Share

Bab 9

Di lain sisi, Axel juga tengah memikirkan Tika. Sejak perbincangan waktu itu, bayangan Tika selalu muncul di pikirannya. Senyumnya, rambut panjangnya yang hitam legam, tubuh mungil namun berisi, juga suaranya. Bahkan malam itu, Axel hampir saja mengajak gadis itu ke kamarnya andai Reiden tidak datang menjemput.

'Sadarlah, Axel. Perasaan semacam itu tidak akan berhasil,' batin Axel menegur.

'Tapi, kalau hanya sekedar tidur, sepertinya tidak apa-apa bukan?' pikiran jahat Axel mulai bersuara.

'Tidak. Aku bukan lelaki seperti itu.' 

"Axel, kau akan makan siang dimana?" suara Reiden mengembalikan pikirannya yng menerawang.

"Dimanapun yang dekat. Aku memiliki banyak pekerjaan."

"Ayo, aku tahu tempatnya." Reiden berjalan memimpin Axel.

Axel merapikan rambutnya yang sedikit berantakan lalu mengekori Reiden.

"Sepertinya nona Tika sedang makan di dalam bersama temannya," ucap Reiden sesampainya mereka ke restoran yang Reiden

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status