Share

Suami Pengangguran

Sesampainya di kontrakan, kebetulan Bu RT sedang berjalan dari arah kontrakan kami. Sopir bertanya pada suamiku akan diturunkan di mana barang-barang kami.

Mas Ragil minta diturunkan di depan pintu gerbang saja, tapi aku minta lebih baik di pinggir jalan saja. Toh barang bawaannya dan tas pakaianku bisa di bawa masing-masing.

“Mbak Mina, ya?” katanya.

Sebenarnya niat lain aku pulang malam adalah karena menghindari hal seperti ini. Bukannya aku tidak mau atau malu mengakui siapa suamiku, tapi malas rasanya meladeni banyak pertanyaan dari para penghuni kontrakan.

“Hehe, iya, Bu RT!” jawabku malu, sambil menjinjing satu tas kecil berisi pakaianku.

Mas Ragil membawakan tas pakaian itu, dan langsung menggandeng tanganku berjalan menyusuri jalan kecil menuju kontrakan. Ia tidak menegur Bu RT sama sekali, ia sudah kembali seperti Mas Ragil yang dulu, pendiam, karena inilah habitatnya. Anehnya, aku tidak melihat laki-laki itu membayar jasa travel pada si pengemudi.

Aku tahu, Teh Mel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status