Share

Bab 3. Pasangan sexy

Penulis: SILAN
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-18 11:01:02

Dua minggu telah berlalu sejak Freya mulai bekerja sebagai pelayan di rumah megah Javier Bennett. Setiap hari terasa seperti beban berat yang menghimpit, dengan bayang-bayang perjanjian gelap yang terus menghantuinya.

Terlebih saat Pamela Bennett, ibu Javier, selalu memastikan bahwa Freya menjalankan misinya menggoda Javier dan merusak rumah tangga bahagia itu.

Freya mencoba berkali-kali untuk mendekati Javier, tapi pria itu selalu menjaga jarak, mencintai istrinya dengan sepenuh hati. Viona yang selalu bersikap baik padanya membuat Freya semakin sulit untuk melaksanakan perintah Pamela.

Namun, hari ini, Pamela datang dengan ancaman baru.

Di ruang kecil di sudut rumah, Pamela mendatangi Freya dengan ekspresi dingin. Matanya menyala tajam saat ia berbicara.

"Sudah lebih dua minggu. Kau sudah membuat kemajuan?" tanya Pamela tanpa basa-basi.

Freya menunduk, "Belum, Nyonya. Tuan Javier... ia selalu menjaga jarak."

Pamela mendengus marah, wajahnya menunjukkan ketidaksabaran. "Kau terlalu lambat! Mau sampai kapan kau mengulur waktu sampai Javier mau menghabiskan malam denganmu? Kalau kau terus menunda, aku akan menghentikan pengobatan adikmu saat ini juga!"

Kata-kata Pamela mengguncang Freya. Tubuhnya gemetar. Pamela tidak main-main. Freya tahu bahwa ia telah menukar kebebasan dan harga dirinya demi menyelamatkan nyawa David dari ancaman yang lebih mengerikan.

Tapi apa yang diminta Pamela terasa semakin mustahil dan menyakitkan bagi Freya karena kehidupan Javier dan istrinya sangat romantis.

“A-aku akan berusaha lagi,” ucap Freya dengan suara bergetar.

"Secepatnya!" sahut Pamela tegas. "Kau harus memastikan dirimu hamil secepat mungkin. Itu alasan mengapa aku menempatkanmu di sini. Viona tidak bisa memberinya anak, dan aku butuh pewaris untuk keluarga ini. Kau akan memberinya anak, dan itu akan menjadi tiketmu keluar dari mimpi buruk ini!"

Freya merasa dunia berputar. Jadi, ini alasan sebenarnya? Pamela ingin seorang pewaris untuk keluarga Bennett karena Viona tidak bisa hamil. Dan Pamela mencari cara lain, cara yang lebih licik dan kejam.

"Tapi bagaimana aku bisa melakukannya, Nyonya? Tuan Javier tidak pernah menunjukkan minat padaku," kata Freya, suaranya penuh kebingungan dan ketakutan.

Pamela menatapnya tajam. "Pria tidak akan menolak godaan tubuh wanita! Beberapa hari lagi aku akan mengajak Viona pergi, manfaatkan waktu tersebut untuk menggoda Javier!"

Freya tak bisa lagi berargumen. Pamela sudah memutuskan, dan Freya tak punya pilihan lain.

Ia harus menghadapi sesuatu yang belum pernah ia bayangkan sebelumnya, menjadi pengganggu di kehidupan bahagia Javier dan istrinya.

*

Malam itu Freya tidak bisa tidur, ia memilih berjalan pelan menuju dapur untuk mengambil air minum. Setiap langkahnya mengingatkannya pada perintah Pamela, jantungnya berdegup kencang, keringat dingin membasahi telapak tangannya.

Pamela telah memberitahunya apa yang harus dilakukan, dan sekarang Freya harus memaksa dirinya untuk menjalani tugas yang penuh kehinaan ini.

Namun, ketika Freya melewati kamar Javier, ia mendengar suara dari dalam. Suara yang membuatnya berhenti di tengah langkahnya.

Pintu kamar sedikit terbuka, apa pemilik kamar sengaja tidak menutup pintu dengan rapat agar Freya bisa melihat dengan jelas pemandangan yang ada di dalam?

Javier dan Viona sedang berbaring di tempat tidur, terlibat dalam keintiman yang membuat Freya menahan napas. Mereka bercumbu dengan penuh gairah, saling menyentuh dan berbisik mesra satu sama lain. Tatapan Javier penuh cinta dan hasrat, sementara Viona memeluknya dengan kelembutan menikmati setiap sentuhan yang Javier berikan.

