Share

Part 26 Resmi Menikah

Dissa tertawa sumbang. Ia tidak tahu apakah ia harus percaya dengan perkataan Daniel atau tidak. Sebab, sudah banyak bukti yang dikirimkan Jesika jika mereka punya hubungan yang lebih dari sekadar rekan kerja. Ia sudah kehilangan kepercayaannya beberapa saat lalu. Ia sudah sabar dan terus menjaga komitmennya.

"Kenapa aku harus percaya kamu?" Pertanyaan Dissa membuat Daniel tahu jika Dissa sudah benar-benar kecewa padanya. Ia tidak menyalahkan siapa pun di sini. Tapi jika ada yang harus disalahkan, dialah yang pantas—dirinya sendiri.

"Kamu tidak harus percaya aku, Dissa. Kamu hanya perlu tahu kebenarannya. Soal kamu akan percaya atau enggak, itu bukan kehendakku, karena kamu, perasaanmu, emosimu, itu milikmu sendiri," kata Daniel.

Tak lama kemudian, pintu terbuka. Dissa bisa melihat calon suaminya itu masih duduk di depan pintu. Daniel berdiri—menatap Dissa yang wajahnya sembap, matanya merah. Sungguh pemandangan yang tidak Daniel suka. Pria itu menga

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status