Share

Bersaing Dengan Ayam

“Nah! Di sini kamu rupanya!” kata Mas Ragil sambil menangkap ayam jantan itu dan memeluk serta mengelus kepalanya.

Astaghfirullah! Aku menatapnya tak percaya, ternyata, seperti ini dia memperlakukan ayamnya.

Itu artinya, kalau aku jadi istrinya, maka harus bersaing dengan ayam untuk mendapatkan perhatian darinya?

Tiba-tiba aku merinding, seolah ada hantu yang kebetulan lewat dan menunjukkan wujud aslinya.

“Awas!” seruku padanya, sambil mendorong tubuh Mas Ragil yang masih berdiri di dekat pintu, lalu menutupnya dengan keras.

Brak!

Sempat kulihat ada beberapa kotoran ayam di lantai.

Aku menguncinya dengan menyembunyikan rasa kesal, dan pergi tanpa permisi, pada laki-laki yang sudah membuat mood-ku buruk di pagi hari ini.

Rasanya tidak rela, kalau aku harus menjadi saingan ayam nantinya. Jadi, aku harus menunjukkan sikap tidak sukaku dengan jelas padanya sekarang, sebelum semuanya terlambat.

Anehnya, aku tidak sadar kalau ada binatang bersembunyi di rumahku. Aneh juga kenapa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status