Share

50. Sebuah Pertaruhan

Vincent tersenyum seraya melambai-lambaikan tangannya di layar.

"Ngapain malam-malam gini menghubungiku? Udah jam 12 nih," dengus Nuning menutupi rasa canggungnya. Tak menyangka bisa melihat Vincent lagi setelah sekian lama. Sinyal di Jakarta bagus, sehingga gambar videonya menjadi jelas dan suaranya pun jernih terdengar.

Vincent terkekeh. "Di sini belum selarut itu, kok .... Waktu di Milan kan lima jam lebih lambat dari Jakarta," katanya membela diri. Lalu terdiam dan menatap Nuning dengan boxy smile-nya khas.

Nuning jadi kikuk dipandangi sedemikian rupa. "Apaan lihat-lihat?" ujarnya mulai tersipu.

"Nggak boleh?" goda Vincent dengan menajamkan tatapannya. Membuatnya semakin tampan.

"Nggak!" Nuning buang muka. Takut tergoda.

"Dih... Emang kenapa?" Vincent tertawa lirih. Suaranya masih saja merdu dan membius.

'Duhai hatiku ... tenanglah ... Dia memang tampan, tapi kau sudah punya Jaka! Jangan serakah, dong!' Nuning me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Denovanti
Nuning hebat ya berdiri diantara dua lelaki hebat....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status