"Mereka sangat liar," batin Freya sambil menutup bibirnya dengan telapak tangan rapat-rapat.

Freya merasakan tubuhnya menggigil. Ia tak pernah menyangka akan melihat hal ini.

Javier dan Viona pasangan yang luar biasa, erangan mereka yang terdengar sampai telinga Freya membuat sekujur tubuhnya ikut meremang. Ia lantas mundur perlahan dari pintu, perasaan panas dingin menjalari tubuhnya.

Pamela memaksanya untuk menjalani tugas kotor ini, tetapi melihat keintiman Javier dan Viona membuatnya semakin sulit.

Mereka berdua saling mencintai, sementara Freya hanya instrumen dalam rencana kejam seorang ibu mertua yang tak tahu batas.

Freya akhirnya kembali ke kamarnya, dengan pikiran yang terus terbayang erangan sexy Javier dan tubuh kekar pria itu yang tak berbusana saat mencumbu istrinya.

Malam itu, Freya tak bisa tidur. Tatapan mesra Javier pada Viona terus terngiang di kepalanya.

Bagaimana rasanya jika suatu hari nanti Javier menatapnya seperti itu?

"Argh, apa yang aku pikirkan!” Freya menggerutu frustrasi. Ia menghela napas panjang, lalu memejamkan matanya. “Apa yang harus aku lakukan sekarang?" lirihnya.

Tekanan dari Pamela semakin kuat, tetapi hatinya tak sanggup menghancurkan kebahagiaan orang lain.

Namun, setelah melihat keintiman Javier dan Viona yang begitu liar …

“Astaga!”

Dengan gusar Freya mengusap wajahnya. Ia mengumpat lirih saat bagian intimnya ikut basah karena pemandangan yang ia lihat beberapa saat lalu membangunkan naluri liar dalam tubuhnya ….

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    TAMAT

    Suasana makan malam itu dipenuhi kehangatan yang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Lilin di atas meja makan memancarkan cahaya temaram, memantulkan kilau lembut di permukaan piring dan gelas kristal. Aroma masakan rumahan yang menggugah selera menyatu dengan tawa dan percakapan ringan yang mengalir begitu alami, menciptakan momen yang terasa seperti potongan kecil kebahagiaan.Freya duduk di bersebelahan dengan Javier, matanya menelusuri wajah-wajah yang dicintainya. Sesekali, pandangannya tertuju pada pasangan anak-anaknya yang duduk berdampingan, menikmati hidangan yang ia siapkan dengan sepenuh hati. Ada senyum kecil di sudut bibir Freya, senyum penuh kebanggaan dan rasa syukur yang sulit disembunyikan.Mereka berbicara dalam nada lembut, berbagi cerita tentang hari mereka, sementara suara denting garpu dan sendok sesekali terdengar, menambah harmoni pada suasana. Freya memperhatikan cara anak-anaknya saling bertukar pandang, tertawa pada lelucon sederhana, dan berbagi piring kecil

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra chapter 46

    Kediaman rumah Javier hari ini seperti panggung pertunjukan yang dipenuhi dengan aktivitas yang tak pernah berhenti. Para pelayan berlarian ke sana kemari, menyiapkan meja, kursi, dan dekorasi untuk makan malam keluarga yang spesial malam ini. Suasana riuh rendah terdengar dari halaman belakang, di mana meja panjang sudah mulai diatur dengan taplakan putih bersih dan peralatan makan yang berkilauan. Bunga-bunga segar yang dipesan Freya tiba tepat waktu, menambah sentuhan keanggunan di tengah keramaian.Freya sendiri tampak bersemangat, tangannya tak pernah berhenti bergerak. Dari memeriksa bahan masakan hingga memastikan setiap detail dekorasi sempurna, ia ingin semuanya berjalan lancar untuk menyambut Eloise, anggota baru keluarga mereka."Jangan lupa hiasan bunga di tengah meja," pesannya pada salah satu pelayan sambil tersenyum. "Aku ingin semuanya terlihat istimewa."Rumah yang biasanya tenang kini dipenuhi dengan energi yang menggebu-gebu. Meski anak-anaknya belum datang, Freya s

