Darwin tampak sangat besar mendengar pernyataan dari Serayu, dia pergi ke sebuah jembatan tinggi yang di bawahnya mengalir air yang sangat deras dia tidak tahu harus berpikir dan memberikan reaksi seperti apa.yang jelas hidupnya benar-benar kalut dan terombang-ambing bak kapal kecil di tengah ombak yang sangat besar mau mundur sudah terlalu jauh tapi mau melangkah dia terhalang oleh kenyataan besar yang sangat pahit itu.Mau tidak mau Serayu harus jujur pada Darwin bahwa dia adalah wanita yang sedang menjalankan misi balas dendam hal itu dilakukan Serayu sebagai penghormatan atas perasaan Darwin terhadap dirinya dia tidak bisa membalas perasaan pria itu dengan hal yang sama nah begitulah cara Serayu supaya tidak terlalu menyakiti perasaan laki-laki.Darwin tidak tahu harus berkata apa lagi dia hanya ingin waktu sendirian tetapi akhirnya dia mulai menemukan jalan keluar apakah aku harus membantu perempuan itu atau aku menyelamatkan Golden engDua hal itu yang saat ini menari-nari di d
"Mau pergi ke mana?" Serayu menghentikan langkah Agam saat dirinya tiba-tiba berdiri di belakang tubuh Agam, hingga laki-laki itu sedikit terhuyung ke belakang."Ada klien yang ingin bertemu denganku sekarang juga, tunggu di sini ya, atau kamu mau istirahat di apartemen aku?""Hmm gak usah, aku di sini saja. Aku juga mau memantau Maureen."Agam tahu kalau pertemuan dia dan Darwin bakal kena retas oleh Serayu, jadi sebelum mereka berdua bertemu, Agam memerintahkan Darwin agar jangan membawa ponselnya saat mereka bertemu. Awalnya Darwin menolak karena tak mengerti, tapi Agam berjanji akan menjelaskannya nanti, jadi tunggulah di tempat yang sudah dijanjikan.Sebelum pergi, Agam mencium bibir kekasihnya dulu dan mereka berdua berpisah di depan studio..Agam mengemudikan motor miliknya, karena mobil Serayu sudah hancur karena tabrakan tempo hari.**Sesampainya di sebuah bar, dia menempuh seorang laki-laki yang tengah bersedih sambil menikmati segelas wine yang dia tuangkan dari botol, hing
Maureen tiba-tiba saja mengumpulkan para karyawannya untuk berada dalam satu aula besar karena dia ada sebuah misi rahasia. Termasuk Vincent dan ayahnya juga.Pokoknya dia mau rumahnya kosong tanpa ada siapapun. Awalnya Hary Hartawan tidak mau meninggalkan rumahnya, tapi Vincent menyuruhnya untuk ikuti permintaan Maureen.Akhirnya Hary pergi ke aula itu dan berkumpul dengan semua karyawannya."Sudah cukup kamu membuat keributannya, ada apa ini?""Aku mau membuat pergerakan untuk menculik seorang wanita yang membuat aku kesal"Seorang wanita siapa itu?""Jalang yang aku kenal kemarin, siapa lagi kalau bukan Clara, ternyata dia wanita yang sangat busuk Dia diam-diam merayu Darwin dan membuat laki-laki itu menceraikan aku Aku tidak boleh tinggal diam," kecam Maureen di depan ayah dan juga para karyawannya itu.Hary juga tidak tahu bahwa ternyata tidak hanya Golden Ang lah yang dibuat kesal melainkan anaknya juga."Memang benar-benar ya laki-laki brengsek itu, bila perlu kita harus member
Darwin segera keluar dari kamar hari Hartawan tanpa berpikir apa-apa lagi dia langsung menemui pengacaranya yang bernama Agam yang kali ini akan membantu Darwin menyelesaikan semuanya Darwin sudah memiliki dokumen itu apalagi yang dia perlukan dia tetap ada di pihak Serayu untuk membantunya."Ini aku berikan untukmu dokumen yang sangat mahal sekali aku perlu beberapa taktik untuk mengambilnya," ucap Darwin ketika mereka bertemu di sebuah bar malam lagi.Agam tidak menyangka bahwa Darwin benar-benar melakukan hal itu dia pikir Darwin hanya omong kosong saja tetapi kenyataannya dia sudah membawa dokumen yang sangat diperlukan untuk persidangan Ibu Laura."Ibu Laura adalah satu dari 13 orang keluarga yang bersedih kehilangan orang tercintanya dalam sekaligus tanpa adanya kompensasi apapun jadi aku bersama Serayu maju untuk mendapatkan keadilan itu makanya kita berdua membutuhkan kamu juga Maurin untuk bisa sampai di tempat Hary Hartawan.""Iya kau sudah menceritakannya kemarin aku sudah
