Share

S2. Ketika Hampir Ketahuan Suamiku

“Sekarang kamu sudah berani menyerang Mas ya,” ucap Siswanto yang menjeda serangan itu. Nafas mereka saling memburu.

“Mas yang mulai dulu, masa aku diam saja.”

“Bagus. Sering-seringlah seperti ini, supaya Mas semakin nafsu menyerang kamu, Fatimah yang liar.”

Fatimah tidak menjawab. Dia menyerahkan bibirnya. Tanpa membuang waktu, Siswanto menyFatimahnya. Sungguh pagi itu rasanya luar biasa, di mana mereka bisa bersenggama karena saling suka. Berbeda dengan beberapa waktu yang lalu, Fatimah yang terpaksa melakukannya. Namun sekarang, dia terbawa oleh arus hasrat yang di bawa oleh Siswanto.

Dengan bibir yang masih menyatu, Siswanto mengganti posisi dengan menindih. Sedangkan Fatimah yang tergencet oleh tubuh tambun hanya bisa pasrah. Terlebih saat sesuatu di bawah sana yang melesak.

Semakin buas pertautan  mereka, semakin cepat Siswanto memompa. Teriakan Fatimah hanya tertahan di ten

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status