Berawal dari salah meja pada saat kencan buta, Satria Bramantyo akhirnya bertemu dengan Dhea Annisa Putri, yang juga tengah melakukan kencan buta karena paksaan sepupunya agar dia segera move on dari mantan kekasihnya yang menikah dengan teman masa SMA-nya. Bram yang sudah berusia matang, yaitu tiga puluh delapan tahun sudah didesak agar segera menikah oleh keluarganya, sehingga dia tidak basa-basi langsung mengajak Dhea menikah. Dhea sebenarnya tidak ingin buru-buru menikah, karena usianya yang baru dua puluh tiga, dia juga perlu penjajakan yang mendalam agar tidak mengalami kejadian yang sama dengan Aryan Wicaksono. Namun apa yang ditawarkan Bram membuat Dhea menerima lelaki itu dan mereka menikah dengan instan, Bram sendiri entah mengapa begitu mudah menerima Dhea, tanpa perlu memeriksa latar belakang Dhea yang ternyata berhubungan erat dengan masa lalu lelaki itu.
Lihat lebih banyakSusana sore yang masih terik, waktu sudah menunjukan sebentar lagi jam pulang kerja. Bram menghentikan mobilnya di parkiran kantor yang seperti bangunan ruko tiga lantai. Di sini selama tiga bulan ini istrinya bekerja dan mereka belum sempat bertemu. Kesibukan yang mereka jalankan hanya bisa menyalurkan rasa rindu dengan vidio call di malam hari. Apalagi Bram tengah menggarap proyek di Surabaya dan membuka kantor cabang baru di sana. Hari ini dan tiga hari ke depan lelaki itu sengaja mengosongkan jadwalnya untuk bertemu istri tercintanya. Bagaimanapun rasa rindu sudah tidak bisa dibendung lagi, apalagi mendengar kabar dari istrinya jika dia memenangkan proyek multinasional, Bram akan bertekad mengakhiri hubungan jarak jauh ini. Rencananya memindahkan perusahan teknologi ini ke jakarta sudah harus direalisasikan, agar Dhea akan selalu dekat dengannya. Dengan tidak sabar Bram turun dari mobil dan setengah berlari menuju ruangan istrinya, dia sudah tidak sabar memberi kejutan pada wani
"Frans, jangan berbuat seperti itu! bermain-main dengan nyawa. tidak kah kau tahu kalau putrinya Tommy itu punya riwayat penyakit jantung?"Mendengar itu Frans malah tertawa dengan seringai, tawa yang sebenarnya renyah itu malah terlihat jahat ketika lelaki itu yang tertawa, sungguh tidak ada manis-manisnya."Sayang, aku tidak sekejam itu. Aku tahu anaknya Tommy itu penyakitan, jadi aku menggunakan cara halus agar jantungan tidak berhenti berdetak, buktinya .... sekarang dia masih hidup, kan?"Dhea jelas sangat kesal mendengar semua itu, lelaki ini sangat meremehkan apapun. "Terserah kaulah!" Akhirnya Dhea malas menanggapi lelaki ini, lelaki licik seperti dia memiliki seribu satu cara untuk berkelit, jadi buat apa membuang waktu meladeninya. lebih baik pergi saja."Sayang, dengarkan dulu___"Dhea menepis tangan Frans yang berusaha menahannya. "Sayang, Sayang! berhenti memanggilku sayang! aku bukan kekasihmu!" ujar Dhea dengan kesal."Oke, oke_ tapi kan kamu calon kekasihku.""FRANS
