinar matahari menembus jendela apartemen Felix, memantulkan kilau halus di dasi sutra yang baru saja ia kenakan. Dengan gerakan cekatan, ia meraih kunci mobil dari meja, lalu melangkah keluar, meninggalkan aroma kopi pagi yang masih hangat di udara.Pukul sembilan tepat, mobil sport hitamnya meluncur mulus ke arah gedung agensi. Dunia kerja menyambutnya dengan hiruk-pikuk yang biasa, tapi hari ini terasa berbeda. Waktunya di agensi hanya sebentar karena jadwalnya padat, penuh dengan pertemuan penting bersama mitra-mitra bisnis.Namun, satu hal yang terus mengganggu pikirannya adalah ponsel di saku jasnya. Setiap getaran kecil membuat jantungnya berdetak lebih cepat, ia menunggu telepon dari Katie. Jawaban atas tawaran yang ia berikan semalam menjadi satu-satunya hal yang benar-benar ingin ia dengar hari ini."Ada kemajuan pesat sejak kau mengambil alih hotel. Aku senang melihat bagaimana kau mengelolanya dengan baik," ucap Javier, dengan suara yang penuh kebanggaa

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 44

    Pintu tertutup rapat dengan dentuman keras setelah Felix mendorongnya dengan kasar. Ia berbalik, nafasnya memburu, dan langsung bertemu dengan tatapan Katie.Namun berbeda dari yang ia bayangkan, perempuan itu tampak santai, terlalu santai, seolah situasi ini bukanlah sesuatu yang patut dikhawatirkan. Tak ada jejak ketakutan atau khawatir di wajahnya, hanya ekspresi datar yang sulit diterjemahkan."Aku sudah memberitahumu kalau aku hamil," kata Katie, suaranya ringan namun menusuk. "Dan kau juga pasti sudah tahu siapa ayah dari bayi ini."Felix mengepalkan tangannya."Aku hanya berpikir," lanjut Katie sambil memainkan melipat tangan di depan dada. "Janin ini masih sangat kecil. Jika aku mengeluarkannya sekarang, resikonya tidak terlalu besar."Felix merasa dadanya menghantam batu."Kau gila?!" serunya, langkahnya maju mendekat.Dengan frustasi, ia menyisir rambutnya ke belakang, mencoba mengendalikan emosinya. "Aku tidak akan mengizinkanmu menggugurkan bayi itu!"Katie mendesah pelan,

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 43

    Pesta masih berlangsung meriah, meski tak diadakan di gedung mewah dengan lampu kristal berkilauan. Sebaliknya, halaman belakang kediaman baru Dylan dan Eloise yang luas menjadi saksi kebahagiaan malam itu. Suara tawa, denting gelas sampanye yang saling beradu, serta alunan musik yang mengiringi tarian para tamu menciptakan suasana hangat dan intim.Namun, seiring waktu berlalu dan malam semakin larut, satu per satu tamu mulai berpamitan. Udara yang tadinya penuh dengan euforia perlahan berubah menjadi kehangatan yang lebih tenang."Selamat sekali lagi untuk pernikahan kalian," ujar Freya, merangkul Eloise dengan penuh kasih sayang. "Selamat bergabung di keluarga kami, Eoise." tambahnya dengan senyum tulus.Eloise membalas senyum itu dengan mata berbinar. Kebahagiaan yang ia rasakan malam ini begitu sempurna. Tak lama kemudian, Javier mendekat, menyampaikan ucapan serupa dengan sedikit canggung, namun tetap tulus.Di tengah percakapan, Daniel dan Avery ikut bergabung. Daniel menatap Ja

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 42

    Hari yang dinanti akhirnya tiba. Pesta pernikahan Dylan dan Eloise diselenggarakan dengan megah di halaman luas sebuah rumah di New Jersey, rumah yang akan mereka tempati setelah resmi menjadi suami istri.Para tamu mulai berdatangan, memenuhi tempat pernikahan dengan senyum bahagia. Di tengah hiruk-pikuk itu, Dylan berdiri dengan perasaan campur aduk antara gugup dan bahagia. Dylan sudah merasa berdebar debar karena hari ini ia akan memiliki Eloise sepenuhnya. Wanita itu akan menjadi istrinya, ini adalah pilihan yang tepat setelah tiga tahun menjalin hubungan dengan Eloise."Ini cukup mendebarkan," gumam Dylan.Felix yang mendengar itu menoleh, kemudian menepuk pundak saudara kembarnya dengan santai. "Kau bahkan setiap hari bertemu dengan Eloise." katanya.Dylan berdecak, "Kau ini, saat dirimu menikah nanti, aku yakin kau pasti akan merasakan hal yang sama seperti yang aku rasakan sekarang." Felix terkekeh, namun tatapan Dylan tiba-tiba beralih ke seorang perempuan berbaju cokelat y

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status