Share

Bab 38

Tika menautkan kedua pasang tangannya erat sembari berdoa dalam hati. Debaran jantung yang bertalu serta butir keringat halus yang mengalir perlahan di punggungnya menyiratkan ketegangan yang kini tengah membelenggunya.

'Tuhan, semoga aku tidak pingsan saat melihatnya.'

Kurang lebih seperti itu doa yang Tika panjatkan demi mengurangi semua ketegangan dan kegugupan. Tika sendiri tidak paham akan perasaannya atau alasan dari semua reaksi tubuhnya. Bertemu seorang Axel bukanlah hal baru, tapi Tika tetap merasa gugup.

Saat masih bergulat dengan perasaannya sendiri, seseorang menyapanya.

"Tika," sapa sebuah suara. Suara dari orang yang Tika tunggu sejak tadi.

"A-ah, iya," gagap Tika.

Lelaki itu menarik kursi dan duduk di hadapan Tika. Lucunya, Tika tetap menunduk tanpa berani memandang ke arah lelaki itu.

"Kamu tidak mau melihatku, Tika?" tanya lelaki itu.

"Ah, ti-dak, bukan begitu." Tika masih gugup. Tautan ditangannya maki

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status