Niko jelas sangat kecewa mendengar Dhea sudah menikah. Tetapi dasarnya jiwa geng motor sudah mendarah daging, dia tidak peduli dengan kenyataan itu. Kalau bisa ya, buat saja Dhea simpati padanya, goyahkan saja imannya agar bisa berpaling kepadanya. Biar saja dijuluki pebinor, karena julukan itu sedikit membanggakan menurutnya. Hanya saja sekarang dia cukup penasaran, siapa suaminya? sehebat apa dirinya? apa dia pantas menjadi saingannya? yah, semua itu perlu diselidiki. Sebenarnya ada beberapa berita online yang sempat viral ketika mengakuisisi perusahaan ini. Tapi memang dasarnya, banyak pakar IT malah tidak aktif di medsos, menganggap berita di medsos tidaklah penting.Sekarang Niko yang senewen sendiri, dia sudah tanya-tanya sama Regina, hanya saja regina sendiri memang belum pernah bertemu dengan suami Dhea, jadi apa Niko harus nekat bertanya langsung pada yang bersangkutan? "Bu, siang ini mari kita makan siang bersama, saya yang akan traktir ibu. Saya mau mengucapkan terima kas
Orang tersebut langsung masuk ruang direktur dan mengangguk hormat, Dhea yang antusias berdiri untuk menyambut orang tersebut. Namun kedua mata mereka bertemu dan sama-sama terkejut."Anisa?""Ketua Niko?!"Wajah Niko langsing sumringah melihat wanita yang berada di hadapannya, mata lelaki itu berbinar. Sungguh, pucuk dicinta ulampun tiba. Sudah lama sekali rasanya mencari keberadaan gadis pujaan ini, tidak tahunya bertemu di sini. Memang tepat keputusannya melamar di perusahaan ini, walaupun itu memang dipaksa oleh ayahnya.'tengkiu papa, cinta orang tua memang selalu tepat' batin lelaki itu "Nyai Annisa, tidak kusangka akan bertemu denganmu di sini. Ternyata kau sekarang sudah menjadi seorang direktur. Aku jadi semakin hormat dan cinta padamu, Nyai Annisa ...."Niko bergegas meraih tangan Dhea dan menyalami tangan wanita itu, bukan hanya itu, dia juga menciumi tangan Dhea membuat wanita itu menarik tangannya karena risih."Niko jangan begini tidak patut kalau cium tanganku. usiamu
part 183Kasus penculikan putri Tommy memang sudah ditutup di kepolisian, tetapi di media sosial kasus itu terus dibahas. Pihak Tommy juga hanya menutup kasus itu tanpa memberi klarifikasi. sehingga hal itu terus memperburuk citra perusahaan. Hari ini nilai saham di Aditama Group turun beberapa poin, sehingga membuat gusar para dewan direksi dan para pemegang saham. Tentu saja yang paling diuntungkan dari situasi ini adalah keluarga Ajisaka. Lelaki itu terus melakukan manuver agar semua dewan direksi menentang Bram dan menunjuknya sebagai direktur utama Aditama group. Tak ayal hari ini Bram dan Dhea menghadiri rapat yang dihadiri semua pemegang saham dan dewan direksi. Dijajaran dewan direksi duduk dengan santai Siska dan Nirmala, hal itu cukup membuat Dhea heran."Apakah Siska dan ibu Nirmala juga anggota dewan direksi?" tanya Dhea penasaran pada Bram "Ya."Ternyata keluarga kakek Hanggono menduduki dewan direksi semua, kecuali Arjuna dan Sania. Bahkan Abimanyu yang duduk di kursi
Part 182Bram terburu-buru pulang ke Palembang setelah mendengar kabar tersebut dari Fikri, pasalnya berita itu tidak masuk berita nasional. Tetapi di kota Palembang berita itu sangat heboh, tersangkanya tentu saja istrinya. Ketika sampai kota Palembang, ternyata Dhea sudah dijemput paksa oleh polisi, sehingga Bram langsung menuju ke kantor polisi. Di kantor polisi, Dhea cukup diperlakukan dengan baik, karena dia masih berstatus terduga, dia diinterogasi, tetapi Dhea tetap menyangkalnya. Walaupun begitu, ancaman penculik pada Tommy yang menyebut penculik akan membebaskan anaknya jika dia menjual sahamnya pada Dhea, menjadi barang bukti yang tidak bisa diabaikan.Bram datang bersama pengacara pribadinya dari jakarta, setelah mempelajari kasusnya, membuat Bram sangat penasaran siapa yang menculik anak itu. Akhirnya lelaki itu bisa mengeluarkan istrinya dengan jaminan sebagai tahanan kota, tidak menginap di tahan kepolisian."Kenapa bisa terjadi seperti ini?!" tanya Bram dengan sedikit t