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 45 

    Hari itu cerah, dan sinar matahari menembus jendela apartemen Felix, memantulkan kilau halus di dasi sutra yang baru saja ia kenakan. Dengan gerakan cekatan, ia meraih kunci mobil dari meja, lalu melangkah keluar, meninggalkan aroma kopi pagi yang masih hangat di udara.Pukul sembilan tepat, mobil sport hitamnya meluncur mulus ke arah gedung agensi. Dunia kerja menyambutnya dengan hiruk-pikuk yang biasa, tapi hari ini terasa berbeda. Waktunya di agensi hanya sebentar karena jadwalnya padat, penuh dengan pertemuan penting bersama mitra-mitra bisnis.Namun, satu hal yang terus mengganggu pikirannya adalah ponsel di saku jasnya. Setiap getaran kecil membuat jantungnya berdetak lebih cepat, ia menunggu telepon dari Katie. Jawaban atas tawaran yang ia berikan semalam menjadi satu-satunya hal yang benar-benar ingin ia dengar hari ini."Ada kemajuan pesat sejak kau mengambil alih hotel. Aku senang melihat bagaimana kau mengelolanya dengan baik," ucap Javier, dengan suara yang penuh kebanggaa

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 44

    Pintu tertutup rapat dengan dentuman keras setelah Felix mendorongnya dengan kasar. Ia berbalik, nafasnya memburu, dan langsung bertemu dengan tatapan Katie.Namun berbeda dari yang ia bayangkan, perempuan itu tampak santai, terlalu santai, seolah situasi ini bukanlah sesuatu yang patut dikhawatirkan. Tak ada jejak ketakutan atau khawatir di wajahnya, hanya ekspresi datar yang sulit diterjemahkan."Aku sudah memberitahumu kalau aku hamil," kata Katie, suaranya ringan namun menusuk. "Dan kau juga pasti sudah tahu siapa ayah dari bayi ini."Felix mengepalkan tangannya."Aku hanya berpikir," lanjut Katie sambil memainkan melipat tangan di depan dada. "Janin ini masih sangat kecil. Jika aku mengeluarkannya sekarang, resikonya tidak terlalu besar."Felix merasa dadanya menghantam batu."Kau gila?!" serunya, langkahnya maju mendekat.Dengan frustasi, ia menyisir rambutnya ke belakang, mencoba mengendalikan emosinya. "Aku tidak akan mengizinkanmu menggugurkan bayi itu!"Katie mendesah pelan,

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 43

    Pesta masih berlangsung meriah, meski tak diadakan di gedung mewah dengan lampu kristal berkilauan. Sebaliknya, halaman belakang kediaman baru Dylan dan Eloise yang luas menjadi saksi kebahagiaan malam itu. Suara tawa, denting gelas sampanye yang saling beradu, serta alunan musik yang mengiringi tarian para tamu menciptakan suasana hangat dan intim.Namun, seiring waktu berlalu dan malam semakin larut, satu per satu tamu mulai berpamitan. Udara yang tadinya penuh dengan euforia perlahan berubah menjadi kehangatan yang lebih tenang."Selamat sekali lagi untuk pernikahan kalian," ujar Freya, merangkul Eloise dengan penuh kasih sayang. "Selamat bergabung di keluarga kami, Eoise." tambahnya dengan senyum tulus.Eloise membalas senyum itu dengan mata berbinar. Kebahagiaan yang ia rasakan malam ini begitu sempurna. Tak lama kemudian, Javier mendekat, menyampaikan ucapan serupa dengan sedikit canggung, namun tetap tulus.Di tengah percakapan, Daniel dan Avery ikut bergabung. Daniel menatap Ja

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 42

    Hari yang dinanti akhirnya tiba. Pesta pernikahan Dylan dan Eloise diselenggarakan dengan megah di halaman luas sebuah rumah di New Jersey, rumah yang akan mereka tempati setelah resmi menjadi suami istri.Para tamu mulai berdatangan, memenuhi tempat pernikahan dengan senyum bahagia. Di tengah hiruk-pikuk itu, Dylan berdiri dengan perasaan campur aduk antara gugup dan bahagia. Dylan sudah merasa berdebar debar karena hari ini ia akan memiliki Eloise sepenuhnya. Wanita itu akan menjadi istrinya, ini adalah pilihan yang tepat setelah tiga tahun menjalin hubungan dengan Eloise."Ini cukup mendebarkan," gumam Dylan.Felix yang mendengar itu menoleh, kemudian menepuk pundak saudara kembarnya dengan santai. "Kau bahkan setiap hari bertemu dengan Eloise." katanya.Dylan berdecak, "Kau ini, saat dirimu menikah nanti, aku yakin kau pasti akan merasakan hal yang sama seperti yang aku rasakan sekarang." Felix terkekeh, namun tatapan Dylan tiba-tiba beralih ke seorang perempuan berbaju cokelat y

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status