Maureen sudah mengirimkan pesan singkat yang berisi lokasi di mana mereka berdua berada bukan tanpa rencana Darwin pun memikirkan baik dan buruknya dia harus seperti apa dia pun pergi ke lokasi itu sendirian. sesampainya di sebuah gudang kosong itu, Darwin melihat Serayu yang sedang duduk sendirian dan dipasang sebuah bom dalam bentuk rompi dan menangis ketakutan sendirian."Tenang Serayu, aku ada di sini kamu jangan khawatir aku akan melepaskan kamu!""Tidak lebih baik kamu pergi sekarang juga, bom ini akan meledak dalam hitungan beberapa detik, lebih baik aku saja yang mati aku tidak mau mengorbankan kamu yang tidak bersalah. Aku yang sudah memulai rencana balas dendam ini maka akulah yang harus mati."Di saat mereka berdua saling bernegosiasi untuk siapa yang harus pergi dan siapa yang bertahan, Maureen tiba-tiba muncul dan bertepuk tangan seperti terharu melihat aksi 2 orang yang saling berkorban itu."So sweet banget kalian. Aku tidak tahan melihatnya," ujar Maureen menyindir du
(Rumah Blanca milik Darwin.)"Berita terkini. Pemirsa, perlu anda ketahui bahwa saat ini saham dari perusahaan ternama di Indonesia yakni Golden Ang mengalami penurunan yang cukup signifikan, hingga kabarnya perusahaan elite itu mengalami kerugian cukup besar. Menurut data, kerugian ditaksir mencapai 2 triliun rupiah. Investasi yang gagal itu digadang-gadang karena perusahaan yang berada di Amerika Serikat menolak untuk bekerja sama dengan Golden Ang."Clara mematikan saluran televisi yang baru saja ditayangkan oleh sebuah stasiun berita eklusif yang disaksikan dirinya dan kekasihnya."Apa kau kecewa dengan hasilnya? Bukankah hal ini yang ingin kau dengar Tuan Darwin Charlos?" tanya Clara sambil menaruh kembali remote control yang dia pegang di atas meja.Darwin meraih tubuh Clara hingga wanita itu jatuh dalam pangkuannya."Sedikit! Aku hanya kecewa, kenapa berita tadi tidak mengatakan bahwa Xeon Company yang berhasil melumpuhkan perusahaan jahat itu?"Clara terkekeh, "kalau begitu, i
"Apa yang kau lakukan di sini sayang? Bukannya udara cukup dingin?" Darwin tak sengaja menemukan kekasihnya berada di balkon rumah tempat persembunyian mereka. Meski menggunakan mantel yang tebal, angin dingin masih terasa menusuk kulit."Aku sedang memikirkan sesuatu sayang," serunya."Apa?" tanya pria itu dengan spontan."Masa lalu!" jawab Clara cepat."Ada apa dengan masa lalu mu?""Kau yakin ingin mendengarnya?"Darwin tampak serius menatap Clara. Akankah wanita itu benar-benar menceritakan masa lalunya pada Darwin?**(15 Tahun Yang Lalu.)"Ma, Mama? Rayu? Jawab Papa, kalian di mana?" Seorang laki-laki paru baya tengah kebingungan menelusuri rumahnya, mencari dua anggota keluarganya yang tidak kunjung dia temukan. Sepulang kerja, laki-laki itu memang tergesa-gesa untuk segera bertemu dengan anak dan istrinya, karena Hendra hanya ingin memastikan keadaan anggota keluarganya masih dalam keadaan baik-baik saja. Selepas mendapat sambungan telepon misterius, Hendra yang berada di ka
"Benarkah? Kamu akan membawakan aku stempel Papa mu? Waw, amazing! Terima kasih kalau begitu."Akhirnya Rayu memainkan instingnya.Penyusup itu dengan mudah percaya dan memberikan isyarat pada anak buahnya untuk segera melepas tali ikatan pada kaki dan tangan Rayu."Heh Hendra, anak anda ternyata lebih baik dari dugaan aku. Dia membuat pilihan yang tepat!" pungkasnya yang entah seperti berbicara dengan siapa. Pasalnya, jasad Hendra sudah terbujur lemah di lantai tak sadarkan diri dan tidak bisa disebut sebagai lawan bicara."Sudah Bos!" ucap anak buah penyusup itu. Dan terlihat tubuh Rayu yang sudah berusaha berdiri meskipun ia merasa kesakitan di bagian lututnya."Dengar! Aku membiarkan kamu bebas hanya untuk mengambil barang itu. Setelah dapat, segera kembali dan serahkan padaku, paham!!" gertaknya sebelum benar-benar mengizinkan Serayu melangkah keluar dari ruangan kedap suara itu.Melalui tatapan dingin yang menusuk tajam, Serayu mengangguk serta berkata "Iya." Dengan sangat lanta