Share

17. Pertemuan Maut

Perlahan Erin membelah kerumunan. Erin harus menjadi orang pertama yang memastikan keadaan Vije sebelum pak Edo datang. Namun Erin belum memberi kabar pada pak Edo.

Jarak Erin dengan taksi yang kecelakaan cukup dekat sekarang. Hanya saja, untuk melihat di kaca mobilnya tidak bisa karena telah ada petugas yang berwenang.

Erin tanpa sengaja menangis. Ia segera mengusap air matanya yang terjatuh. Pikiran negatifnya harus dihilangkan.

Puk!

Tepukan didapatkan Erin dari belakang. Wajah sembab Erin berubah lega saat melihat Vije ada di depannya. Bahkan Erin refleks memeluk Vije. Bukan karena memanfaatkan kesempatan, melainkan Erin mengungkapkan rasa syukur tak terhingga. Ketika ada kecelakaan pasti Erin langsung trauma teringat sang ayah yang sekarang masih koma akibat kecelakaan.

Vija yang sempat termenung, kemudian membalas pelukan Erin. Ia juga perlahan membawa Erin membelah kerumuman agar keluar dari sana.

"Maaf." Erin melepaskan pelukannya saat merasakan Vije membawa ke tempat yang
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status