Share

Bab 12

Pintu mengeluarkan bunyi yang berderit kecil. Aras mendorong pintu dengan kaki Binar.  Pintu terbuka seiring dengan suara  derit. Aras cukup terpesona dengan pemandangan di hadapannya. Rumah yang berukuran sedang itu, dipenuhi dengan banyak ornamen. Ruangan bernuansa putih itu memberikan kesan elegan di setiap edaran pandangan mata. Maju beberapa langkah Aras pun menurunkan Binar di kursi sofa ruangan itu. 

“Sory gue enggak bisa buatin loh minum,” ujar Binar.

Aras mengambil tempat duduk di depan Binar.

“Enggak perlu repot-repot gue juga tahu, harga air sekarang mahal,” canda Aras.

Binar memanyunkan bibirnya, kesal.

“Thanks ya,” ujar Binar setelah beberapa menit mereka tenggelam dalam diam.

“Ah dasar loh gengsian, mau ngomong makasi aja tegang amat,” ejek Aras. 

Ia tersenyum sipu karena berhasil membuat Binar kesal.

Binar menggeru

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status