Share

211

Setelah mendapat telpon dari Dhea, tidak menunggu waktu lagi, Fathan langsung terbang menuju Jakarta. Ketika memberitahu pada ayahnya, lelaki paruh baya itu juga akan. menyusulnya dalam waktu dekat.

Kabar dari Dhea cukup menampar lelaki itu. Baginya, kesakitan yang dialami Dhea juga merupakan kesaktiannya sendiri.

Sementara itu, sehari setelah kedatangan Sania, Dhea kembali kedatangan pengunjung. Ketika dia menemui siapa yang datang berkunjung, seorang pria berbadan tinggi dengan kulit sawo matang dan dandanan yang klimis, sudah menunggunya di ruangan khusus, tempat yang sama ketika dia menemui Sania.

"Bu Dhea ...," sapa lelaki itu.

"Pak Adi? Anda datang?"

"Benar, Bu. Ini saya membawakan sekotak pizza, ada cake, juga martabak manis," ujar Adi sambil mengulurkan tiga kotak dari kardus.

"Terima kasih, Pak."

"Bu Dhea bagaimana kabarnya? Bu Dhea wajahnya nampak pucat, apakah ibu sakit?" tanya Adi dengan hati-hati

"Siapa yang tidak akan sakit jika masuk ke tempat ini, P
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Marliya Badawi
bila ini lanjutannya.... sudah penasaran bgt ni
goodnovel comment avatar
senja_45657
sungguh konspirasi maut dari orang orang serakah
goodnovel comment avatar
permata eka
kenapa gk dibaca dulu dhe...siapa tw itu cuma skenario bram
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status