Part 181Ketika pulang dari perusahaan teknologi itu, hari sudah siang. Bram juga sudah bangun dan sudah berpakaian formil dengan rapi. Mendengar suara mobil berhenti di halaman rumah, lelaki itu segera membuka pintu dan keluar menyambut kedatangan istrinya. Dhea yang membuka pintu mobil langsung tersenyum melihat kehadiran suaminya yang sudah merentangkan kedua tangannya."Baru pulang, Sayang? Bagaimana pertemuannya dengan Tommy?" ujar lelaki itu setelah memeluk istrinya erat."Maaf, Bang. Sepertinya aku belum bisa membuat Tommy menjual sahamnya," jawab Dhea dengan penuh penyesalan."Ya, sudah. Jangan terlalu dipikirkan, yang penting sudah usaha," bujuk Bram dengan penuh kelembutan "Jadi gimana dengan saham Raditya? apa kita melepas begitu saja?""Kita pikirkan nanti, yang penting kita sekarang masuk rumah dulu, ayo kita makan siang dulu. Kamu pasti lapar, kan?" ujar Bram sambil menggandeng istrinya masuk ke dalam rumah."Memangnya di rumah ada makanan? kamu masak, Bang?""Mana ada m
part 180Pagi itu Dhea menghubungi Raditya akan bertemu dengannya di kantornya seperti kemarin. Dia tidak membiarkan Bram pergi bersamanya karena lelaki itu terlihat begitu lelah karena semalaman tidak tidur. Ya, sudahlah ... lupakan saja masalah Adelia, yang jelas Bram tidak bersama gadis itu tadi malam sudah cukup membuat Dhea tenang. Ketika sampai perusahaan teknologi itu, Raditya langsung melakukan penawaran. Dia menawarkan harga sepuluh miliyar, sebelum pergi ke perusahaan ini Dhea sudah berdiskusi dengan Bram, berapa penawaran tertinggi yang Bram sanggupi, suaminya itu mengatakan tiga puluh miliyar, itu artinya untuk saham Raditya dihargai maksimal lima belas miliyar."Bagaimana, Bu Dhea?" tanya Radit dengan tidak sabaran."Kalau hanya saham anda saja, aku menghargai delapan miliyar itu sudah maksimal. Tetapi akan aku pertimbangkan kalau saham Tommy juga saya beli, saya berani dua puluh miliyar semuanya," jawab Dhea dengan tegas."Cuma delapan miliyar? property dan surat ijin p
Part 179Dhea membuka matanya ketika terdengar adzan subuh menggema dari ponselnya. Dia memang sengaja memasang waktu salat untuk mengingatkan waktu ataupun sebagai alarm. Matanya mengerjap beberapa kali, kepalanya sedikit pusing karena dia hanya tidur kurang dari dua jam. Pandangannya mengarah ke segala arah di kamar ini, mencari sosok yang biasanya tidur disampingnya. Tetapi orang itu tidak ada di sana, berarti memang belum pulang.Dengan langkah malas Dhea menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu dan melaksanakan salat subuh, setelah salat dia berharap rasa kantuk datang menghampiri tetapi ternyata malah sulit memejamkan mata, yang ada kepalanya tambah sakit karena memikirkan banyak hal, terutama lelaki itu.Dengan langkah malas akhirnya Dhea turun ke dapur untuk membuat secangkir kopi panas, kopi tubruk tradisional lebih di sukai apalagi yang ditambah gula sedikit.Duduk di meja makan dengan secangkir kopi yang masih mengepul membuatnya tampak sedikit kesepian, tidak mungkin Bram
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.